Ketika Ritual Tenangkan Jiwa Berujung Maut


Oleh: Erik Sri Widayati, S.Si
 (Pengajar di Lumajang Jatim)


Sebagaimana diberitakan media, ritual berujung maut terjadi di Pantai Payangan, sisi selatan Bukit Semboja, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari. Dikabarkan dari 24 orang dalam rombongan tersebut, 13 orang di antaranya selamat, sedangkan 11 orang lainnya meninggal dunia. Mereka berasal dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara. Kegiatan ritual dengan berdiri bergandengan tangan di tepi pantai. Tiba-tiba datang ombak besar yang menyebabkan peserta ritual teseret ombak. Ritual tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapat pekerjaan. (Tribunnews.com, 14 Pebruari 2022)

Setiap manusia pasti pernah merasakan saat-saat dimana masalah yang dihadapi tak kunjung menemukan jalan keluar. Saat masalah itu muncul, hati merasa gelisah, cemas, stress hingga depresi. Tentu ini kondisi yang tidak diharapkan. Banyak hal akan dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ketenangan jiwa ini. Selain kegiatan ritual semacam itu, banyak juga ritual lainnya kadang datang ke dukun atau paranormal.

Ujian dalam Pandangan Islam

Jika  menengok cara pandang Islam di dalam kehidupan tentu akan ada sudut pandang yang berbeda. Dunia ini memang tempat ujian hidup. Berbagai macam masalah tidak lain untuk melihat siapa yang lulus ujian hidup sehingga layak mendapatkan balasan surga karena kesabarannya. Allah Ta’ala menjelaskan “Kami (Allah) pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa juga buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”.  [TQS. Al-Baqarah (2): 155].

Terkadang masalah yang kita hadapi tak kunjung selesai bukan karena tak ada solusinya, melainkan karena kita tidak cukup tenang untuk dapat berpikir jernih. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” [TQS Al-Insyirah (94): 6]

Mencari Ketenangan Jiwa dalam Islam

Islam adalah agama yang memberikan ketenangan. Islam berasal dari Dzat yang menciptakan manusia beserta permasalahannya. Aqidah Islam memberikan jawaban yang memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah. Maka solusi terhadap permasalahan pasti menyelesaikan masalah.

Berikut beberapa kunci dalam mencari ketenangan yang dianjurkan dalam Islam: Pertama, Mengingat Allah. Selalu mengingat Allah adalah cara yang paling mendasar bagi Umat Islam agar hati merasa tentram. Salah satunya dengan banyak berzikir. Allah berfirman “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” [TQS Ar-Ra’d (13): 28]

Kedua, melakukan wudlu, sholat dan berdoa. Seorang muslim dapat berkomunikasi dengan Allah mengadukan persoalannya memohon kemudahan terutama berdoa pada waktu-waktu yang mustajabah. 

Ketiga, membaca Al-Quran. Selain setiap hurufnya menjadi pahala, membaca Al-Qur'an akan memberikan ketenangan hati. 

Keempat, selalu perpikir positif. Seorang muslim harus yakin bahwa tidaklah Allah memberikan masalah yang tidak mampu ditanggung seorang hamba. Setiap ujian akan semakin menguatkannya dalam kehidupan.

Kelima, selalu bersyukur. Dengan perenungan pasti masih banyak hal-hal yang baik yang patut disyukuri. Bahkan masalah yang dihadapi itu dapat disikapi sebagai cara Allah mencintai dirinya. 

Keenam, menyelesaikan masalah dengan tuntutan agama. Ini sifatnya harus agar tuntas solusinya. Masalah ekonomi harus diselesaikan dengan cara bekerja yang halal. 

Ketujuh, melakukan hal yang disukai. Ini dilakukan untuk melepaskan ketegangan sembari proses penyelesaian masalah. 

Kegelisahan yang Tak Selesai
Tidak dapat dipungkiri saat diterapkan sistem kapitalis seperti sekarang orang jauh dari agama (baca: Islam). Masalah kehidupan diselesaikan dengan akal manusia yang dipengaruhi hawa nafsu. Solusi yang dilakukan pun tidak tuntas. Ini terjadi pada individu, masyarakat maupun sistem bernegara. Akibatnya timbul masalah baru. 

Coba kalau dilihat negara dengan mudah mengundang investor asing untuk membuat sejumlah proyek untuk keuntungan mereka. Dampaknya rakyat hanya menjadi buruh kasar dengan gaji rendah yang tidak mencukupi kebutuhan hidup. Sementara berbagai produk sekunder dan tersier dibiarkan membombardir rakyat hingga mempengaruhi gaya hidup. Berbagai pun masalah muncul mulai masalah ekonomi, sosial, politik, gangguan keamanan dan sebagainya.

Memang seharusnya semua solusi harus berasal dari sumber yang sama. Baik pada individu, masyarakat maupun negara. Saatnya kembali kepada tatanan yang hakiki yakni dari Allah SWT. []

Post a Comment

Previous Post Next Post