Oleh: Dewi Rohmah
(Aktivis Muslimah)
Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di berbagai daerah sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus mengalami kemerosotan, seperti yang terjadi di Aceh Utara. Dimana harga TBS di wilayah tersebut merosot hingga mencapai harga 1.500 per kilogram.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe menyatakan harga tandan buah segar atau harga TBS sawit tingkat pengepul di daerah itu terus merosot dari 1.800 menjadi 1.500 per kilogram. Ia juga mengatakan bahwa kalangan petani sawit mulai mengeluhkan harga sawit karena tidak bisa menutupi biaya pengeluaran. Selain itu kata kastabuna, kalangan petani juga mulai gelisah karena ada kemungkinan pabrik kelapa sawit akan berhenti membeli TBS. Hal ini karena penyimpanan minyak sawit mentah atau CPO di beberapa pabrik sudah penuh. Tempo.co/23Juni2022.
Minyak Goreng Mahal, Kelapa Sawit Melimpah
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit dan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Berdasarkan indexmudi.com produksi minyak sawit di Indonesia mencapai angka 46,8 juta ton pada tahun 2021 lalu, adapun kementerian pertanian mencatat, luas estimasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 15,1 juta hektar pada tahun yang sama.
Dengan produksi minyak sawit yang melimpah ini maka dapat dikatakan bahwa bumi pertiwi Indonesia adalah surganya minyak oleh sebab itupula, ketersediaan minyak gorengpun harusnya melimpah, serta memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, akan tetapi pada faktanya dengan jumlah kelapa sawit yang sangat besar, justru masyarakat mengalami kalangkabut dengan adanya kelangkaan maupun mahalnya harga minyak yang tersedia di pasaran.
Harga minyak kemasan maupun minyak curah melambung tinggi seantero bumi pertiwi, jika masyarakat tidak membeli sungguh mustahil karena sebagian besar makanan yang dibuat menggunakan minyak. Alhasil harga tinggipun masyarakat terpaksa harus menjabani, bahkan rela antri menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendapatkan 1kg minyak langka ini. Sungguh miris memang apalagi muncul berita yang mengabarkan ada yang meninggal akibat kelelahan mengantri minyak goreng, padahal sekali lagi INDONESIA PENGHASIL MINYAK SAWIT TERBESAR DUNIA. Lantas apa penyebab sesungguhnya dari mahal dan langkahnya minyak goreng ini?
Sebab Mahalnya Harga Minyak Goreng
Faktor yang menyebabkan harga minyak goreng melambung tinggi, yakni disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, disebabkan oleh banyaknya pedagang yang bermain untuk mencari keutungan sebanyak-banyaknya dengan cara menimbun pasokan minyak, pasokan ini akan dijual atau dikeluarkan jika harga pasaran melambung tinggi, hal inilah yang menyebabkan proses distribusi tidak lancar dan mengakibatkan kelangkaan serta tingginya harga minyak.
Kedua, adanya mafia, mafia ini adalah sekelompok orang penting yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan minyak saat ini, ia berperan sebagai pengatur alur distribusi curang, sebelum itu mereka pula yang menjadi pemasok minyak dan penimbun dalam jumlah besar. Lantas apakah jika mafia ini tertangkap akan menjadikan harga minyak normal dan hadir mencukupi kebutuhan masyarakat? Jawabannya TIDAK.
Dilansir dari artegal.pikiran-rakyat.com ada empat orang tersangka ditetapkan sebagai mafia minyak goreng oleh kejaksaan agung (Kejagung) RI, adapun kejaksaan agung menyebutkan bahwa adanya kasus dugaan korupsi ekspor minyak goreng ini salah satunya didalangi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemenag) Indrasari Wisnu Wardhana.
Akan tetapi, meskipun sejumlah mafia minyak goreng tertangkap dan menjadi tersangka, nyatanya masih belum dapat menyelesaikan persoalan terkait kelangkaan minyak goreng ini, karena permasalahannya bukan terletak pada hal tersebut. Ada permasalahan yang lebih mendasar yang perlu untuk lebih dicermati yaitu sistem kapitalis (sistem ekonomi kapitalis) yang merupakan pusat problematika ummat.
Kapitalisme, Pusat Problematika Umat
Sistem kapitalis adalah sistem yang menjadikan para penguasa dan pengusaha elite sebagai pemegang kendali pasar dunia, sistem ini pula yang menjadikan kekuasaan berada ditangan pemilik modal. Kesejahteraan tidak lagi tertuju pada masyarakat melainkan kesejahteraan dibangun untuk kepentingan mereka sendiri, alhasil seperti pasokan minyak pun mereka kendalikan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya meskipun di tengah-tengah masyarakat terjadi kalang-kabut akibat minim ketersediaan dan mahal luar biasa minyak goreng ini.
Sistem kapitalis merupakan sistem yang dianut oleh sebagaian besar negara-negara di dunia termasuk Indonesia, kapitalis menawarkan banyak sekali solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, mulai dari ekonomi, sosial, pendidikan, dll. TAPI apakah sistem ini benar-benar akan menyelesaikan problematika di tengah-tengah masyarakat? Jawabannya adalah TIDAK, mengapa demikian? Karena sekali lagi sistem kapitalis tidak berpihak pada kepentingan umum masyarakat, melainkan hanya untuk kepentingan individu para pemilik modal. Lalu siapakah yang benar-benar mampu menyelesaikan problematika ummat disegala aspek kehidupan? Yang mampu melakukan itu semua hanyalah sistem ISLAM.
Islam: Solusi Paripurna Problematika Umat
Sistem Islam pernah memimpin dunia selama 1400 tahun. Seluruh bidang pun diatur oleh Islam. Dalam bidang ekonomi misalnya, Islam mengatur serta menata seluruh kebutuhan masyarakat dengan sangat ketat dan penuh ketelitian, tidak ada peluang bagi sejumlah pihak pemangku kepentingan untuk melakukan kecurangan seperti meminbun menipu serta mempermainkan harga pasar, selain itu sistem Islam akan selalu memprioritaskan kebutuhan masyarakat, memberikan pelayanan penuh dalam memenuhi segala keperluannya, seperti kebutuhan minyak ataupun sejenisnya dimana masyarakat akan diberi harga semurah mungkin untuk membelinya atau bahkan diberi secara gratis.
Post a Comment