Aksi Kesyirikan Sang Pawang Hujan yang Dianggap Biasa





Oleh: Jasmine Fahira Adelia Fasha, 
Freelancer 


Viralnya aksi sang pawang hujan yang beredar akhir-akhir ini di acara MotoGP Mandalika 2022 menimbulkan berbagai macam reaksi dari warganet. Pasalnya, aksi Rara Isti Wulandari atau yang akrab disapa Mbak Rara bukan hanya mendapatkan reaksi dari netizen Indonesia melainkan dari peserta lomba MotoGP yang berasal dari luar negara. 

Aksinya pun viral di berbagai platform sosial media, bahkan kerap ditiru oleh pembalab MotoGP asal Prancis yakni Fabio Quartararo. Bukan hanya Fabio, warganet Indonesia pun kerap meniru bahkan membuat istilah “Remote AC Langit” yang dimiliki Rara. Laman Instagram milik Rara pun dibanjiri komentar dan dikenal oleh banyak orang. 

Di balik aksi Rara yang viral ini, TNI Angkatan Udara juga tidak ingin tertinggal dengan perannya yang juga dianggap mereka turut membantu memodifikasi cuaca selama acara MotoGP Mandalika berlangsung. Hal tersebut disampaikan oleh TNI AU melalui akun Twitter resmi milik TNI AU, “Sukseskan MotoGP 2022, TNI AU - BRIN Gelar TMC. TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), di kawasan Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (18/2/2022)” tulis akun Twitter @_TNIAU. 

Bukan hanya TNI AU, baru-baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga menyinggung aksi pawang hujan di Sirkuit Mandalika. Melalui akun Instagram resmi @Kemdikbud.ri, menyatakan bahwa pawang hujan bekerja menggunakan gelombang otak Teta untuk bisa berkomunikasi dengan semesta demi menyukseskan tugasnya. 

Sungguh miris dampak adanya aksi pawang hujan yang beredar tersebut, ilmu sains pun tidak dijadikan sebagai tolak ukur dalam memandang suatu fenomena. Seperti yang disampaikan Ustadz Felix Siauw yang kerap memberikan tanggapannya mengenai postingan Kemdikbud. Ia mengatakan jika Kemdikbud saja menganggap hal seperti itu merupakan bagian dari budaya yang perlu dilestarikan maka ilmu sains pun tak perlu untuk dipelajari lagi.

Lebih mirisnya lagi, aksi pawang hujan ini sebenarnya sudah sejak lama dilakukan di Indonesia dan dianggap biasa padahal bertentangan dengan agama Islam yakni merupakan perbuatan syirik/menyekutukan Allah SWT secara mutlak. Sebagai seorang Muslim harusnya meyakini bahwa segala hal yang terjadi di alam semesta adalah kehendak Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. 

Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT Al-Quran surah al-Baqarah ayat 21-22 yang artinya, "Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Dialah (Allah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap bagimu, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan (hujan) itu Dia hasilkan buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah sedang kamu mengetahui.” 

Dari ayat di atas, Allah SWT jelas menyampaikan bahwa hanya Allah lah yang menurunkan hujan, bukan manusia. Seharusnya ayat tersebut bagi seorang Muslim dapat dijadikan pegangan yang teguh pada keyakinannya. 

Namun amat disayangkan, justru banyak di antara warganet Indonesia kerap menjadikan hal tersebut sebagai hal yang biasa dan bahkan sebagai candaan. Manusia adalah makhluk yang memiliki sifat terbatas, sehebat apa pun manusia mencoba, jika Allah tidak berkehendak tidak akan bisa terjadi karena semua terjadi atas izin Allah SWT. 

Sebenarnya, menyekutukan Allah atau berbuat syirik bisa memberikan dampak buruk bagi manusia, yakni sampai tidak bisa diampuni. Allah SWT sendiri yang sudah mengatakan dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 48 yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” 

Itulah yang terjadi jika aturan Islam tidak diterapkan dalam tatanan kehidupan manusia. Oleh karenanya banyak bermunculan fenomena-fenomena baru yang sangat bertentangan dengan Islam dan salah satunya adalah perbuatan syirik. Padahal, Islam hadir sebagai pencerah dari kegelapan di tengah manusia.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post