Anak adalah salah satu perhiasan dunia dan generasi penerus yang sangat didambakan oleh orang tua. Ia suci dan orang tualah yang mendidik dan menanamkan berbagai informasi yang menjadi bekal hidupnya. Orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan berbagai hal untuk masa depannya baik dunia maupun akhirat.
Tersiar kabar yang menghebohkan dari seorang publik figur yang menuai kontroversi dari berbagai pihak. Yakni menemani anak dalam menonton film porno. Reaksi datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa film porno buruk bagi anak-anak.
"Konten porno itu konten berbahaya. Dampak negatifnya serius bagi tumbuh kembang anak," kata Ketua KPAI, Susanto, newsdetik.com. sabtu, 26/06/2021
Reaksi berbeda mengatakan bahwa perlunya mengajarkan pendidikan seks sejak dini kepada anak, karena saat ini zaman digital dan tak jarang anak akan tersentuh konten tersebut sehingga perlu diketahui oleh anak. Statement diperkuat oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyarankan setiap negara di dunia untuk menerapkan pendidikan seksual yang komprehensif, termasuk Indonesia. Rekomendasi ini berdasarkan pada kajian terbaru dari Global Education Monitoring (GEM) Report, UNESCO.cnnindonesia.com. Rabu, 13/06/19
Maraknya pornografi dan seks bebas yang melanda anak-anak saat ini membuat kekhawatiran bagi orang tua dalam menjaga anaknya. Serta adanya ketakutan nantinya anak akan terjerumus dalam pergaualan seks bebas. Maka dari itu mengajarkan pendidikan seks sejak dini menjadi pilihan orang tua sehingga anak memperoleh informasi yang tepat.
Bahwasanya adanya statement yang digulirkan tentang pentingnya pendidikan seks sejak dini disebabkan karena sistem sekuler kapitalis yang bercokol di negeri ini. Cara pandang sistem sekuler kapitalis dalam memandang pornografi, yang pada akhirnya tidak tuntas menyelesaikan masalah akibat keburukan pornografi. Yang jelas akibat pornografi tersebut memunculkan berbagai kejahatan yang mengancam kehidupan anak. Maraknya seks bebas dikalangan anak-anak bukan masalah tabu lagi, sungguh ini merupakan ancaman serius bagi orang tua dan anak.
Adanya Solusi keliru bahwa untuk menjaga generasi terhindar dari seks bebas yaitu dengan dikenalkannya sejak dini. Dengan begitu, anak menjadi tahu mana yang boleh dilakukan, mana yang tidak. Parahnya, pemikiran menyesatkan ini sudah meracuni para orang tua muslim. Dalih mereka adalah untuk menjaga anak-anak mereka agar tidak ikut arus liberalisasi seksual.
Arus liberalisasi seksual ini sejatinya telah lama mengakar di Indonesia. Yang tidak hanya menyerang orang dewasa tapi juga anak-anak. Para pengusungnya yaitu negara barat yang sudah biasa dengan kebebasan berprilaku, kebebasan melakukan perbuatan yang tidak senonoh di depan umum. Ini merupakan hal lumrah dan malah dijadikan kiblat dalam tatanan kehidupan negeri-negeri muslim.
Dalam Islam, pendidikan seks diajarkan tidak untuk melihat hubungan seksual secara langsung. Melainkan anak-anak diperkenalkan tentang aurat perempuan maupun laki laki yang harus ditutupi dan dijaga yang tidak boleh seorangpun menyentuhnya. Selain itu juga diajarkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Setiap perbuatannya terikat dengan hukum syara. Jadi tidak boleh seenaknya berbuat karena akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
Memang berat ketika para orang tua mendidik anak-anaknya agar menjadi pribadi yang tangguh dan kokoh akidahnya dalam sistem sekuler kapitalis ini. Orang tua harus membekali diri dengan pengetahuan dan pemahaman Islam yang benar, yang menjadi bekal untuk mendidik generasinya. Orang tualah yang menjadikan anaknya taat atau ingkar kepada Allah. Sabda Rasulullah saw dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam).
1Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''(H.R.Thabrani dan Baihaqi).
Keberhasilan peran orang tua dalam mendidik anaknya yang sesuai akidah Islam tentunya harus didukung oleh negara yang menerapkan syariat Islam. Penguasa sebagai penjaga dan pelindung rakyatnya, memenuhi segala kebutuhan rakyatnya termasuk rasa aman dari pergaulan yang merusak.
Ini akan dirasakan ketika aturan Allah SWT dipakai dalam berkehidupan.
Post a Comment