Muslimah Perindu Surga
Kaum munafik kembali menistakan Rasulullah saw., kali ini pelakunya manajemen Hollywings yang mempromosikan minuman beralkohol gratis bagi pengunjung yang memiliki nama Muhammad dan Maria.
Sistem demokrasi yang saat ini diterapkan, menjadikan kebebasan sebagai pilar utamanya. Atas nama kebebasan pula Islam dan syariatnya, Al-Qur'an serta Nabi Muhammad saw. yang mulia dijadikan objek pelecehan dan penistaan. Selain menista agama, ada bahaya lain yang tidak kalah besarnya, yakni kemaksiatan yang terpelihara. Pasalnya Hollywings telah melakukan berbagai aktivitas keharaman dan melibatkan banyak muslim di dalamnya. Ironisnya keharaman tersebut malah dijaga dan dilindungi di dalamnya oleh sistem, yaitu sistem sekularisme-kapitalisme. Sistem ini juga telah menggerus karakter orang beriman, sehingga tidak takut lagi akan dosa dan maksiat. Sistem ini pun telah melahirkan orang-orang fajir yang terbiasa melakukan pelanggaran dan tidak peduli beratnya dosa sekalipun berlangsung di depannya. Jika kemaksiatan ini dibiarkan merajalela, tentu akan menjauhkan negeri ini dari rida Allah Swt. dan keberkahan-Nya. Sungguh kemaksiatan yang terstruktur dan tersistematis tidak ada yang mampu mencegahnya.
Mencintai dan memuliakan sosok Nabi saw. menjadi kewajiban bagi kaum mukmin. Baginda Nabi Muhammad saw. bersabda: “Belum sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia menjadikan aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan segenap manusia.” (HR. Al-Bukhari).
Allah Swt. mengancam keras bagi siapa saja yang terpalingkan cintanya kepada selain Allah Swt. dan Rasul saw.
“Katakanlan, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, Istri-istri, dan keluarga kalian, juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan kerugiannya dan tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasulnya serta dari berjihad di jalannya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab)-Nya. Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang fasik.“ (QS. At-Taubah :24).
Para ulama dan salafus’diin berpendapat bahwa yang menistakan Baginda Nabi Muhammad saw. adalah mencela, melaknat, mengejek, merendahkan dengan sifat yang bukan sifat beliau, merasa iri karena ketinggian martabat, ilmu, dan kezuhudannya, maka hukumannya adalah dibunuh. Sudah dipastikan bahwa apa yang dilakukan oleh pihak manajemen Hollywings itu bermaksud mengolok-olokan kemuliaan nama besar Nabi Muhammad saw.
Umat Muslim tidak boleh diam ketika agamanya dihina, bahkan diam dan sabarnya jadi kemungkaran. Ulama besar Buya Hamka Rahimahullah, mempertanyakan orang yang tidak muncul ghirah-nya ketika agamanya dihina. Beliau menyamakan orang-orang seperti itu dengan orang yang sudah mati. “Jika kamu diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain kafan.”
Kaum Muslim seharusnya membela agamanya dan membela nabinya. Sungguh Nabi Muhammad yang mulia, telah berjuang membela nasib kaum Muslim agar menjadi hamba-hamba Allah Swt. yang layak mendapatkan jannah-Nya, sungguh Islam tak akan dapat terlindung jika umat tak memiliki pelindung yang kuat. Saatnya umat kembali pada sistem Islam yang merupakan satu-satunya solusi bagi umat yang menghendaki kebaikan dan keberkahan bagi negeri ini. Dalam sistem Islam semua warga negara didorong untuk beramar makruf nahi mungkar, sebuah aktivitas mulia yang dirahmati Allah Swt. Umat butuh pelindung yang kuat itu, yakni sistem Islam.
Wallahualam bissawab.
Post a Comment