Review BTS Meal: Buy or Bye

Oleh: Dyandra Verren Pongtiku

Mahasiswi Universitas Gunadarma

 

BTS meal adalah salah satu menu makanan kolaborasi gerai makanan McDonalds dengan boygrup Korea yang tengah naik daun, BTS. Isi menunya terdiri dari mcnuggets, kentang goreng ukuran medium, 2 rasa saus dan kola. Packaging BTS meal dibuat berwarna ungu dengan logo nama BTS di sana. Menu ini diluncurkan 26 Mei di US dan masuk Indonesia baru 9 Juni. Jangka waktu kolaborasi sekitar 1 bulan dan limited hanya di 50 negara.


Setelah masuk Indonesia, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh keramaian yang terjadi di berbagai gerai McDonald’s (McD). Penyebabnya adalah peluncuran promo menu BTS Meal yang memicu banyaknya antrean di gerai-gerai McD. Buntut dari keramaian tersebut bahkan sejumlah gerai McD terpaksa ditutup sementara. (kompas.com,12/06/2021)


Fakta Pengarusan Budaya Asing

Antusiasme tinggi BTS Meal di Indonesia ini tentu saja tidak terlepas karena popularitas BTS di seluruh dunia. Media asing menobatkan BTS sebagai The Biggest Boyband in the World. Popularitas BTS yang tinggi menandakan mereka memiliki banyak fans yang disebut ARMY. ARMY yang jumlahnya banyak dan berada di mana-mana ini tentu saja merasakan euphoria tertentu artis kesukaan mereka bisa melakukan collab dengan brand apa pun.


Selain itu, masih berkaitan dengan ARMY dan popularitas BTS, BTS meal ini salah satu dari sekian hal yang paling ramah dijangkau oleh para fans tersebut. Hanya dengan sekitar 40.000-70.000 rupiah, fans sudah bisa membeli barang yang berkaitan dengan idolanya tersebut. Kenapa dibilang paling ramah dijangkau? Karena selama ini hal-hal yang berkaitan dengan BTS dan K-Pop secara keseluruhan itu tidak selalu ramah dikantong, terutama untuk fans yang masih sekolah dan mendapat uang dari orang tua.


Pastinya hal-hal yang berkaitan dengan BTS maupun K-Pop itu mahal. Mulai dari album fisik yang harganya bisa sekitar 200.000-500.000 rupiah, belum juga lightstick, merchandise dan yang paling grand-nya adalah konser atau fanmeeting. Apalagi sekelas BTS, perkiraan harga tiket konser stadium mereka sudah di sekitaran 3 jutaan yang paling murah dan makin tinggi untuk tingkat yang lebih bagus. Jadi, tentu saja BTS meal masih tidak ada apa-apanya dibanding hal-hal tadi bagi fans. Harga yang tidak ada apa-apanya itulah yang membuat fans ramai untuk membeli.


Dari fenomena BTS meal dapat kita saksikan banyak orang berbondong-bondong antre berjam-jam hanya untuk sepaket naget dan kentang, lalu terjadi lonjakan harga tertentu hanya untuk packaging BTS meal, setelah itu muncul suatu euphoria berlebihan saat mendapatkan BTS meal tersebut. Dengan alur seperti itu terlihat bahwa tujuan hidup dan kepribadian generasi muda Muslim banyak yang sudah terbelokkan ke arah konsep yang ditanamkan paham sekuler kapitalisme.


Banyak kalangan yang lupa musuh Islam zaman sekarang itu canggih, mereka menyerang akidah umat Muslim dari sisi aspek kultur, kita kenal istilah food, fun and fashion. Mereka mungkin tidak mengacaukan Muslim dengan cara berperang atau bomb seperti yang dialami oleh saudara-saudari kita di Palestina, Afrika, Rohingya, tapi mereka berusaha menjauhkan umat Islam dari agamanya terutama generasi muda melalui ekspansi makanan, kesenangan dan berbusana.


BTS meal ini termasuk dalam unsur mix antara food dan fun. Kesenangan mendapatkan makanan limited edition itu membawa kepada hal-hal yang malah menjauhkan diri dari Allah. Sudah tidak terpikirkan lagi oleh seorang Muslim/Muslimah bagaimana cara mendapatkannya, apakah dengan mendapatkan barang tersebut semakin mendekatkan diri pada Allah, semakin baik kah kepribadiannya? Para kapitalis menggiring kita berpikir yang penting kebahagiaan sementaranya itu terpenuhi. Terpenuhi dengan berbagai cara apa pun.  Nah ini dia letak utama berbedanya dengan Islam, dari tujuan dan caranya.


Dampak Penjajahan Pemikiran Sistem Kapitalisme

Fenomena BTS meal ini menjadi gambaran sempurna bagaimana sistem ekonomi kapitalis berkolaborasi dengan budaya hedonis telah berhasil menjajah generasi muda. Akibatnya perilaku konsumtif yang semakin tidak rasional tentu menjadi keberhasilan besar bagi para kapitalis, karena keuntungan mereka makin berlipat ganda.


Kalangan generasi muda, demi memuaskan obsesi mereka terhadap sang idola mereka tanpa peduli menghabiskan uang berapa pun, baik sudah menghasilkan sendiri maupun masih mendapatkan dari orang tua. Belum lagi menurut pakar psikologi yang mengatakan fenomena ini menggambarkan compulsive shopping disorder dan celebrity worshiping syndrome, dua-duanya merupakan penyakit mental yang tidak biasa dan perlu treatment tertentu. Namun begitulah sistem hidup kapitalistik sekuler semua bermuara kepada keuntungan ataupun kepuasan materialistik tanpa mempedulikan bagaimana dampak pada para korbannya.


Inilah soratan pengaruh kapitalismenya, para kapitalis membuat generasi muda memiliki mindset bahwa tujuan hidup adalah bahagia secara fisik. Standar bahagianya ketika manusia bisa memenuhi hal-hal yang ia butuhkan dan inginkan dengan berbagai cara. Cara apapun, yang penting mereka tetap mendapatkan keuntungan, sedangkan Islam menjadikan ibadah kepada Allah sebagai tujuan akan hal apapun yang kita lakukan, dan ridho Allah sebagai standar kebahagiaannya, cara mendapatkannya pun dilihat dari sisi halal dan haram.


Pandangan dalam Sistem Islam

Berbeda sekali dengan kapitalisme sekularisme, sistem ekonomi Islam tidak semata berorientasi pada aspek material, namun senantiasa dibarengi oleh aspek keimanan. Islam secara jelas membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan, sehingga mampu mengarahkan fokus perhatian masyarakat untuk mengejar hal yang lebih bernilai dan membawa manfaat bagi masyarakat luas, tidak semata mengejar dimensi duniawi, justru mengutamakan dimensi ukhrawi. Berlaku benar bukan untuk damai hidup di dunia saja, tapi juga untuk tenteram berada di akhirat/afterlife nanti.


Urgensi Penerapan Syariat Islam

Ketika penerapan syariat Islam dilakukan secara kafah, akan lahir generasi khaira ummah yakni umat Islam sebagai umat terbaik yang dilahirkan karena menyuruh pada perbuatan baik dan mencegah munkar(QS Ali Imran: 110).  Kalau dari BTS yang non Muslim generasi muda bisa mendapatkan inspirasi, bisa menyematkan kata mengidolakan kepada mereka, pun tokoh-tokoh muda Islam juga banyak yang bisa dijadikan inspirasi, ada Muhammad Al Fatih yang diusia ke 21, sudah bisa menaklukan konstantinopel dan menguasai berbagai macam bahasa, ada Abdullah bin Umar yang usianya belia tapi sudah ikut dalam jihad perang badar dan uhud dan tentu saja Nabi Muhammad SAW, yang sejak usia belia sudah terkenal sebagai sosok berkepribadian baik bahkan dinobatkan sebagai The Greatest Man in The World oleh para pakar dunia.


Oleh karena itu, alangkah baiknya jika generasi muda Islam bisa mengiidolakan orang yang jelas-jelas mengajak kepada kebaikan, mengajak untuk lebih dekat kepada Allah, beribadah kepada Allah.


Sebagai generasi muda di tengah sistem kapitalisme sekuler ini sudah merasakan sendiri dilanda banyak masalah dan membuat kita tertekan secara mental lalu akhirnya malah dapat nyaman dari idol K-Pop dengan konten yang mereka buat. Untuk itu mari lebih baik waktu untuk melihat konten-konten mereka kita ganti dengan ngaji Islam. Waktu tidak terbuang dengan sia-sia selain itu, dari segi mental pun kita jadi bisa mendapat healing, bisa mengendalikan diri dan mengenal potensi diri kita. Hasil belajar ini lalu bisa dijadikan konten juga untuk berdakwah. Kenapa berdakwah? Karena dalam Islam berdakwah itu wajib. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.”


Jadi apakah BTS meal buy atau bye? Kalau sebatas untuk makanan sebagai pemenuhan kebutuhan kita sebagai manusia, tidak apa tetapi, kalau hanya sekadar suatu bentuk euphoria  yang malah membawa kemudharatan, maka harus bye. Sebab pengidolaan berlebihan kepada manusia, budaya hedon, compulsive buying bisa terjadi karena diterapkannya sistem kapitalis-sekuler. Banyak dari kita yang ingin hijrah, tapi dari lingkungan membuat kita sulit melakukannya karena saat nonton TV isinya iklan artis Korea, drama Korea lalu buka Youtube apalagi, rekomendasinya, iklannya, trending topiknya juga K-Pop. Jangankan mau lepas, orang yang tadinya tidak tertarik sama k-Pop pun lama-lama jadi penasaran dan terjerumus juga dalam hallyu wave.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post