Prihatin, kata itu yang tepat untuk mengkondisikan keadaan Serdang Bedagai saat ini. Sebanyak 5.451 rumah di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara terendam banjir usai curah hujan yang tinggi dan diperparah lagi dengan pasangnya air laut.
Selain itu adanya kiriman banjir dari Simalungun yang mengakibatkan tanggul yang ada di Desa Mariah Padang kecamatan Tebing Tinggi jebol.(CNN Indonesia,09/11/21)
Tidak hanya ribuan rumah warga yang terendam air. namun dalam musibah ini mengakibatkan 1 orang warga di Kecamatan Tanjung Beringin (Serdang Bedagai) meninggal dunia usai sholat Jumat, akibat terjatuh dari sampan yang di tumpanginya, saat itu air pasang besar.(CNN Indonesia 09/11/21)
Dalam hal ini kurangnya perhatian lingkungan mungkin menjadi salah satu faktor terjadinya bencana ini. Mungkin kelalaian dari masyarakat sendiri yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga membuang sampah sembarangan, hingga tumpukan sampah mudah ditemukan dipinggir pinggir jalan atau bahkan di selokan selokan.
Atau mungkin kurangnya perhatian dari Pemerintah setempat yg masih belum mengutamakan kebijakan kebijakan dalam menjaga dan melindungi lingkungan.
Nah bagaimana sih solusi Islam dalam mengatasi hal seperti ini ?
Ternyata masalah banjir sudah dibahas dalam Al Qur'an. Didalam Al-Qur'an diceritakan bahwa kaum 'Ad, Negeri Saba dan kaumnya Nabi Nuh pernah menjadi korban banjir. Dan juga terdapat kisah kisah dari beberapa surat surat didalam Al-Qur'an, seperti surat Hud ayat 32-49,Al 'Araf ayat 65-172, dan Surah Saba' ayat 15-16.
Solusi Khilafah dalam upaya dan mengatasi banjir adalah membangun bendungan bendungan untuk menampung curah hujan, curah air sungai dll. Memetakan daerah rawan banjir dan melarang penduduk membangun pemukiman didekat daerah tersebut.pembangunan sungai buatan, kanal, saluran drainase dsb yaitu untuk mengurangi penumpukan volume air dan mengalihkan aliran air , membangun sumur sumur resapan di daerah tertentu.
Selain beberapa solusi diatas, khilafah juga menekankan beberapa hal penting lainnya pembentukan badan khusus untuk penanganan bencana alam, persiapan daerah daerah tertentu untuk cagar alam. Sosialisasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan kewajiban memelihara lingkungan.
Khilafah juga menyertakan solusi penanganan korban banjir seperti penyediaan tenda, makanan, pengobatan, dan pakaian serta keterlibatan warga ( masyarakat) sekitar yang berada di dekat kawasan yang terkena banjir.
Begitulah solusi Islam dalam mengatasi banjir dan khilafah Islamiyyah ini tidak hanya didasarkan pada pertimbangan rasional tetapi juga nash nash syara.(Kompasiana 18/4/17)
Post a Comment