Prostitusi Online Buah Busuk Ideologi Sekuler


Oleh : Ummu Lifi

Praktek pelacuran atau prostitusi nampaknya masih menjadi salahsatu penyakit masyarakat yang sulit dipecahkan oleh pemerintah, alih alih menyelesaikan masalah yang ada justru semakin menjamur. Terbongkarnya  kasus prostitusi online dibawah umur yang ditangkap Polresta Bandung (28/1), menambah rentetat kasus amoral negeri ini.

Tak kan bisa kita pungkiri hidup dibawah sistem sekuler yang memuja kebebasan berperilaku, memunculkan generasi yang ugal-ugalan. Anak-anak atau para remaja yang mestinya mereka adalah sebagai agen perubah sebuah bangsa, nyatanya justru digiring  ke    arah jalan yang menyesatkan sekedar untuk meraih kesenangan dan kepuasan dunia.

Gempuran sistem kapitalisme sekuleris terus merusak anak-anak negeri ini, tayangan-tayangan di media sosial pun mempengaruhi anak-anak dalam pergaulan hidup bebas, mereka rela melakukan apapun tanpa punya tujuan hidup yang jelas. Keakraban mereka dengan media sosial yang mempertontonkan hits dan khas gaya hidup foya-foya semakin menguatkan gaya hidup hedonis dikalangan anak dan remaja yang akhirnya mengedepankan kemewahan dan pamer status sosial, ujung-ujung nya mereka mau menjual tubuhnya hanya sekedar mendapatkan kebahagiaan sesaat.

Belum lagi  dari sisi pendidikan, Sistem pendidikan Ideologi sekuleris saat ini, makin mendorong suramnya peradaban dunia kedepan. Bagaimana tidak, jam pendidikan agama yang minim menghasilkan mental anak yang kosong dari nilai-nilai agama yang hakiki hingga anak tidak punya bekal iman dan taqwa dalam mengarungi kehidupan dunia yang sementara ini. Gangguan mental, pencarian jati diri tak berujung, hingga kesulitan dalam mendefinisikan arti sebuah kebahagiaan. 
Begitulah jika ideologi sekulerisme yang dijadikan acuan dalam sistem bernegara, tidak akan membawa pada kemaslahan, bahkan solusi  yang ditawarkan bukan menyelesaikan masalah justru sebaliknya memperburuk keadaan negara dan masyarakat. Terbukati prortitusi online merebak adalah  buah busuk dari sistem ini.
Berbeda halnya dengan  sistem pendidikan Islam yang mampu menyelesaikan berbagai problematika kehidupan,  menyiapkan pendidikan yang mumpuni guna menghasilkan generasi yang khoiru ummah, anak didik dibekali dengan akidah yang kuat hingga ketakwaan individu terbentuk dan mampu membentengi anak dari hal-hal yang rusak dan merusak. Masyarakat islam yang punya pemikiran,  perasaan dan aturan yang sama menjadi kontrol jika terjadi pelanggaran hukum Islam. Dan yang lebih penting lagi adanya peran negara sebagai pengayom dan pelindung rakyat, negara membatasi media yang menyediakan konten-konten unfaedah apalagi yang menjerumuskan kejurang kehancuran.
wallahu'alam 

Jl.Adipati Agung Dalam I Rt 07 Rw 10 kel.Baleendah Kec.Baleendah Kab.Bandung
Email : alnairatia@gmail.com
085222220726

Post a Comment

Previous Post Next Post