Perusakan Iman Berkedok Sertifikat, Dimana Penjagaan Negara?




  Oleh Rumaisha 
(Aktivis Back to Muslim Identity)

Katakanlah: “ Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali hanya Allah.” (TQS. An-Naml: 65). 
Dalam ayat ini Allah secara tegas menyebutkan beberapa hal yang hanya diketahui secara pasti oleh-Nya. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya tidak dapat mengetahui wilayah kekuasaan Allah, namun hanya dituntut untuk meyakini kalau semua itu ada.

 Beberapa waktu ini media sosial di salah satu negeri Muslim terbanyak mencuat kasus ilmu gaib yang mengatasnamakan pengobatan. Kasus seperti ini sering terjadi di masyarakat awam namun tak diakses media. Viral di Instagram, seorang dukun bersertifikat meminta bantuan kekuatan gaib. Tujuannya untuk melawan Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Keberanian dari Pesulap Merah membongkar dukun berkedok agama ini akhirnya ramai dibicarkan. (kompas.com, 8/3/2022)

Tak hanya masyarakat awam, dukun-dukun pun juga turun merespons perseteruan tersebut. Banyak komentar warganet terkait dukun yang memiliki ijazah dan bahkan terakreditasi BAN-PT dikti. Dianggap warganet menjadi sebuah lelucon. (msn.com, 07/08/2022)

Marcel yang merupakan YouTuber ini berhasil membuka mata masyarakat tentang tipu daya praktik dukun dengan membongkar berbagai triknya. Praktik dukun selama ini lumrah dan wajar terjadi di tengah masyararakat. Pertanyaannya apakah kebodohan sudah mendominasi umat di negeri ini ataukah kurangnya penjagaan atas akidah umat?

Sudah menjadi kejelasan makin maraknya kerusakan akidah umat dengan pengakuan dukun bersertifikat. Negera sudah memberikan kelonggaran pada praktik yang akhirnya merugikan umat, bukan hanya di dunia namun di akhirat. Dengan sertifikat para dukun dibiarkan di negeri ini untuk bisa membuka pasar mereka, mematok harga dan sebagainya. Bahkan negara memberikan kelonggaran pada media untuk aktif memberikan peluang para dukun mempertontonkan kebodohan mereka.

Kondisi keimanan yang lemah ditambah dengan negara tidak serius memelihara akidah umat menjadi penyebab marak terjadinya praktik perdukunan di negeri ini. Makin hari akidah kebanyakan kaum muslim makin lemah. Hal ini bukan hanya menjadi masalah individu, tapi menjadi masalah dalam sebuah tatanan masyarakat. Karena umatlah yang menjadi sasaran utama praktik ini.

Banyaknya fenomena kesyirikan dan perdukunan seperti ini seharusnya membuka mata kita bahwa negara ini sedang tidak baik-baik saja. Negara dipimpin bukan lagi dengan akidah Islam melainkan akidah sekuler yakni memisahkan agama dari kehidupan umat. Hal ini yang menjadi dasar kerusakan di negeri ini. Lantas bagaimana dengan Sistem Islam yang memiliki akidah Islam dalam menghadapi fenomena seperti ini?

  Dalam Islam, Allah sangat membenci aktivitas syirik, salah satunya dengan mendatangi dukun. Para pelakunya diancam dengan tidak akan diampuni dosanya oleh Allah. Allah berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (TQS. An Nisa: 48)

 Penanaman akidah yang kuat menjadi tanggung jawab negara. Negara dalam Islam akan mengambil kebijakan penerapan hukum Allah, yang sesuai dengan perintah-Nya dan meninggal segala apa yang dilarang Allah, termasuk dalam hal perdukunan.

 Salah satu penerapan aturan Islam dalam negara Islam adalah untuk menjaga akidah umat. Negara dalam sistem Islam akan mengeluarkan aturan pelarangan pada praktik syirik dan perdukunan. Bagi para pelanggar akan diberikan hukuman yang sifatnya memberikan efek jera dan sebagai penembus dosa di akhirat kelak. Segala fasilitas yang digunakan dalam hal mendukung praktik kesyirikan akan diblokir oleh negara. Negara pun memberikan perhatian penuh pada upaya memberikan informasi dan pengetahuan terkait penyimpangan pada akidah Islam.

Demikianlah Islam sangat menjaga akidah umat. Untuk itu perlu perjuangan yang serius untuk mewujudkannya kembali sistem Islam dengan ijin Allah. Solusi tuntas adalah revolusi tuntas mengakhiri kepemimpinan yang sedang dan telah membuat derita organisme dunia.

Wallahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post