( Anggota Ksatria Aksara Kota Bandung )
Pengendalian wabah dunia merupakan saran dan arahan dari World Health Organization ( WHO ) selaku lembaga di bawah PBB yang bertanggung jawab terhadap persoalan kesehatan publik internasional, termasuk dalam penanganan wabah. Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa dunia harus menyiapkan diri ketika pandemi berikutnya tiba meski virus corona belum lenyap. Bahkan WHO tidak mengharapkan jika dilakukan vaksinasi dalam skala yang luas hingga pertengahan 2021.
Salah seorang ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani juga sependapat bahwa Covid-19 bukanlah akhir dari pandemi.
Namun, Presiden Jokowi menargetkan vaksinasi massal diawal 2021. ( cnnindonesia.com 10/09/2020 )
Dapat dipahami bahwa dunia masih tergantung bagaimana para ahli dan pemimpinnya, dalam menangani pandemi maka seharusnya ada sikap tegas secara mandiri, namun disertai ilmu bukan sekedar harapan dengan vaksinasi massal semua cepat berakhir, tidak demikian. Setelah beberapa kelompok masyarakat melakukan vaksinasi, Presiden tetap menghimbau masyarakat agar tidak berpuas diri dan tetap optimis dengan penanganan covid yang dilakukan pemerintah. Pemerintah menerapkan kebijakan untuk larangan mudik lebaran serta tetap menegaskan kepada masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. ( nasional.kompas.com 02/05/2021 )
Saat adanya pelarangan mudik, diketahui juga ada pembukaan pintu bagi WNA China yang berdasarkan Kemenhumkam mereka sudah lolos bagian keiimigrasian dengan izin bekerja dan aman saat pengecekan kesehatan di bagian Kemenkes. ( nasional.kompas.com 09/05/2021)
Kenyataannya mulai dari arahan pusat yang tetap mengaruskan agar waspada, serta pemerintah sendiri yang mengatakan agar tidak berpuas diri, namun dengan masuknya WNA walau sudah lolos berbagai uji untuk masuk Indonesia bukanlah hal yang tegas karena untuk negara-negara lain pun masih sangat ketat pengamanannya dalam menerima WNA. Hal ini pun memicu obrolan rakyat, bahwa pemerintah gampang di stir jika ada keuntungan bagi negara, tetapi yang diharapkan rakyat sesungguhnya adalah keberpihakkan pemerintah terhadap kesehatan dan keselamatan warga negara.
Maka tidak aneh jika rakyat tidak patuh dan mencoba melanggar apa yang diterapkan mengenai keamanan dan keselamatan mereka atas covid. Seolah covid saat ini sudah akrab dengan masyarakat, dan masyarakat terpecah menjadi ada yang peduli serta tidak peduli lagi dengan keberadaan virus ini.
Hal ini lah menunjukkan bahwa tidak adanya kesadaran yang sama dalam memahami pandemi ini, jika dalam Islam masyarakat akan senantiasa patuh dengan apa yang disyariatkan karena hukumnya berasal dari Allah yang mengetahui solusi dari setiap permasalahan manusia. Dan pemerintah siap menanggung lockdown agar penyebaran virus tidak mengganggu aktivitas orang-orang yang sehat.
Sudah saatnya kita berpikir kritis dan memiliki kemandirian bahwa Islam adalah hukum yang pantas diterapkan dan memiliki solusi dari setiap permasalahan termasuk penanganan wabah. Islam mewujudkan ketidakterlambatan kita dalam menangani wabah, karena Islam bersifat mencegah dan mampu memprediksikan dengan mengerahkan potensi akal kita untuk berpikir. Islam akan mengunci sumber wabah sehingga tidak menyebar dan akan menanggung masyarakat yang terdampak wabah. Dan masyarakat yang tidak terdampak, mampu beraktivitas seperti biasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Masyaa Allah, jika potensi akal kita digunakan serta menyandarkannya pada dalil syariah mungkin pandemi tidak akan selama ini, serta kita punya keteguhan untuk berpegang pada pedoman hidup yang hakiki agar hidup lebih berkah dengan syariah.
Wallohu'alam bi ash shawab.
Post a Comment