Mengenali Metode Rasulullah saw. Dalam Mengubah Sistem


Oleh Neneng Sriwidianti
Pengasuh Majelis Taklim dan Member AMK

Lama sudah kami menanti
Kapankah kau tegak kembali
Cukuplah sudah penantian ini
Pastilah kau segera kembali

Sambutlah khilafah,
sambutlah khilafah
Pelaksana hukum syariah
Sambutlah khilafah,
sambutlah khilafah
Tegaklah kemuliaan umat

Penggalan nasyid di atas, menggambarkan harapan umat dalam menyambut tegaknya kembali khilafah yang terakhir. Penantian panjang yang mereka tunggu hampir satu abad, tidak lama lagi akan membuahkan hasil. Kian hari umat semakin merasakan kerusakan yang diakibatkan oleh sistem kufur yang diterapkan saat ini. Sejak Khilafah Utsmani di Turki runtuh  pada tahun 1924, umat Islam tidak lagi mempunyai perisai yang  mampu melindunginya dari berbagai kezaliman. Barat dan penguasa muslim yang menjadi anteknya, secara masif menimpakan kesengsaraan terhadap umat Rasulullah saw. yang mulia.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh berbagai kelompok sejak keruntuhannya. Mereka menyadari, sejak khilafah runtuh umat Islam bagaikan anak ayam yang kehilangan induk. Tidak ada lagi ibu dan rumah besar yang menaungi mereka. Umat terpecah menjadi beberapa negeri kecil tanpa kekuatan, bahkan disekat dengan ashabiyah. Upaya Barat untuk menjauhkan umat Islam dari ideologi Islam telah membuahkan hasil, khilafah yang selama 13 abad mampu menjadi peradaban agung runtuh sampai ke akar-akarnya. Sejak itulah penderitaan kaum muslimin dimulai hingga detik ini.

Kesadaran akan keniscayaan tegaknya kembali khilafah  bergema di tengah umat. Pertanyaannya, metode seperti apa yang semestinya dilakukan untuk mengubah sistem? Atau bagaimana cara menegakkan khilafah agar umat kembali mulia?

Islam mempunyai metode khusus untuk menegakkan kembali khilafah, yaitu dengan mengubah sistem yang sekarang diterapkan oleh seluruh negeri muslim di dunia. Rasulullah saw. telah memberikan  contoh hakiki yang wajib kita ikuti. Cara ini telah berhasil mengantarkan Rasulullah saw. menegakkan  kepemimpinan Islam pertama kali di Madinah. Kemudian dilanjutkan oleh para khalifah setelahnya sampai khilafah diruntuhkan oleh Kemal Attaturk, agen Inggris yang menyusup ke  dalam khilafah.

Oleh karena itu, metode satu-satunya untuk mendirikan kembali negara Islam atau khilafah adalah metode yang diambil dari sunah Nabi saw. Metode tersebut tercakup dalam tiga tahapan dan metode ini bersifat baku, tidak berubah sampai hari kiamat, yaitu:

Pertama, tahap pembinaan dan pengkaderan (marhalah tatsqif wa takwin). Rasulullah saw. telah melakukan tahapan ini ketika beliau memulai dakwahnya di Mekah. Aktivitas yang dilakukan di tahapan ini adalah mendidik dan membina masyarakat dengan akidah dan syariat Islam. Umat disadarkan akan kewajibannya untuk menerapkan hukum Islam secara kafah termasuk menegakkan  khilafah sebagai institusi yang bisa menerapkan hukum Allah Swt. secara totalitas. 

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (TQS. Al-Baqarah[2]: 208)

Dengan tatsqif ini, seorang muslim diharapkan memiliki kesadaran bahwa menegakkan syariah dan khilafah adalah kewajiban agung yang harus segera ditunaikan. Hanya saja, kesadaran saja tidak cukup untuk terjadinya perubahan ke arah sistem. Namun wajib adanya gerakan Islam yang ikhlas yang terus-menerus berjuang untuk menyadarkan umat. Oleh karena itu, adanya sebuah kelompok politik atau partai politik ideologis adalah sebuah keniscayaan, sehingga terwujud amal jama'i.

Kedua, tahap interaksi dan perjuangan di tengah umat (marhalah tafa'ul ma'a al ummah). Setelah individu-individu tersebut tergabung dalam sebuah kelompok dakwah atau partai politik Islam, maka tahapan selanjutnya adalah tahapan interaksi dan perjuangan di tengah umat. Individu ini terus berjuang dengan ikhlas di tengah umat agar umat paham terhadap ideologinya, sehingga umat menyerahkan kekuasaannya terhadap partai politik ini dan umat meminta agar mereka dihukumi dengan aturan Allah Swt. saja. Kesadaran ini adalah  buah dari keimanannya yang sempurna. 

Di samping aktivitas penyadaran umat, di tahapan ini juga ada aktivitas thalabun-nushrah (mencari dukungan politik dari ahli nushrah), yakni orang-orang yang menjadi representasi kekuasaan dan kekuatan umat, agar mereka mendukung perjuangan penegakan khilafah. Metode inilah jalan syar'i yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam menegakkan khilafah.

Ketiga, tahapan penerapan hukum Islam (marhalah tathbiq ahkamul Islam). Setelah tahapan kedua dengan thalabun nushrah berhasil, tahapan selanjutnya yaitu penerapan syariat Islam sebagai hukum dan perundang-undangan bagi masyarakat dan negara secara sempurna.

Metode inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam mengubah sistem. Metode ini dilaksanakan tanpa kekerasan, apalagi dengan jalan penggulingan kekuasaan.

Untuk itu, marilah di bulan Rajab yang mulia ini kita masifkan dakwah agar lebih banyak lagi umat yang memahami wajibnya penerapan Islam kafah dalam bingkai khilafah. Jangan lagi percaya bahwa demokrasi adalah jalan untuk mengubah  sistem. Campakkan demokrasi sekarang juga karena terbukti telah  menimbulkan kerusakan dalam seluruh aspek kehidupan. Yakinlah, bahwa kemenangan Islam pasti akan terwujud.

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (TQS. An-Nur [24]: 55)

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post