ODGJ Meningkat Akibat Miskin Iman


Oleh Tati Ristianti
Komunitas Ibu Peduli Generasi

Seandainya seluruh masyarakat tidak hanya memperbincangkan serial drakor, sinetron, dan melihat barang-barang online shop yang bikin hati panas. Sedangkan tanpa disadari peran antagonis nyaris tanpa pandang bulu bisa jadi singgah pada orang berpeci, para pendidik yang bergelar, dan bisa jadi ada di antara orang-orang yang berfungsi di sekelilingnya .

Seandainya masyarakat juga mau melihat pada kehidupannya saat ini. Bahwa yang meningkat bukan saja harga barang komoditas, tapi tak kalah meningkatnya adalah OGJD yang bisa saja menimpa pada orang-orang terdekat. Penyebab semua itu adalah kemiskinan dan pandemi  yang berkepanjangan. Tetapi penyebab utamanya karena miskinnya iman.

Kabid Rehabilitasi Sosial Rahmatullah Mukti Prabowo memberikan statemen tentang jumlah peningkatan ini sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kebanyakan berasal dari keluarga yang tidak mampu, sebagian depresi karena terdampak Pandemi. Ada juga OGJD yang identitasnya tidak diketahui (Mr. X) dengan rentang usia beragam mulai anak-anak hingga orang dewasa.

“Kalau orang dewasa itu kebanyakan akibat ekonomi, tapi belakangan kami sering menemukan anak-anak yang terkena gangguan fisik dan psikis akibat mengkonsumsi obat-obatan terlarang,” kata pria yang akrab disapa Prabowo. jabarekspres.com (17/1/2022).

Dari fakta di atas, seharusnya masyarakat Islam mengetahui benar tentang ajarannya. Meskipun hidup pas-pasan/miskin, tapi ketika keimanan selalu kokoh serta yakin bahwa Allah Maha Penolong, dan kaya akan rasa syukur. Maka tentu tak akan sengsara karena dijajah oleh sesuatu yang belum ada. Sebaliknya justru bahagia dengan apa yang ada.

Tampak bahwa realitas kehidupan saat ini tak seindah cerita serial drama televisi. Tak dipungkiri, pandemi yang berdampak pada terpuruknya  perekonomian semakin memukul mental masyarakat kapitalis yang miskin iman. Mulai dari kalangan dewasa sampai anak-anak. Sebelum pandemi saja masalah sudah ruwet, saat terjadi pandemi masalah ini bertambah ruwet. Jelas bahwa hal itu membuktikan sistem kapitalisme tidak mampu mengatasi masalah pandemi dan tidak layak untuk terus dipertahankan.

Jadi permasalahannya, sudah miskin harta miskin pula keimanan terhadap-Nya. Faktanya hari ini kita dimiskinkan secara lahir dan batin oleh sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan dan tidak mau terikat pada aturan Islam. Alhasil untuk mengisi kekosongan dan kegalauannya, lalu sebagian besar kaum muslim mendekatkan dirinya kepada konser musik, rokok, sinetron, dan khamr. Tanpa mereka sadari akan membuat hilangnya akal sehat, berputus asa, dan tidak tahu arah tujuan yang jelas.  Kaum muslimin saat ini banyak yang lupa dengan firman Allah Swt., "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum kafir." (QS. Al-Maidah [5]-87).

Jadi pada akhirnya, sudah selayaknya bagi kita sebagai seorang muslim untuk menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi bagi seluruh permasalahan hidup kita. Disamping itu, seorang muslim harus bersungguh-sungguh memperjuangkannya agar Islam bisa tegak sebagai sebuah sistem kehidupan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post