Umar bin Khatab adalah sosok pemimpin yang sangat sederhana, pada masa kekhalifahannya. Umar biasa memakai jubah yang bertambal di dua pundaknya. Pada masa kepemimpinan Umar, pernah terjadi paceklik. Penduduk pedesaan banyak yang mengungsi ke Madinah, dan mereka tidak lagi memiliki bahan makanan. Mereka segera melaporkan keadaannya kepada khalifah Umar bin Khatab. Khalifah Umar bin Khatab cepat tanggap. Beliau segera membagikan makanan dan uang dari Baitul Mal hingga Gudang makanan dan Kas Baitul Mal menjadi kosong. Beliau pun memaksakan dirinya untuk tidak makan lemak susu maupun makanan enak lainnya. Khalifah Umar bin Khatab pernah berkata “Langkah buruknya aku sebagai pemimpin jika aku memakan bagian yang baik, lalu aku memberi rakyat makanan sisanya.”
Pada masa paceklik, Khalifa Umar bin Khatab mengirim surat meminta bantuan kepada gubernur Irak dan Mesir untuk rakyat di Madinah. Beliau pun melakukan shalat istisqa’ (meminta hujan). Tidak lama setelah itu masa paceklik berakhir. Demikianlah khalifah Umar berhasil melewati masa-masa kritis dengan bijaksana. Keteladanan khalifah Umar hanyalah satu dari sekian banyak keteladanan para pemimpin Islam sepanjang masa kekhalifahan Islam.
Lalu, bagaimana dengan para pemimpin dalam sistem pemerintahan sekuler hari ini? Di Negeri ini, selama pandemi Covid-19, kehidupan mayoritas rakyat benar-benar terpuruk. Ironinya, disaat yang sama selama pandemik para pejabat malah semakin kaya-raya. Pertanyaannya, darimana sumber kenaikan harta mereka?
Yang pasti bukan dari kenaikan gaji atau tunjangan mereka. Karena, bagaimana mungkin ada Menteri yang baru menjabat selama 9 bulan, harta kekayaannya bertambah Rp. 10 miliar.
Melihat fakta ini, rasanya sulit bagi siapapun untuk menemukan pemimpin yang baik di dalam pemerintahan yang sekular. Kalaupun ada, jumlahnya hanya segelintir orang.
Dalam pandangan Islam, kekuasaan adalah amanah. Sebagaimana diketahui, salah satu tujuan penegakan sistem pemerintahan Islam adalah untuk mensejahterakan Rakyat.
Rasulullah banyak memperingatkan penguasa yang tidak amanah dan dzalim. Mereka adalah pemimpin jahat (HR at-Tirmidzi). Pemimpin yang di benci oleh Allah SWT, di benci oleh rakyat dan membenci rakyatnya (HR Muslim). Pemimpin yang bodoh, yakni pemimpin yang tidak menggunakan petunjuk rasul dan sunnah beliau (HR Ahmad). Penguasa al huthamah, yakni yang jahat dan tidak memperhatikan kepentingan rakyatnya (HR Muslim). Penguasa yang menipu rakyatnya (HR al Bukhari dan Muslim).
Sayangnya sistem sekuler saat ini justru banyak melahirkan para pemimpin yang banyak dicela oleh Rasulullah sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits-hadits di atas. Sistem sekuler yang nyata-nyata rusak, dan melahirkan banyak pemimpin rusak, sudah saatnya dicampakan dan diganti dengan sistem pemerintahan Islam yang menerapkan Syariah Islam secara kaffah.
Post a Comment