No title



Upaya Deradikalisasi : Produk Barat yang Anti Islam

Oleh : Umma Anta (Ibu Peduli Umat)

Sosialiasi Salah Sasaran !

Pada suasana pandemi seperti hari ini nyatanya tidak mengurangi geliat penguasa untuk melakukan sosialisasi terkait “kontra radikalisme” atau program deradikalisasi di tengah masyarakat. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), seperti kegiatan yang dilaksanakan Kantor Kepolisian Resor Tapin, Kab. Tapin, Kalimantan Selatan, pada hari Senin, 19/04/21 di Aula Balai Pertanian Rantau, Kab. Tapin yang bekerjasama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kemenag) Kab. Tapin. (Kalsel.Kemenag.go.id, 23/04/21). 

Upaya sosialisasi lainnya juga terus dilakukan hingga tingkat kementerian negara, misalnya pada rancangan pembuatan instrument deteksi dini dari kemendikbud untuk setiap satuan pendidikan sebagai upaya pencegahan paham radikalisme ini. 

Berbagai kegiatan sosialisasi kontra radikalisme “deradikalisasi” yang menjamur hari ini seolah menjadi kebutuhan mendesak penguasa, dibandingkan dengan diperlukannya kerja cepat untuk penanganan covid-19 yang jumlahnya terus bertambah setiap harinya di berbagai daerah di negeri ini !

Waspada Upaya Jahat Barat !

Masyarakat dan umat Islam hari ini sudah seharusnya lebih cerdas dan lebih mendalam dalam melihat setiap peristiwa yang terjadi. Pada kegiatan deradikalisasi yang massif dilakukan hari ini sejatinya hanyalah upaya melakukan “penyerangan terhadap Islam” yang telah disiapkan oleh Barat dan semua pihak yang anti Islam.

Kata dan makna Radikalisme sendiri sesungguhnya adalah hasil kajian Barat untuk melakukan “labelisasi Islam” dengan nilai-nilai Radikal sesuai kehendak mereka. Sejak peristiwa 9/11 tahun 2001 Barat seolah memiliki justrifikasi untuk memberikan label radikal dan teroris kepada Umat Islam, dan akibatnya seolah menjadi “teror di dunia” hingga hari ini. 

Kemudian, seolah hadir sebagai penyelamat kegelisahan dunia, Barat datang dengan “Narasi Anti Radikalisme atau Deradikalisasi” yang mereka jual ke berbagai penjuru negeri di dunia ini, terlebih pada dunia Islam!

Gunakan Sudut Pandang Jernih

Seolah menjadi gayung bersambut dengan upaya Barat, ternyata rancangan Barat untuk war of Radicalism telah diamini oleh banyak penguasa di belahan dunia, termasuk di negeri ini. Hal ini bahkan di dukung oleh berbagai program yang dijalankan, serta anggaran yang tidak sedikit. Pada tahun 2021 saja, anggaran untuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) disiapkan sebanyak 515 M, dimana khusus untuk penanggulangan Gerakan Deradikalisasi di siapkan anggaran sebesar 158 M

Sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi Umat Islam untuk memahami persoalan ini dengan jernih, dan menyadari bahwa upaya deradikalisasi ini sangat berbahaya bagi Umat Islam dan sangat berpotensi memecah belah persatuan Islam dan kaum muslimin.

Upaya deradikalisasi ini sejatinya hanya topeng Barat untuk meracuni aqidah Umat Islam. Karena upaya deradikalisasi ini sesungguhnya sangat kental dengan rangkaian proses sekulerisasi pemikiran Islam di tengah-tengah umat yang diberi warna baru. Barat ingin melakukan “de-idelogisasi Islam” serta menjauhkan umat dari pemikiran Islam sebagai ideologi dan nantinya akan memandulkan ajaran Islam yang telah sempurna kaffah. 

Umat Islam harus bangkit dengan penuh kesadaran, bahwa Barat sedang mengepung Islam dan Umatnya dari berbagai penjuru arah, melalui kekuatannya dari tangan-tangan penguasa kaum muslimin sendiri yang telah berkhianat dengan amanah kepemimpinannya sebagai pelayan dan perisai umat. 

Kaum kafir dan musuh-musuh Islam memang telah nyata berupaya untuk menghalangi tegaknya kebangkitan Islam dan berdirinya kembali peradaban Islam yang mulia, Insya Allah. Tetapi kita, dan kaum muslimin selurunya masih memiliki harapan yang jauh lebih besar, bahwa Allah swt telah mempersiapkan “Janji Kemenangan” bagi Islam dan umatnya (Qs. An Nur: 55). Karenanya, mari kita ikut pada barisan perjuangan Islam hingga tegaknya dan bukan mala menjadi penjegalnya ! ® 

Post a Comment

Previous Post Next Post