Impor Cabai Membunuh Petani Dikala Pandemi


Oleh Sri Wahyuni Bungai  
(Anggota Komunitas Sahabat Hijrah Banggai Laut, Sulteng) 
  
Dikabarkan di kawasan Kalasan Sleman terjadi penurunan harga cabai hingga 50% dari harga normal, yang sebelumnya harga cabai mencapai kisaran Rp11.000/kg menjadi Rp5.000/kg.   
   
Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan  impor cabai yang dilakukan pemerintah Indonesia pada saat pandemi.   
   
“Perlu mengurangi impor cabai dari luar negeri, hal ini karena selama pandemi Indonesia tetap melakukan impor cabai besar-besaran sehingga panenan produk lokal rentan terganggu seperti sekarang ini” jelas Hempri Suyatna Peneliti Pusat Studi Ekonomi minggu (29/8/2021).   
   
Dalih pemerintah bahwa impor untuk menstabilkan harga hanya alasan untuk lepas tanggung jawab mengurusi petani, buktinya para petani malah mendapatkan kerugian yang sangat besar akibat kebijakan tersebut.   
  
Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Yogyakarta, Hempri Suyatna menambahkan problem utama pemerintah yaitu tidak pernah serius membangun kedaulatan pangan di negeri sendiri.  
  
 “Jadi harga cabai murah banyak  dialami oleh petani Indonesia tidak hanya daerah Sleman saja," tandas Hempri.  
(ayoindonesia.com, 29/8/2021)  
  
Tak dapat dimungkiri, turunnya harga cabai yang terjadi saat ini, akibat kebijakan pemerintah yang selalu melakukan impor dari luar negeri, padahal hasil produk lokal khususnya cabai sedang surplus. Hal ini dapat mengakibatkan produksi petani lokal tidak mendapatkan tempat dalam pasar akibat sudah banyak hasil impor dari luar negeri.   
  
Selain itu, anjloknya harga cabai disebabkan sepinya pasar (akibat PPKM) dan impor komoditas ini yang sudah dilegalkan pemerintah, sehingga pemasokan para petani menurun dan tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.   
   
Kerugian yang akan didapatkan bagi para petani lokal juga tidaklah sedikit. Sehingga bagi para petani, hal ini bisa membuat usaha mereka gulung tikar. Apatah lagi bagi para petani yang sudah mengantungkan nasibnya pada usaha tersebut.  Pasti sangat berdampak. 
   
Melihat kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam kondisi pandemi ini, justru membuat masyarakat sulit untuk maju dan berkembang. Padahal Sumber Daya Alam(SDA) negeri begitu berlimpah. Tanahnya begitu subur. Harusnya dengan semua ini jika dikelola dengan baik, mampu menyuplai segala kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga tidak lagi bergantung pada impor.  
 
Hal ini membuktikan rezim demokrasi gagal mengurus pemenuhan kebutuhan rakyat. Penguasa lebih berorientasi pada korporasi, mengembalikan modal politik dan mempertahankan kursi kekuasaan. Seharusnya dalam kondisi pandemi sekarang ini, negara berperan penting dalam keberlanjutan kehidupan masyarakat. Bukan malah sibuk impor, memedulikan para kapitalis serta mencari kesempatan untuk mengembalikan modal politiknya.    
   
Jika pemerintah mengurangi bahkan memberhentikan impor cabai. Kemudian memberi tempat bagi para petani untuk memproduksi lokal. Bukan tidak mungkin, para petani lokal kembali mendapatkan tempat lagi di pasar. Karena jika dibiarkan begitu saja akan berdampak lebih buruk lagi bagi kehidupan masyarakat. 
 

Perlu kita berpikir bahwasanya kehadiran seorang pemimpin adalah sebuah perisai yang memimpin dan melindungi serta melayani rakyatnya. Itulah tugas pemimpin namun pada kenyataanya pemimpin sekarang malah melepaskan tanggungjawab, membiarkan hal seperti ini (impor) terus terjadi. Padahal kebijakan yang seharusnya tidak diterapkan, apalagi masih dalam keadaan surplus hasil petani cabai. Sangat disayangkan. 

Seharusnya menjadi pemimpin yang amanah, dan bertanggungjawab atas rakyatnya. Bukan hanya terus memberikan harapan yang tak kunjung terbukti, dan lebih memperhatikan pengusaha. Karena berhasilnya seorang pemimpin adalah dengan menciptakan kesejahteraan lahir dan batin pada rakyatnya tanpa harus mengharapkan sebuah balasan dari rakyat karena sebuah kedudukan itu adalah amanah dari Allah Swt.

Dengan begini, masihkah kita percaya pada sistem ini? 


Wallahualam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post