Oleh: Fatimah Azzaria
(Aktivis Pelajar)
India kembali diambang konflik sosial terkait ramainya isu kebencian terhadap agama Islam, bahkan ada seruan melakukan genosida umat muslim di sana oleh kelompok ekstrimis Hindu. Pada saat yang sama upaya pemerintah masih minim untuk mencegah hal ini. (CNBC Indonesia, 29/01/2022)
Seruan genosida umat muslim terjadi pada satu konferensi di India bulan Desember lalu. Dimana ekstrimis Hindu menggunakan pakaian khas keagamaan menyerukan untuk membunuh muslim dan 'melindungi' negaranya.
"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang .. melindungi India dan menjadikan negara Hindu," kata Anggota Senior Sayap Kanan Hindu. Partai Politik Mahasabha dalam sebuah video, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (15/1/2022). Namun kata-kata dan seruannya untuk melakukan kekerasan disambut oleh pemimpin agama Hindu, disambut dengan tepuk tangan meriah dari banyak penonton.
Gema Seruan Kebencian Kepada Muslim
Desember 2021, polisi India menangkap seorang pemimpin agama Hindu, Kalicharan Maharaj. Ia diduga membuat pidato yang menghina pemimpin kemerdekaan India Mohandas Gandhi dan memuji pembunuhnya. Gandhi ditembak mati oleh seorang ekstremis Hindu selama pertemuan doa di ibu kota India pada tahun 1948. Sebelumnya, ia menyerukan persatuan Hindu-Muslim.
Di negara bagian Haryana, yang juga dikendalikan BJP, warga Hindu dilaporkan menghentikan umat Islam dari salat Jumat. Mereka meneriakkan slogan-slogan keagamaan.
Pada bulan November, kelompok garis keras Hindu membakar rumah mantan menteri luar negeri Muslim, Salman Khurshid. Pasalnya, ia membandingkan jenis nasionalisme Hindu yang berkembang di bawah Modi dengan "kelompok ekstremis" seperti ISIL (ISIS)
Ketidakseriusan Meredam Kebencian
Lagi dan lagi kebencian terhadap umat muslim. Ini bukan pertama kalinya kebencian terhadap umat muslim di india, entah apa pikiran kaum ekstrimis hindu terhadap umat muslim sampai-sampai ingin membunuh, membantai, menganiaya, bahkan ketika beribadahpun diperlakukan demikian. Lantas bagaimana upaya pemerintah dalam melindungi rakyat?
Sejak partai Nasionaliz Bharatiya Janata (BPJ) yang di pimpin petahana perdana Mentri Narendra Modi berkuasa, diskiminasi dan penganiayaan agama dilaporkan kerap terjadi. Akibat ketidaktegasan penguasa India dalam menghukum para ekstremis hindu, Gema permusuhan dan kebencian terhadap kaum Muslim semakin berani dan lantang terdengar. Bahkan terkesan memperoleh dukungan pemerintah.
Sekat Nasionalisme Menghalangi Ukhuwah
Darah kaum Muslim telah tertumpa. Nyawa kaum Muslim seolah tiada harganya. Siksaan, penganiayaan, pembantaian menjadi masalah yang tak kunjung menemukan solusinya. Jutaan kaum muslimin yang tersebar di seluruh dunia tak mampu berbuat apa pun. Rasa nasionalisme yang mengakar menghalangi kaum muslimin untuk mengulurkan tangannya memberikan perlindungan. Dunia diam. Hanya kecaman-kecaman yang keluar dari mulut negeri-negeri Muslim namun tanpa tindakan yang nyata.
Wahai kaum muslimin, bukankah kita semua bersaudara bagaikan 1 tubuh, ketika tangan yang sakit maka semua badanpun terasa sakit juga? Akankah ada yang mengirim bantuan? Akankah ada yang membela dan melindungi?
Solusi Keamanan dalam Sistem Islam
Bagai anak ayam yang kehilangan induknya, sungguh nasib umat Muslim hanya menjadi sasaran tindak kedzaliman. Sistem kapitalisme liberal nan sekuler yang katanya menjunjung tinggi hak azasi manusia, nyata tak pernah memberlakukan tindakan keadilan bagi umat Muslim.
Maka dari itu, umat muslim butuh persatuan dan kesatuan di bawah sebuah sistem yang lahir dari al khaliq (Maha pencipta) dan al mudabbir (Maha pengatur). Sistem tersebut adalah sistem Islam kaffah yang akan menyatukan perasaan, pemikiran dan aturan yang sama seperti halnya yang Rasulullah contohkan. Persatuan umat dalam Islam tidak mengenal sekat nasionalis, batas negara, rasa, warna kulit, bahasa, budaya dan status sosial. Satu-satunya sistem yang akan melindungi aqidah, kehormatan, nyawa, darah dan harta umat adalah sistem Islam kaffah di bawah naungan Khilafah Rasyidah.
Wahai umat muslim, tegaknya daulah Khilafah tidak bisa ditunda lagi, umat sangat membutuhkannya maka bergeraklah untuk memperjuangkannya. Bukankah ketika gigi kita sakit matalah menangis, mulut kita meringis kesakitan, kepala menjadi pusing itulah gambaran satu tubuh. Sampai kapan kita melihat kezaliman menimpa saudara kita tanpa ada rasa marah, sampai kapan kita tega melihat nyawa kaum Muslim bergeletakan bersimbuh darah, lolongan anak-anak dan kaum wanita yang meminta tolong saudaranya dari kejahatan kaum kafir? Masih sanggupkah kita? Mari rapatkan barisan, meminta pertolongan-Nya dengan tegaknya Daulah Khilafah penyelamat umat Muslim dan umat manusia dari kejamnya sistem buatan manusia. Allahuakbar! Wallahu'alam bi shawab.
Post a Comment