Taji Islam Lemah Paska Hilang Perisai Umat


Oleh. Hasni Surahman
(Mahasiswi)

Kumandang azan di salah satu masjid ibu kota menjadi sorotan media asing. AFP di Paris, mengeluarkan artikel bertajuk 'Piety or noise nuisance? Indonesia tackles call to prayer volume backlash' yang berarti suara azan yang menggunakan pengeras suara tidak baik untuk kesehatan.
(Liputan6.com, 15/10/2021)

Sorotan media AFP, terhadap syiar Islam dengan mengeluarkan stigma buruk pada kumandang azan tidak dibenarkan sebab Indonesia mayoritas penduduknya menganut ajaran Islam. Sudah pasti di setiap wilayah, kota di negeri ini banyak kita temui masjid-masjid yang menggunakan bantuan pengeras suara guna memanggil insan-insan untuk segera melaksanakan ibadah salat.

Mengapa Prancis yang nun jauh di sana sibuk mengurus suara azan di negeri ini?
Jika ditelusuri negara Prancis dikenal dengan negeri sekuler yang menganut paham ideologi) sekularisme.  Paham ini di Prancis  disebut laicite yang pada praktiknya mengharuskan pemisahan agama dengan urusan negara, memberi kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk dan juga  tidak memeluk agama tertentu. Undang-Undang Prancis menyatakan sikap tegas bahwa segala sesuatu yang berbau Islam tidak diurusi oleh negara, ASN maupun non-ASN negara tidak boleh memakai simbol keagamaan. 

Prancis juga dikenal negara yang suka melecehkan keyakinan agama Islam. Kepala negara Emanuel Macron pun menunjukan sikap tercelanya dengan mengizinkan karikatur Nabi Muhammad dirilis di majalah Charlie Hebdo, Samuel Paty, guru yang membela siswanya ketika menunjukkan kartun mengejek Nabi saw, untuk memerangi separatisme yang ditunjukkan untuk komunitas muslim, sekaligus menumbuhsuburkan islamofobia di negara tersebut.

Sikap alergi pada Islam dan kaum muslim ini, yang menjadi penyebab Prancis menyoroti suara azan. Prancis sibuk mengurusi negara lain di saat yang sama mereka tidak becus mengatur sikap kerukunan beragama bagi warga negaranya. Buya Anwar Abbas menganalogi kritik Prancis dengan peribahasa "Tuma di seberang lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan oleh mereka".

Prancis ibarat saudara kandung dengan negara Komunis China. Mereka punya kesamaan menyerang Islam dan kaum muslim yang minoritas di dua negara tersebut. Otoritas China menghapus Al-Qur'an digital (Quran Majeed) aplikasi populer yang di sudah diunduh jutaan muslim di China maupun dunia. China negara yang menganut paham  ideologi komunis yang selama ini getol melakukan genosida pada etnis muslim Uyghur yang berada di Xinjiang.

Segala bentuk pelecehan, dan penistaan terhadap syariat Islam dan kaum muslim di dunia ini terjadi saat umat tidak lagi punya  sosok pemimpin yang dapat mengangkat harkat dan martabat umat Islam.

Tanggal 3 Maret 1924  menjadi tanggal kesedihan untuk seluruh kaum muslim didunia. Kekhalifahan Turki Utsmani dihapuskan  secara resmi oleh Kemal Ataturk. Sultan Abdul Hamid II menjadi khalifah terakhir dalam Daulah Islam, hingga saat ini belum ada penerusnya dan atas izin  Allah  akan segera hadir kembali.

Kabar runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani  terdengar di Nusantara. Maka, ulama-ulama bersepakat membentuk badan komite khilafah  yang bermaksud menyeru kepada para ulama di Nusantara dan dunia untuk menegakkan kembali khilafah. Sebab mereka menyadari betul runtuhnya khilafah menjadikan musuh Islam semakin leluasa menjajah kaum muslim di Nusantara dan dunia.


Wallaahu a'lam bishshawaab

Post a Comment

Previous Post Next Post