Jejak Khilafah di Nusantara Itu Nyata


By : Selvy 
Mahasiswa UMN

Film Jejak Khilafah Nusantara 2 (JKDN 2) yang tayang pada hari rabu 20 Oktober 2021 menjadi trending topic di media sosial khususnya twitter dengan topic #NobarJKDN2. Masyarakat sangat antusias menyaksikan film tersebut. 

Melalui film JKDN 2 ini terlihat Nico Pandawa sebagai produser menampilkan sebuah edukasi sejarah yang benar yang mampu menyingkap sejarah Nusantara yang selama ini telah dikubur sangat dalam. Banyak fakta baru terungkap setelah menonton film JKDN2.

 Terlebih lagi, bahwa sejarah peradabaan Islam di bawah naungan Kekhilafahan Turki Utsmani sampai ke negeri ini yang menunjukkan adanya hubungan yang erat antara Nusantara dan Khilafah Islamiyah. 

Film ini telah memaparkan dengan bukti-bukti yang cukup akurat dari adanya kesultanan Islam yang berada di Indonesia. Dimana salah satu bukti akuratnya adalah ketika Sultan Aceh mengirimkan surat kepada Khalifah pertama 8 Februari 1849, yakni kepada Khalifah Abdul Majid 1  untuk memperbarui kesultanan Aceh. Dengan bait surat inilah Sultan Manshur Syah berharap dapat menjadi pemersatu perlawanan seluruh sultan Asia Tenggara dibawah naungan Khilafah Utsmaniyah.

Melalui bukti-bukti ini, sudah seharusnya membuat kita berfikir secara normative untuk membuktikan kecintaan kita kepada Islam. Dan jika masih ada seorang muslim  yang mengaku cinta kepada nabi tapi membenci ajaranya, membenci Khilafah yang menjadi warisan Nabi Saw bisa dikatakan bahwa cintanya itu palsu. 

Maka dari film Jejak khilafah di Nusantara ini juga mengajak kita mengulang dan mengingatkan kita dengan mendefinisikan siapa sebenarnya diri kita. Kita bukanlah umat yang berusia 70-an tahun. Tapi kita adalah umat yang berusia lebih dari seribu tahun. Kita adalah umat yang pernah jaya. Dan kini telah menjadi tugas kita untuk mengembalikan keyajaan Islam tersebut.

Sudah saatnya kita bangun dan sadar bahwa Islam yang kita miliki bukan hanya sekedar agama spritual semata. Namun, Islam juga merupakan sistem kehidupan yang sempurna dan paripurna untuk seluruh umat manusia. Inilah Islam rahmatanlil 'aalamin. Untuk itu kita sebagai pemuda yang menjadi tonggak peradabaan bangsa, sudah semestinya kita banyak belajar dari sejarah kejayaan Islam dan mengambil peran untuk bisa mengembalikan kembali apa yang telah menjadi milik kita. Maka atas izin Allah, kelak kita akan kembali menyaksikan peradaban gemilang dalam naungan Khilafah Islamiyyah. Wallahualambishoub 

Post a Comment

Previous Post Next Post