Oleh Yanti Ummu Naufal
Muslimah Peduli Umat
Hidup merupakan suatu perjuangan manusia ketika berada didunia. Disini manusia bebas memilih sesuai kehendak pilihannya, ada yang mendefinisikan bahwa hidup adalah uang, maka senantiasa menganggap bahwa tidak hidup jika tidak ada uang. Dan sebagian lagi menyebut bahwa hidup adalah kedudukan sehingga setiap langkahnya berlomba-lomba untuk merebut kedudukan/tahta tanpa memandang caranya baik atau buruk yang penting tercapai harapannya. Selain itu ada juga yang memandang bahwa hidup adalah kesenangan yang jangan disia-siakan, sehingga dalam hidupnya senantiasa diwarnai dengan senantiasa mencari kesenangan duniawi saja.
Ketika hidup hanya tertipu dengan gemerlapnya dunia maka ketika dunia tidak memberikan harapannya, hidup menjadi seperti tak bermakna. Hal ini bisa kita lihat disaat pandemi melanda, tingkat perekonomian yang terpuruk, tingkat perceraian meningkat, pengangguran dimana-mana, ini merupakan beberapa faktor yang mengakibatkan manusia menjadi terganggu jiwanya (ODGJ).
Kabid Rehabilitasi Sosial Rahmatullah Mukti Prabowo mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah banyak memberikan rekomendasi terhadap keberadaan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bandung. Dia mengakui, semenjak datangnya Pandemi Covid-19, kasus ODGJ di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan.
‘’Mungkin banyak masyarakat yang mengalami depresi kerena terdampak Pandemi,’’ kata pria yang akrab disapa Prabowo ini ketika ditemui Jabarekspres di ruang kerjanya, Senin, (17/1/2022).
Jumlah peningkatan keberadaan ODGJ di Kabupaten Bandung sekitar 20 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Kondisi ini memperlihatkan betapa rusaknya sistem negara ini, akibat negara yang tidak menyandarkan aturan kehidupan dengan aturan agama. Sistem Kapitalisme yang dianut negara ini mencetak masyarakat yang lemah iman dan kehilangan akal.
Manusia yang dalam dirinya mengakui sebagai umat muslim maka memandang kehidupan ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga untuk kita. Jangan sampai kita sia-siakan kehidupan di dunia ini untuk sesuatu yang tidak jelas dan akan sirna. Kenikmatan dunia ini pun kalau mau kita pikirkan dengan baik, maka tidaklah lama. Sebentar saja, bukankah demikian? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Seolah-olah tatkala melihat hari kiamat itu, mereka tidaklah hidup (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di waktu siang atau sesaat di waktu dhuha.” (QS. an-Nazi’at: 46)
Lalu apa yang harus kita lakukan di dunia ini? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56).
Sebagai umat muslim kehidupan senantiasa disandarkan dalam aturan agama. senantiasa mengingat Allah, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang banyak berdzikir dan mengingat Allah dalam segala kondisi. Rasulullah SAW bahkan mengatakan, “Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan orang yang tidak mengingat Allah adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)
Dalam kehidupan Islam, penderita ODGJ sangat kecil kemungkinan untuk ada, karena Islam memiliki cara dalam penanganan setiap problematika kehidupan manusia. Syariat Islam sangat tepat diterapkan dalam penanganan ODGJ. Setiap muslim akan senantiasa meraih kebahagian bukan hanya untuk kesuksesan dunia saja tapi bagaimana meraih kesuksesan kehidupan di dunia semata-mata untuk menjadi bekal pada kehidupan akhirat yang kekal. Syariat Islam merupakan satu-satunya solusi problematika kehidupan. Umat muslim akan semakin kuat keimanannya, berikhtiar dengan penuh kesabaran dan menyandarkan segala sesuatu perbuatan pada ketakwaan (takut kepada Allah atas segala perbuatan yang dilakukan).
Wallahu'alam bishawab
Post a Comment