Menghina Nabi Menyakiti Hati Umat Islam


Oleh : Deasy Yuliandasari, SE
Mompreanur

Pernyataan pejabat Bharatiya Janata Party (BJP) yang dianggap menghina Nabi Muhammad saw. dan Islamofobia membuat umat Islam di beberapa negara melakukan aksi besar-besaran.
 
Di India sendiri aksi turun ke jalan secara besar-besaran yang dilakukan umat Islam menyebabkan bentrokan dan jatuhnya beberapa korban. Polisi juga menangkap ratusan orang yang dianggap membuat kerusuhan.

Kecaman juga datang dari negara-negara Islam lainnya. Negara-negara Arab meminta pejabat India untuk meminta maaf atas pernyataannya yang telah menghina Nabi saw. dan kebenciannya terhadap Islam.

Negara-negara lain seperti Kuwait dan Bahrain bahkan memboikot produk-produk dari India. Produk-produk dari India segera dikeluarkan dari rak-rak supermarket yang ada di negara-negara tersebut.

Indonesia juga sudah menyampaikan kecaman terhadap pejabat India melalui duta besar India di Jakarta. Melalui cuitannya Kementerian Luar Negeri Indonesia sangat mengutuk pernyataan pejabat India yang sudah merendahkan Nabi Muhammad saw.

PM Pakhistan Imran Khan pada suatu kesempatan melakukan pidato di depan parlemen PBB juga telah menyampaikan bahwa umat Islam akan bereaksi jika Nabi Muhammad saw. dihina dan direndahkan. Imran Khan dalam pidatonya, Nabi Muhammad saw. telah hidup di hati umat Islam. Maka jika ada yang menghina Nabi Muhammad saw. itu akan menyakitkan hati umat Islam melebihi sakit fisik.

Kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. sudah terjadi berulang-ulang kali. Kecaman demi kecaman sudah dilontarkan, boikot, bahkan aksi turun ke jalan juga sudah dilakukan oleh umat Islam, namun kenapa kasus ini terjadi kembali?

Tidak adanya sanksi yang tegas terhadap kasus ini menjadi salah satu penyebab kasus ini terulang kembali. Namun lebih pentingnya lagi, tidak adanya persatuan umat yang kuat di bawah satu naungan daulah Islam dan khilafah membuat umat Islam tidak mempunyai kekuatan dihadapan di hadapan kaum kufar.

Seperti halnya hadist Nabi, Rasulullah bersabda, "Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring." Seseorang berkata, "Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?" Beliau bersabda, "Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn." Seseorang bertanya, "Apakah wahn itu?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati," (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).

Maka sangat benar sabda Rasulullah Saw(saw.) berabad-abad silam. Umat Islam diakhir di akhir zaman akan seperti buih di lautan, terlihat banyak namun tidak berarti. 

Maka sudah sepatutnya umat Islam kembali bersatu dalam naungan Khilafah ala manhaj nubuwah untuk menggetarkan musuh-musuh Islam yang sudah sangat keterlaluan.

Wallahu’allam

Post a Comment

Previous Post Next Post