Lagi, persekusi terjadi di negara hukum yang mayoritas penduduknya bergama islam. Kajian di perhelatan Muslim Life Fair yang sedianya dilaksanakan mulai tanggal 25-27 Maret 2022 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK) dibatalkan oleh aparat kepolisian. CEO Lima Event, selaku pelaksana acara, Deddy Andu, membenarkan pembatalan itu. Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mendapat izin, baik dari kepolisian maupun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar kegiatan itu.
"Sudah komplit izin semuanya. (Alasan dibatalkan) karena satu dan lain hal. Pokoknya kita patuh lah. Ajaran dari guru kita harus selalu patuh kepada pemerintah," katanya. (cnnindonesia.com)
Puluhan ribu pengunjung kecewa atas keputusan sepihak tersebut. Menurut mereka acara ini sangat bagus untuk mendongkrak ekonomi dari sektor mikro di tengah keterpurukan ekonomi saat ini, karena diikuti oleh ratusan pelaku UMKM.
Tidak ada landasan hukum yang bisa menjadi pembenaran tindakan aparat tersebut. Hal ini menyebabkan publik memiliki penilaiannya sendiri bahwa ini terkait masalah politik. Pasalnya ada di antara pengisi kajian yang masuk dalam daftar (tidak jelas siapa pembuat daftar) penceramah radikal.
Ironisnya, dalam waktu yang berdekatan pemerintah memberikan izin untuk gelaran konser musik berskala besar. (radarbogor.id)
Inilah potret penegakan hukum di negara yang menganut paham sekulerisme. Segala upaya dilakukan dalam menjegal dakwah islam yang dinilai dapat mengganggu atau mempengaruhi kedudukan penguasa. Dakwah islam yang sejatinya mengajak untuk mentaati Allah secara menyeluruh diartikan sebagai sebuah ancaman yang harus dihilangkan.
Tidakkah mereka takut akan ancaman Allah terhadap siapa saja yang berani menghalang-halangi manusia dari dakwah sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Hud:18-22 yang artinya:
“Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Mereka itulah orang-orang yang tidak meyakini adanya hari akhirat. Mereka itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini. Sekali-kali tidak ada bagi mereka penolong selain Allah SWT. Siksaan itu dilipatgandakan atas mereka”.
Sementara itu dalam sebuah hadits riwayat Bukhori Rasulullah menyatakan perang bagi mereka yang menghalangi dakwah. “Sesungguhnya Allah berfirman, 'Siapa saja yang telah memusuhi juru dakwah-Ku, maka sungguh aku telah menyatakan perang kepadanya,'” (HR Bukhori).
Demikan mengerikan ancaman bagi orang / pihak yang menghalangi manusia dari dakwah islam. Karena sejatinya dakwah islam ibarat cahaya yang mengeluarkan manusia dari kondisi gelapnya kejahilan agar mereka mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Sampai kapan dakwah Islam akan terus dihalangi? Selama kekuasaan yang ada di tengah-tengah umat bukanlah kekuasaan yang dilandaskan pada Islam maka makar-makar terhadap islam akan terus ada. Akan tetapi meski mereka mengerahkan seluruh upaya mereka untuk menghalangi dakwah ini insya Allah dakwah tidak akan kehilangan jalannya. Allah akan selalu memberi jalan dari mana saja yang tidak disangka-sangka oleh mereka. Sebagaimana kisah Musa as. menghadapi Firaun atau Rasulullah dalam menghadapi kafir quraisy.
Wallahu alam bishshowab.
Post a Comment