Israel Makin Berani, Akibat Normalisasi?


Oleh : Dewi Santi
(Komunitas Muslimah Rindu Jannah)

Warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza akhir pekan lalu pada hari Kamis (11/8) bertambah menjadi 48 orang, setelah seorang gadis berusia 11 tahun dan seorang laki-laki meninggal karena luka-luka yang diderita dalam aksi kekerasan lintas perbatasan terburuk setahun terakhir ini.

Secara keseluruhan lebih dari 300 warga Palestina luka-luka ketika Israel memborbardir sasaran-sasaran Jihad Islam di sepanjang Gaza, yang dibalas kelompok itu dengan meluncurkan ratusan roket ke Israel sepanjang akhir pekan lalu.

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengecam serangan Israel ke Palestina di Gaza dalam beberapa hari terakhir.

"Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel di Gaza yang telah mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, termasuk anak-anak,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) lewat akun Twitter resminya, Ahad (7/8/2022), pukul 22:55 WIB.

“Indonesia mendorong PBB segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan agresi tersebut guna menghindari semakin banyaknya korban serta memburuknya situasi,” tulis Kemenlu menambahkan.

Indonesia menyoroti dampak agresi yang mengakibatkan kematian warga sipil, termasuk anak-anak. Israel dan milisi Palestina, Jihad Islam, menyepakati gencatan senjata pada Minggu (7/8), untuk mengakhiri perang selama 3 hari belakangan ini. Perwakilan Israel mengumumkan bahwa gencatan senjata mulai berlaku pukul 23.30 waktu setempat.

Penderitaan Rakyat Palestina, Akibat Normalisasi

Blokade Israel di Gaza mengakibatkan ekonomi wilayah itu hancur dan PBB menyebut Jalur Gaza sebagai wilayah yang mengalami "kemunduran" artinya perkembangan atau pembangunan tidak terjadi dan justru yang terjadi sebaliknya.

Sekitar 56 persen rakyat Palestina di Gaza miskin dan tingkat pengangguran kaum muda mencapai 63 persen, menurut Biro Pusat Statistik Palestina.

Blokade Israel membuat kebutuhan dasar seperti pangan dan bahan bakar sangat terbatas. Masalah lain juga adalah akses pendidikan, kesehatan, dan air bersih tidak memadai.

Sudah tak terhitung kerugian yang dialami rakyat Palestina. Sudah tak terhitung nyawa yang melayang, rumah yang terbakar, serangan yang dilancarkan. Namun Israel semakin melenggang di kancah dunia dan menunjukkan eksistensinya sebagai negara.

Setelah kejahatan besar yang dilakukan, Israel berupaya mengambil posisi dalam dunia internasional. Dengan Amerika sebagai sekutu besar, ia seakan kebal dari hukum internasional. Israel melakukan upaya normalisasi dengan berbagai negara, membangun hubungan diplomatik bahkan dengan negeri mayoritas muslim. Bahkan Uni Emirat Arab telah menyetujui normalisasi dengan Israel. Saat ini Israel membidik Indonesia dan Saudi Arabia untuk normalisasi hubungan.

Solusi Hakiki untuk Palestina

Rasa sakit yang dirasakan oleh kaum muslimin di Palestina harusnya menyakiti seluruh kaum muslimin di dunia termasuk di Indonesia.

Karena Allah Swt.  berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat" (TQS. Al-Hujurat:10).

Palestina sesungguhnya adalah milik kaum muslimin. Namun, dalam perjalanan sejarah yang panjang dan dukungan berbagai perjanjian, Barat membantu Yahudi untuk menguasai Palestina dan mengusir penduduk Palestina hingga kini.

Satu hal yang pasti, untuk membebaskan tanah mulia ini tentu dibutuhkan kekuatan militer yang hebat yang mampu mengalahkan tentara Israel dan sekutunya. Tentu saja, kekuatan militer itu harus datang dari luar Palestina.

Namun, berharap pada negeri muslim sekarang ibarat menggantungkan harapan kosong. Satu-satunya negara yang mampu menghadirkan kekuatan militer adalah Khilafah Islamiyah. Ikatan akidah Islam akan mempertemukan cita-cita kaum muslimin di Palestina dan semangat jihad tentara kaum muslimin dari Khilafah, dalam satu perjuangan mulia membebaskan tanah yang diberkati ini dari penjajahan Barat.

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post