Perempuan Harus Saling Mendukung


Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari, kita sering membentuk sebuah ‘kebiasaan’ tersirat yang menjatuhkan sesama perempuan. Mulai dari bergunjing, menghakimi tanpa mengetahui permasalahan, hingga pandangan sinis pada seseorang yang dirasa tidak dalam status yang sama. 

Tak banyak orang memiliki telinga yang tebal dan hati yang lapang untuk cuek dan tak menelan mentah-mentah. Jadi Kalau tidak bisa membantu atau memberi solusi, lebih baik diam saja. Jangan turut serta membuat beban buat sebangsa  kita.               

Wahai perempuan apakah kau menyalahkan bangsamu ketika lihat informasi adanya ibu muda, yang  menikah dan punya anak, muncul permasalahan ini dan itu, suami yang seharusnya menjadi suporter utama malah menambah tekanan, akhirnya jalur pintas ia terobos 

Wahai Ibu, salahkan seorang ibu yang membawa belahan hatinya kerja, pergi kemana-mana, lantaran tidak ada yang menjaga sang buah hati, sang pemilik saham pun tak bisa berbuat apa-apa. Hanya berwacana tanpa aksi yang jelas. Jadi jangan lah berkomentar yang tak mengenakan hati. Bukan kah fase ini pernah anda lewati 

Banyak aktivis perempuan yang menulis tentang emansipasi dan tertuju pada kaum laki-laki, agar menghargai perempuan, setara dengan laki-laki, perempuan juga bisa menjadi kaum terdidik, dan terpandang, pekerjaan yang layak, dan kesempatan untuk berkarir lebih terbuka. 

Tetapi bolehkah tuntutan itu ditujukan kepada perempuan untuk menghargai sesama perempuan akan pilihannya, saling menyayangi tanpa merugikan satu sama lain. Berapa banyak sesama perempuan yang tidak saling mendukung. Tetapi malah saling menghujat, membenci atau bahkan bertengkar dengan hal-hal yang sangat sederhana. 

Semoga kita menjadi perempuan untuk saling merangkul atar sesama perempuan. Karena kita perempuan. Harusnya kita bisa saling mengerti, peduli dan menyayangi. 

Mia Fitriah Elkarimah

Post a Comment

Previous Post Next Post