Oleh Wanti ummu Nazba
(Muslimah peduli umat)
Dibawah sistem sekuler, yaitu sistem yang memisahkan agama dari kehidupan,membuat Orang Dengan Gangguan Jiiwa (ODGJ) meningkat. Banyak faktor yang membuat Orang menjadi depresi hingga mengalami gangguan kejiwaan,diantaranya faktor ekonomi, politik, pendidikan,pergaulan dll.
Dilansir dari Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan sepanjang tahun 2020, terjadi peningkatan orang dengan gangguan Kejiwaan (ODGJ) sebanyak 20 persen yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat saat berlangsungnya pandemi COVID-19.
Asal pasien ODGJ ini dari beragam daerah khususnya kabupaten di Jawa Barat yang memiliki sentra industri besar. Kesimpulan sementara penambahan pasien gangguan jiwa ini dipicu oleh kehilangan penghasilan dengan bertambahnya ODGJ.
Faktor ekonomi memang sangat dominan, yang memicu meningkatnya ODGJ di negeri ini.
Kebutuhan ekonomi yang terus meningkat, sedangkan masih banyak orang yang kesusahan mencari pekerjaan,memikirkan nasib kedepannya bagaimana jika untuk makan saja dirasa masih sangat susah. Memang sungguh ironi hidup di bawah sistem sekuler pada saat ini, yang kaya semakin Kaya,yang miskin semakin kesusahan.
Selain faktor ekonomi, ada faktor lain yang tidak kalah penting yang lebih terlihat, yakni faktor ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi kesulitan hidup. Akibat dari kesalahan dalam memandang kehidupan, semisal dalam memandang sebuah kebahagiaan.
Tidak sedikit masyarakat hari ini yang memandang kebahagiaan dari aspek materi. Sehingga ketika dihadapkan pada kesulitan ekonomi, merasa akhir dari segalanya. Ditambah dengan pandangan yang salah tentang rezeki, membuat mereka sulit untuk bisa menikmati kehidupan. Sedangkan dalam islam sendiri, kebahagiaan itu diraih tatkala kita mendapatkan ridho Allah SWT.
Semua ini, yakni kondisi ekonomi yang sulit dan kondisi masyarakat yang tidak siap menghadapi kesulitan hidup merupakan akibat dari pengaruh sistem kapitalisme sekularisme.
Sistem kapitalisme menjadikan kekayaan hanya berputar di segelintir orang yang bermodal.
Sistem sekularisme pun melahirkan manusia dengan kepribadian yang lemah. Terbukti, hanya karena masalah ekonomi, bisa menyebabkan mereka mengalami gangguan kejiwaan.
Sudah saatnya kita mencari sistem yang mampu menangani permasalahan yang ada . Dalam konteks ini, ada sistem kehidupan Islam, yang diturunkan oleh Allah SWT.
Islam memiliki ajaran yang sangat sempurna, yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan, ketika seluruhnya diterapkan dalam kehidupan. Islam pun mampu menjaga kesehatan mental masyarakat, dengan seperangkat aturan yang saling menjaga antara satu sama lainnya.
Dengan penerapan sistem ekonomi Islam, maka negara akan mampu untuk menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya. Karena sistem ekonomi Islam mengatur masalah kepemilikan, meliputi kepemilikan umum, negara dan individu.
Rasulullah Saw. bersabda (yang artinya): "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api." (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Maka keberadaan sumber daya alam yang melimpah, jika diatur oleh syariat Islam, tidak akan menjadi bahan rebutan para kapitalis yang membuat rakyat sulit mendapatkannya. Tapi SDA tersebut akan mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Kebutuhan mendasar wajib dijamin oleh negara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan dan keamanan secara gratis bagi seluruh rakyat, tanpa membeda-bedakan yang kaya dan yang miskin, muslim maupun non muslim. Semua diberikan hak yang sama.
Negara pun akan menyediakan lapangan kerja, untuk memudahkan mereka yang memiliki kewajiban mencari nafkah. Bahkan bisa saja dengan memberi bantuan modal tanpa syarat yang rumit.
Begitulah sekilas bagaimana gambaran sistem Islam mampu menjaga mental atau jiwa masyarakat. Semua permasalahan hakikatnya datang dari Allah SWT, maka sudah saatnya kita hijrah dari sistem sekuler saat ini kembali pada sistem Islam sebagai penyelesaiannya. AllahuAkbar!!
Wallahua'lam bishawab.
Post a Comment