Palestina adalah negeri Islam bagian Selatan Syam yang telah ditaklukkan oleh kaum muslim dengan darah mereka. Palestina adalah bagian dari bumi suci yang Allah berkahi dan menjadi kiblat kaum muslim pertama sebelum Allah memerintahkan untuk menghadap ke kiblat yang kedua, yaitu Ka'bah Al-Musyarrafah. Saat Khalifah kedua, Umar bin Khathab menaklukkannya pada tahun 15 Hijriyah dan menerima kuncinya dari Uskup Agung Sapharanius. Keduanya menyepakati perjanjian Umariyah yang masyhur, diantara isi perjanjian tersebut adalah tidak diperbolehkan satu orang Yahudi pun tinggal di daerah Palestina.
Namun, kini kondisi itu telah berubah. Israel melakukan pendudukan dan melakukan pendeklarasian sebuah negara di wilayah Palestina pada tanggal 15 Mei 1948 melalui jalan Inggris, yang kala itu menetapkan perjanjian Balfour pada tanggal 2 Nopember 1917 dimana isi perjanjian itu menyebutkan bahwa Inggris menjanjikan kepada Yahudi untuk dapat menduduki Palestina dan mendirikan negara di sana. Kini, selama 73 tahun Yahudi telah menduduki sebagian besar wilayah Palestina, krisis Palestina pun menjadi perbincangan yang tak menemukan kepastian dan keadilan di dunia internasional.
Ramadhan membara di bumi Palestina. Bentrokan warga Palestina dengan polisi Israel diselingi dengan tembakan roket oleh pasukan militan di Jalur Gaza kembali meradang. Gelombang protes di kota-kota Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki pun menyeruak. Selama dua hari berturut-turut polisi Israel melarang warga Palestina buka puasa di Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Menurut kantor berita Palestina, Wafa News Agency pada 14 April melaporkan polisi Israel juga menyerang warga Palestina sepulang dari salat tarawih di masjid. (Tempo.Co)
Bentrokan dan insiden kekerasan terjadi setiap malam di Yerusalem, kota suci bagi Muslim, Kristen, dan Yahudi, sejak awal Ramadhan pada 13 April. Ketegangan lebih tinggi dari biasanya dimulai pada Kamis (22/4/2021), ketika pemuda Palestina protes dengan larangan berkumpul selama bulan Ramadhan. (Kompas.com)
Polisi Israel bukan hanya melarang warga Palestina untuk tidak berbuka di masjid Al-Aqsha dan berkumpul di bulan Ramadhan, tapi polisi-polisi Israel juga melakukan hal yang tidak berperikemanusiaan, yakni penyerangan warga Palestina seusai sholat tarawih, bentrokan dan insiden yang membuat luka warga Palestina. Yahudi Israel layaknya para pembunuh berdarah dingin, perampas harta, pembuat kehancuran. Begitulah sifat kaum Yahudi. Muslim Palestina berada pada kondisi bahaya besar dan tak berkesudahan setelah pendudukan Yahudi di tanah suci mereka.
Keberadaan pendudukan Yahudi di tanah Palestina tidak lepas dari makar-makar Barat dan sekutunya, setelah mereka menancapkan Israel sebagai negara penjajah di tanah Palestina. Amerika, Rusia, Inggris dan Perancis berlomba-lomba menyambut Israel dan mengakuinya secara dah di tanah Palestina. Negara kafir penjajah tersebut seolah diamini dan diijinkan oleh dunia untuk bercokol di wilayah Palestina. Israel tak ubahnya seperti seperti kanker yang siap merusak dan merealisasikan penderitaan. Omong kosong Amerika dan Inggris bersama-sama merumuskan resolusi untuk Palestina, hingga terjadi pelabelan negatif pada muslim yang kerap melakukan kekerasan dan peperangan atas nama “krisis timur tengah”.
Mengapa barat dan sekutunya tampaknya berusaha “memelihara” negara Yahudi dan menjadikan negara tersebut sebagai pisau yang menusuk jantung negeri-negeri muslim, padahal seharusnya tugas mereka meredakan konflik yang berkepanjangan ini? Pertama, karena Barat dan sekutunya ingin memporak-porandakan hubungan antara kaum muslim dan menghancurkan kesatuan negeri-negeri muslim. Kedua, Barat dan sekutunya menginginkan agar kaum Muslim melupakan perseteruan yang hakiki dengan Barat yang telah menghancurkan Negara Khilafah dengan menyibukkan wilayah Palestina dengan perseteruan dan perampasan.
Yahudi tak ubahnya seperti negara boneka yang dimainkan Barat dan sekutunya serta berhasil ditancapkan di negeri-negeri muslim. Amerika dan Inggris bersama-sama merumuskan resolusi untuk Palestina adalah kebohongan semata. Sampai kapanpun mereka tidak akan pernah dengan serius menyelesaikan persoalan Palestina ataupun persoalan timur tengah, karena Barat dan sekutunya faham bahwa Palestina menjadi pemeran utama atas krisis Timur Tengah.
Secara Internasional, adanya Resolusi, KTT Arab, Perjanjian Camp David atau bahkan Peta Jalan Damai yang pernah disodorkan oleh Bush pada tanggal 24 Juni 2002 untuk menyelesaikan krisis Timur Tengah hanya sekedar omong kosong belaka. Pun demikian jika hari ini Joe Biden memberikan bantuan dana untuk Palestina. Solusi prakmatis ini tidak akan membawa perubahan baik untuk Palestina, karena solusi yang mereka tawarkan adalah solusi yang yang tidak serius dan sarat dengan kepentingan.
Wahai kaum muslimin, bumi Palestina telah ditaklukkan oleh Umar bin Kathab dan dibebaskan dari tentara salib oleh Shalahuddin. Palestina membutuhkan generasi penerus Umar dan Shalahuddin untuk membebaskan dari kotoran najis Yahudi. Persoalan Palestina bukan hanya persoalan pribadi Palestina dan negeri-negeri Arab di sekitarnya, akan tetapi persoalan Palestina adalah persoalan kaum muslim dan Islam secara keseluruhan.
Sungguh kaum muslim wajib untuk merebut kembali bumi Palestina. Karena kaum muslim adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, seperti dalam firmanNya di surat Ali-Imran:110
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Ummat Islam adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, negeri-negeri muslim adalah negeri-negeri yang diberkahi, negeri-negeri muslim adalah negeri-negeri yang yang kaya akan sumber daya alam, negeri-negeri muslim adalah negeri-negeri yang strategis secara geografisnya, negeri yang menyimpan banyak prajurit yang siap menjadi mujahid/mujahidah pejuang dan penolong agama Allah. Negeri-negeri muslim adalah negeri bagi bumi ideologi yang agung, yaitu Islam. Negeri yang dengan ideologinya yang agung akan siap memberikan solusi atas setiap persoalan. Negeri yang akan memberikan kesejahteraan, menghidupakan seluruh ummat dan menyelamatkan mereka dari kegelapan dan kekufuran.
Sungguh, hanya dengan adanya pelindung dan penjaga ummat muslim yaitu adanya Negara Khilafah Rasyidah sebagai kuncinya, maka solusi tuntas atas Palestina dan negeri-negeri Islam akan terwujud. Pun dengan hegemoni Barat dan sekutunya yang akan ditaklukkan oleh tentara-tentara Islam. Islam memiliki ksatria penakluk di bawah sistem Islam dan Negara Khilafah Rasyidah sebagai penjaganya, hingga mampu mengalahkan dan menghancurkan negeri-negeri kafir penjajah.
Wahai kaum muslimin, siapkah kalian menjadi wasilah untuk menolong bumi Isra' dan Mi'raj Palestina dan negeri-negeri Islam yang saat ini terpinggirkan akibat penindasan Barat, Timur dan sekutunya? Siapkah kalian menjadi penjaga dan ksatria Allah yang akan menghancurkan hegemoni Barat dan sekutunya dan mengembalikan tanah Palestina ke pangkuan kaum muslim? Siapkah kalian untuk menjadi generasi Umar dan Shalahuddin yang akan menghancurkan kekuatan musuh dan mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum muslimin? Hanya dengan kesiapan dan keinginan yang kuat kaum muslimin untuk mengembalikan kemulyaannya dan dengan ideologi Islam yang agung serta terwujudnya Daulah Khilafah Islamiyah, masalah Palestina dan negeri-negeri Islam akan terselesaikan. Wallahu ‘alam bi shawab.
Post a Comment