Rajab dan Ketakwaan Hakiki



Oleh Lina Lugina
(Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)


Rajab merupakan bulan ke tujuh dalam kalender Hijriah. Kata Rajab sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya keagungan, kebesaran, atau kemuliaan. Maka Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah Swt. sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran surat at-Taubah yang artinya, "Sungguh bilangan bulan menurut Allah ada dua belas bulan, dalam catatan Allah, saat Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya terdapat empat bulan haram (suci). Itulah agama yg lurus. Oleh karena itu janganlah kalian mendzalimi diri kalian sendiri pada bulan bulan itu."

Nabi Muhammad Saw. juga menjelaskan bulan-bulan haram, "Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah Swt. menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqa'dah. Dzulhijjah dan Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat diantara Jumadi dan Sya'ban." (HR. Muslim) 

Dalam QS. At-Taubah ayat 36 Allah Swt. melarang kita mendzalimi diri sendiri pada bulan tersebut. Termasuk pada bulan Rajab ini, apalagi pihak lain. Imam Al-Baihaqi menyatakan bahwa Allah Swt. telah menjadikan dosa pada bulan-bulan tersebut termasuk pada bulan Rajab ini lebih besar, begitu pula amal shalih dan pahalanya pada bulan-bulan haram tersebut sangat besar. 

Imam Syafi'i juga telah melipatgandakan Diyat (uang tebusan atas pembunuhan karena keliru yang dilakukan pada bulan-bulan haram. Maka diantara kemuliaan bulan haram (suci) termasuk bulan Rajab adalah dosa dan pahala manusia dilipatgandakan. 

Atas izin Allah Swt. banyak sekali kemuliaan  bagi kaum Muslim terealisasi dalam bulan Rajab. Misalnya momen-momen hijrah kaum muslimin yang pertama ke Habasyah pada bulan ke-5 kenabian. Pada bulan Rajab pula Allah Swt. meng-isra-mi'raj kan Rasulullah Saw. pada tahun ke-10 kenabian, pada peristiwa itu Rasulullah Saw. bukan hanya menerima titah kewajiban shalat namun juga pengukuhan beliau sebagai pemimpin bagi seluruh umat manusia juga dititahkan menjadi imam para Nabi dan Rasul terdahulu di Baitul Maqdis. 

Bulan Rajab juga menjadi momen pertemuan pertama kali Nabi Saw. dengan kaum anshar yang mempunyai kemuliaan. Melalui tangan merekalah Negara Islam pertama tegak di Madinah. Maka sejak saat itu seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total. Dengan itu kesucian darah, harta dan jiwa kaum muslim pun bisa terjaga (Al-Hakim Al-Mustadrak (lX/497, hadist penuturan Jabir bin Abdullah ra). 

Bulan Rajab juga telah dijadikan Allah Swt. menjadi momen peralihan kiblat kaum Muslim dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram (Ibnu Katsir, Albidayah waan hinayah, lll/252_253). Pada bulan Rajab pula pada tahun ke-2 Hijriyah Rasulullah Saw. mengirim datasemen Abdullah bin Jahsy. Menjadi pendahuluan atas perang Badar. Juga perang tabuk yang menggetarkan adidaya Romawi juga menjadi momen penting bagi perwujudan kemuliaan pada generasi setelahnya. Kota Damaskus (Syam) dibebaskan oleh kaum Muslim di bawah Panglima Abu Ubaidillah bin al-Jarah ra. pada bulan Rajab tahun 14H/635M. Perang Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid ra. menghadapi Romawi pada bulan Rajab tahun 15H/636M. Khalid bin Walid ra. membebaskan Hirak (Irak) juga pada bulan Rajab. Baitul Maqdis pun berhasil direbut kembali oleh kaum Muslim pada bulan Rajab tepatnya pada 28 Rajab 583 H/2 Oktober 1187 M, di bawah kepemimpinan Shalahudin al-Ayyubi setelah mereka mengalahkan pasukan salib dalam perang Hittin. Saat itu adzan kembali dikumandangkan dan shalat jumat kembali dilaksanakan di Masjidil Aqsa setelah 88 tahun diduduki tentara salib.

Namun demikian selain momentum kegemilangan umat Islam, pada bulan Rajab juga terjadi awal petaka bagi kaum Muslim di seluruh penjuru dunia. Pada tanggal 3 maret 1924 M di mana kekhilafahan Turki Utsmani dibubarkan oleh Mustafa Kemal Attaturk. Paska keruntuhan kekhilafahan, masyarakat Turki berubah menjadi negara sekuler. Kaum muslimin saat ini harusnya memuliakan bulan-bulan haram termasuk bulan Rajab ini dengan melipat gandakan amal-amal terbaik, seperti, berhenti dari apa saja yang menyalahi hukum Allah Swt. yang mendatangkan murkanya, contohnya menghentikan muamalah-muamalah yang haram seperti riba, menjauhi hasad dan dengki, meninggalkan caci maki, menjauhi segala tindakan yang melanggar hak orang lain juga meninggalkan segala bentuk kedzaliman dan tidak mendukung orang-orang yang dzalim. Sebagaimana firman Allah Swt: "Janganlah kalian cenderung kepada orang-orang dzalim yang menyebabkan kalian disentuh api neraka." (QS. Hud, 11:113)

Apalagi pelaku kedzaliman adalah para pemimpin yang suka berbohong. Hendaknya bulan Rajab ini kita jadikan momentum untuk mengokohkan tekad dan partisipasi maksimal dalam mewujudkan penerapan syariah Islam secara kaffah. Itulah wujud hakiki ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post