Solusi Islam Tangani Wabah


Oleh Ummu Junnah

"Jangan dulu berpuas diri, jangan optimisme berlebihan. Jangan merasa situasi sudah terkendali, jangan merasa sudah aman. Belum,  "kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/5/2021)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan virus corona SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19.

Meskipun kurva kasus Covid-19 sudah melandai sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan berjalannya vaksinasi, Jokowi meminta seluruh pihak tak optimisme berlebihan.

Jokowi menyebutkan, upaya menekan kasus aktif Covid-19 harus terus dilakukan. Hal itu sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Presiden meminta masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, baik yang sudah divaksinasi maupun belum, baik yang berada di zona merah, oranye, kuning, ataupun hijau Covid-19.

 Bukan kali ini saja dunia  dilanda oleh wabah, akan tetapi wabah penyakit pernah ada pada zaman-zaman sebelumnya. Hal ini menjelaskan bahwa wabah penyakit dapat terjadi pada zaman kapan  pun. Secara keimanan, wabah yang melanda dunia merupakan keputusan (qada) Allah Swt. 

Oleh karena itu, sikap pertama yang harus diambil oleh manusia adalah rida dengan (qada) keputusan Allah Swt. Kedua, setiap manusia harus instropeksi. Sebabnya, meskipun semuanya adalah kehendak Allah, suatu kejadian, termasuk wabah, kadang dipicu oleh kesalahan atau dosa manusia. Dalam hal ini, wabah virus Corona diduga karena dipicu oleh manusia yang mengkonsumsi makanan yang diharamkan oleh Allah Swt. yaitu kelelawar.

Ketiga, saat wabah menimpa, kita harus berikhtiar untuk mengatasinya. Kita harus memperhatikan dua hal, yaitu kaidah syariah dan kaidah kausalitas (kaidah saintifik). Penyelesaian masalah dengan kedua kaidah inilah yang dinamakan solusi Islam.

Dengan demikian solusi Islam terhadap wabah, bukan hanya solusi teknis dengan berdasar kaidah kausalitas atau kaidah saintifik, tetapi juga terdapat solusi paradigmatik menggunakan kaidah syariah, yaitu kaidah yang digali dari al-Quran dan Sunah. Solusi Islam merupakan solusi yang akan menyelesaikan masalah-masalah dunia, sementara di akhirat kita akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, solusi yang tidak islami mungkin akan menyelesaikan masalah dunia, tetapi di akhirat tidak ada nilai apa-apa.

Paradigma Islam Menghadapi Wabah

Solusi Islam dalam mengatasi wabah tidak bisa dilepaskan dari komprehensivitas ajaran Islam. Berikut ini beberapa paradigma Islam tentang manusia, masyarakat dan negara.

Ri’ayah (mengurusi dan mengayomi rakyat).
Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dia pimpin.” (HR al-Bukhari).

Dengan demikian dalam pandangan Islam, nyawa manusia harus diutamakan, melebihi ekonomi, pariwisata, atau pun lainnya.

Berbasis syariah.
Dalam Islam setiap perbuatan dapat bernilai ibadah selama memenuhi dua kriteria, yakni perbuatan tersebut dilaksanakan karena Allah Swt. (untuk meraih rida Allah Swt.) dan dilaksanakan sesuai dengan syariah. 

Mekanisme anggaran yang fleksibel dan cepat dalam penanganan masalah.
Substansi dasar Islam adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Birokrasi dan administrasi hanyalah sebagai tools sehingga masalah-masalah teknis dapat berjalan dengan baik. 

Kebijakan Praktis Khilafah

Dalam hal ini, pendekatan dilakukan secara komprehensif, yaitu dari sisi negara dan dari sisi rakyat.

Dari sisi Negara.
Negara dan pemimpin harus memainkan peran yang paling penting. Pemimpin dan negara harus mengacu pada syariah Islam yang sudah sangat jelas.

Menentukan tes dan tracing dengan cepat.
Pemimpin harus dengan cepat melakukan tes dan tracing. Tes dan tracing ini penting sekali. Apalagi dalam kasus virus Corona. Kelambanan dalam melakukan tes dan tracing berarti membiarkan masyarakat lebih banyak terkena wabah dan semakin banyak masyarakat yang meninggal. Begitu tes menunjukkan positif, harus segera dilakukan tracing. Dalam dua pekan, harus dipastikan dia kemana saja dan bertemu dengan siapa saja. Orang-orang yang berinteraksi harus segera dilakukan tes. Begitu seterusnya. Orang yang terbukti positif harus segera diisolasi dan diobati.

Pusat wabah harus segera ditentukan dengan cepat dan menjaga secara ketat agar wabah tidak meluas
Saat wabah menyebar, daerah terkena wabah harus segera diisolasi agar wabah tidak menyebar ke tempat lain. Tidak ada yang boleh keluar-masuk dari daerah tersebut agar proses penularan berantai dapat dihentikan. Hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah saw: “Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR al-Bukhari).

Isolasi ini akan efektif jika diputuskan dan dijalankan oleh negara.

Menjamin semua kebutuhan dasar masyarakat di daerah yang diisolasi
Negara harus benar-benar hadir secara riil. Saat terjadi isolasi, pasti masyarakat tidak bisa mencari nafkah, dan pada giliriannya dapat berdampak pada kelaparan sehingga dapat menyebabkan kematian rakyat. Oleh karena itu, saat negara melakukan isolasi atau karantina, kebutuhan rakyat harus ditanggung oleh negara. 

Jika poin (a), (b) dan (c) ini dilakukan dengan baik, insya Allah, dalam waktu singkat mata-rantai penularan wabah berhasil diputus.

Dari sisi rakyat.
Mentaati segala protap dengan dasar ketakwaan kepada Allah.
Protap dan aturan yang telah diputuskan oleh Imam (Khalifah) yang dibaiat berdasarkan Kitabullah dan Sunah  Rasul-Nya wajib ditaati. Masyarakat yang taat bukan hanya akan terhindar dari wabah sehingga mata rantai wabah segera berakhir, tetapi mereka juga mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. karena taat kepada pemimpin Islam. Sebaliknya, melanggar keputusan imam (khalifah) adalah perbuatan maksiat yang akan mendapatkan siksa dari Allah (QS an-Nisa’ [4]: 59). Konsep seperti ini tidak akan ditemukan kecuali hanya di dalam Islam, yakni di dalam sistem Khilafah.

Begitulah solusi Islam terhadap penanganan wabah, seperti virus Corona ini. Jika ajaran Islam benar-benar diamalkan, insya Allah dalam waktu singkat wabah akan segera berakhir. Bukan hanya itu, baik masyarakat atau para pemimpinnya juga mendapat pahala yang besar karena kesabaran dan iktiar mereka berdasarkan syariah Allah.

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post