Mahasiswi
Seperti yang kita ketahui, pandemi covid-19 masih belum berakhir terutama di Indonesia. Angka positiv covid serta kematian akibat covid terus-menerus meningkat, bahkan dengan lonjakan yang semakin tinggi.
Berbagai kebijakan pemerintah keluarkan untuk mengatasi hal ini, mulai dari lockdown, PSBB dan saat ini PPKM. Namun kebijakan ini tidak dibarengin dengan jaminan rakyat tetap bisa bertahan hidup tanpa keluar rumah. Yang akhirnya mengakibatkan rakyat terpaksa melanggar kebijakan ini untuk bertahan hidup ditengah pandemi.
Namun disisi lain pemerintah mengklain tidak ada rakyat kelaparan, sebab pemerintah mendirikan dapur umum dan melanjutkan pemberian bansos pandemic. Tapi sangan terasa bahwa pemerintah belum optimal melakukan hal ini. Sebab bisa kita lihat dengan jelas bahwa masih banyak rakyat kelaparan ditengah pandemi, yang akhirnya mereka harus rela terjun keluar rumah disaat pandemi ini makin tak terkendali.
Bisa kita lihat, bahwa hal ini sangat tidak efektif disebabkan oleh masih banyak rakyat yang kesulitan untuk mengakses bantuan karena faktor administratif dan akses transportasi ke dapur umum. Dan bantuan ini masih sangat tidak merata diberikan pada rakyat. Bahkan masih saja dijadikan pundi-pundi korupsi bagi sebagian pihak, sehingga banyak bantuan yang tidak sampai terhadap rakyat yang membutuhkan. Hal ini memang mengakibatkan "tiadanya rakyat kelaparan", sebab banyak rakyat yang sudah sangat kelaparan dan akhirnya meninggal.
Namun ini sebuah kewajaran, sebab disaan kondisi normal saja pemerintah tak mampu untuk menyelesaikan permasalahan kelaparan ini. Lantas bagaimana bisa pemerintah dimasa pandemi ini tiba-tiba mampu mengatasi kelaparan?
Memang sudah sedari dulu, pemerintah sering mengklaim bahwa ia mampu memperbaiki perekonomian indonesia, mampu mengatasi masalah kelaparan. Tapi itu hanya sebuah klaim sepihak dari pemerintah agar kepemimpinannya memiliki citra bagus. Yang sangat diharapkan oleh rakyat adalah pemerinrah yang lebih banyak bekerja dibanding membangun citra bahwa sudah banyak melakukan penanganan wabah.
Namun hal itu sangat mustahil terjadi di negeri kapitalis. Sebab para pengusaha dan penguasa pasti tak mau rugi soal ini. Tentu mereka menginginkan keuntungan dalam setiap kebijakan apapun. Hal ini dikarenakan prioritas mereka bukanlah kemashlahatan umat, tapi keuntungan materi yang dimana akan memperkaya orang pemilik modal, dan menyengsarakan orang miskin.
Yang kita perlukan saat ini adalah pemerintahan yang mengedepankan kemashlahatan umat. Satu-satunya sistem yang melakukan itu adalah Islam. Sebab ketika seseorang menjabat suatu peran dalam pemerintahan tidak bertujuan untuk mendapat untung, tapi ia ditunjuk untuk membantu menyelesaikan permasalahan umat dan menciptakan kemashlahat umat.
Post a Comment