Oleh Emi Kartini
Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah
Dikutip dari KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan komoditas daging ayam, bawang putih, cabai, gula, minyak goreng, daging sapi, telur dan tepung terigu selalu mengalami kenaikan harga tiap jelang Ramadhan. Kenaikan harga ini bukan hanya terjadi pada sembako dan di setiap menjelang Ramadhan saja, kenaikan ini sudah dimulai sejak akhir tahun 2021 hingga awal 2022 dan kenaikan harga ini menjadi kado pahit tahun baru bagi rakyat di negeri ini.
Diawali dengan naiknya harga minyak goreng yang tidak berapa lama turun lagi dibarengi dengan langkanya minyak di pasaran tidak membuat penguasa menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran, tapi malah semakin menjadi disusul dengan kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan, kini rakyat dibuat semakin menjerit dengan naiknya harga BBM. Yang lebih menyakitkan lagi mereka mengeluarkan statement yang menyakiti hati rakyat, bukannya memberi solusi yang tepat, malah memberikan anjuran yang tidak masuk akal. Salah satu yang dilontarkan mantan presiden Megawati Soekarnoputri yang mengatakan bahwa "Ibu-ibu tidak perlu terus menggoreng bisa diganti dengan merebus, mengukus atau merujak". Rasanya tak pantas ucapan tersebut terlontar dari seorang penguasa yang seharusnya memberikan solusi yang solutif.
Jika kita kaji kembali rasanya kenaikan harga barang tak perlu terjadi apalagi setiap menjelang atau mendekati hari bahkan bisa beberapa kali dalam setahun. Mengingat negara ini adalah negara yang kaya dengan ketersediaan kekayaan alam yang melimpah serta tanahnya yang subur semua bisa dicari jalan keluarnya. Kita bisa menggunakan ketersediaan SDA untuk kepentingan rakyat dan mengolah tanah yang subur ini dengan baik dan benar untuk menjaga ketahanan pangan, tapi ternyata itu tidak dilakukan penguasa. Mereka lebih mempercayakan kekayaan negerinya kepada asing, dan lebih memilih membeli kepada negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat nya sehingga harga tidak bisa dikontrol.
Untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga ini harus dengan solusi yang tepat bukan hanya teori saja, karena ini membutuhkan penanganan yang khusus menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan hanya Islam yang mampu menyelesaikan semua itu di mana dalam Islam pemimpin akan lebih mementingkan kebutuhan hidup rakyat nya, keselamatan serta kesehatan akan dijamin oleh negara.
Islam akan melakukan penelusuran atau inspeksi ke pasar-pasar untuk mencari penyebab kenaikan harga. Jika disebabkan oleh stok yang sedikit maka Khalifah akan menyuplai dari daerah lain yang mempunyai banyak persediaan, jika disebabkan oleh para spekulan maka Khalifah akan memerintahkan kepada mereka untuk menjual barangnya ke pasar-pasar dengan harga yang berlaku di pasar dan akan memberikan hukuman takjir sesuai dengan kebijakan Khalifah, atau karena pendistribusian yang tidak sesuai maka Khalifah akan menyelesaikannya dengan benar sehingga barang yang dibutuhkan oleh rakyat dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau dan persediaan yang cukup.
Wallahu'alam bishawab.
Post a Comment