Sinyal Cinta Para Pengukir Aksara


Oleh Chah Daun Jeruk
Pendidik Generasi dan Member AMK 

“Jangan rindu, Kamu nggak akan kuat. Biar Aku saja," kata Dilan pada Milea. 

Kutipan dialog dari novel 
“Dilan 1990” sungguh benar adanya. Bahwa seseorang yang dilanda rindu betul-betul tersiksa, 
maunya memutar jarum jam agak cepat agar sampai pada waktunya. Itu rindu, apalagi menunggu. Sungguh 
aktifitas yang membosankan. 

Seperti ini pula yang dirasakan oleh para member AMK Chapter Probolinggo. Setelah setahun lamanya tak berjumpa di darat, para member
berazam untuk menggelar kopdar (kopi darat).

Tanggal 1 Juni 2022 adalah tanggal yang telah disepakati para member. Pada pukul 09.00 bertempat di rumah Ustadzah Irma Ummu Faqa, ini kesepakatan final para member AMK Chapter  Probolinggo.
 
Namun, qodarullah.  Manusia hanya berencana, penentunya Allah semata. Mendadak, cuaca tak 
bersahabat. Sejak malam hari hujan turun merata seantero Probolinggo. Pun Ustazah Irma selaku shohibul bait mendapat berita duka dari kerabatnya. 

At the end, 
kopdar tetap terlaksana meski via online saja. Serasa Dilan dan Milea, para member AMK Chapter Probolinggo hanya bisa melepas rindu lewat sinyal 
zoom meeting saja.

Acara dimulai agak lambat dari jam yang telah ditentukan, karena sinyal internet tak sekuat sinyal cinta para 
member AMK. Kali ini, Ustazah Maya didaulat jadi host acara. Bertanya kabar dan berceloteh ria 
sudah menjadi ciri khas kopdaria member AMK. Tentu saja bukan hanya celoteh bualan semata, tapi sesuatu yang berharga yang disebut “Celoteh sersan” alias serius tapi santai. Mulai dari persoalan 
umat, pribadi, karya, dan banyak lainnya. 

Kopdar via online ini diikuti oleh 5 member dari 10 total member AMK Chapter Probolinggo. Lima lainnya 
berhalangan hadir karena kepentingan yang tak bisa ditinggalkan. Meski begitu, acara tetap berjalan lancar sesuai arahan host. 

Acara inti dipimpin langsung oleh koordinator AMK Chapter Probolinggo yaitu Ibu Nur Syamsiah. Diawali dengan mengupas tentang evaluasi kegiatan member selama pandemi, lalu dengar pendapat para member tentang rencana ke depan untuk AMK umumnya dan AMK Chapter Probolinggo pada khususnya, 
serta perencanaan masing-masing agar kemarau tak melanda tinta karya para member AMK Chapter Probolinggo.

Tak kalah menariknya, dalam kesempatan ini Ibu Fia Ummu Firda selaku penulis opini terbaik versi event Kampoeng Ramadan Penulis (KRP) AMK
didaulat untuk menyampaikan kesan, pesan, rahasia, dan triknya dalam mengukir pena hingga bisa menembus event tersebut.

Sebelum acara berakhir dibuatlah kesepakatan untuk menulis minimal 2 karya baik dalam bentuk opini atau story telling atau pun puisi yang akan diterbitkan menjadi satu buku karya Member AMK Chapter Probolinggo. Proyek antologi ini diharapkan bisa mengobarkan semangat para member untuk terus mengukir pena demi mencerahkan pemikiran umat.

Tepat jam 12 siang kopdar AMK diakhiri. Meski dalam prosesnya sinyal buruk menjadi jurang 
penghambat komunikasi para member, tetapi ini sama sekali tak menghalangi kelangsungan acara. Selanjutnya acara ditutup dengan doa bersama dan saling meneguhkan sinyal cinta para pengukir aksara
untuk selalu berkarya demi meninggikan kalimat-kalimat Allah SWT. Allahuakbar!

Post a Comment

Previous Post Next Post