No title



Melawan Narasi Radikalisme dengan Islam Ideoligis

Oleh : Umma Anta (Ibu Peduli Umat)

Penguasa Gagal Fokus !
Bulan Maret Tahun 2021 tepat menandai satu tahun berlangsungnya ujian pandemi covid-19 di dunia, termasuk di negeri ini. berdasarkan update data informasi terbaru seputar covid-19 pada beranda pencarian Covid.go.id tertanggal 9 Mei 2021, menunjukkan ada sebanyak 47.012 total kematian akibat covid di Indonesia. Tentu ini bukan angka yang sedikit ?!
Kebutuhan untuk penanganan covid-19 ini harusnya menjadi persoalan serius para pengambil kebijakan di negeri ini. Kenyataan menunjukkan kondisi sebaliknya. Alih-alih selalu mendorong masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar covid, pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi “kontra radikalisme” atau program Deradikalisasi ditengah masyarakat.
Bukan tanpa alasan mengapa pemerintah juga gencar melakukan upaya deradikalisasi di semua lapisan instansi kenegaraan sebagai jalan perpanjangan tangan program ini ke masyarakat. Misalnya saja program kerjasama Kemen PPPA yang bekerjasama dengan Kementerian Agama yang mengadakan program pembekalan para calon pengantin untuk mencegah paparan Radikalisme di tengah keluarga (Antara News Kalsel, 16/04/21). Belum lagi kerjasama dengan Kemendikbud untuk membuat instrument deteksi dini untuk satuan pendidikan sebagai upaya mencegah paham radikalisme juga turut di lakukan. Miris !
 Deradikalisi Produk Barat Anti Islam
Berbagai upaya yang masih gencar dilakukan dengan dalih pencegahan paham radikaslime di negeri ini, sesungguhnya hanya menguntungkan Barat sebagai pelaku utama ide jahat ini. Karena Barat telah menyadari potensi kebangkitan Isam dan kaum muslimin yang semakin besar dan tak terbendung lagi. Karenanya berbagai upaya jahat telah disiapakan Barat dan musuh-musuh Islam untuk menghalangi keniscayaan kebangkitan Islam yang tidak akan lama lagi, Insya Allah !
Radikalisme sesunggunya hanyalah upaya Barat untuk mempersiapkan agenda global mereka demi merubah dan membajak potensi persatuan umat Islam. Barat sesunggunya sadar bahwa tidak mudah dan sangat sulit untuk mengalahkan Umat Islam dengan kekuatan militer. Karena jika mereka menggunakan kekuatan fisik, dengan invasi militer misalnya, maka hal ini hanya akan memakan biaya yang tidak sedikit dan menyebabkan banyak korban tewas karenanya.
Cukuplah perang di Afghanistan, Chechnya dan Suriah menjadi bukti bahwa Barat tidak mampu megalahkan dan menguasai negara tersebut. Sehingga Barat dengan niat licik dan jahatnya “mencari jalan lain” untuk dapat mengalahkan kaum muslimin yang dengan hasilnya nanti akan lebih memuaskan untuk semakin melanggengkan penjajalan mereka terhadap dunia Islam. 
Istilah deradikalisasi sesungguhnya merupakan produk ciptaan Barat sendiri. Melalui rancangan mereka pada salah satu lembaga survey “Rand Corporaation” pada tahun 2004 lalu, Barat telah membentuk poros negeri ini sebagai poros Islam dengan corak moderat dan anti radikal “how to west can promote an Islamic Reformation”.
Islam dengan corak moderat serta anti radikal yang kelak di kehendaki Barat adalah Nilai Islam yang tidak anti bangsa Smith, menentang konsep Khilafah, kritis terhadap Islam, Nabi bukan uswah hasanah, menolak Jihad, pro Israel atau netral, serta tidak perlu merespon keras ketika Nabi dihina, serta boleh menentang jilbab sebagai bagian dari Syariah Islam bagi muslimah serta siap berperang melawan terorisme. 
Perlawanan dengan Islam Kaffah 
Sudah saatnya umat Islam memahami posisinya. Umat Islam memiliki potensi persatuan dan kesatuan dalam ikatan aqidah Islam, bukan dengan konsep yang memeah belah dengan Deradikalisasi, anti ekstremisme atau narasi jahat Batat lainnya. 
Inilah saatnya umat Islam memahami kebenaran Islam dengan sebenar-benarnya, Islam sebagai agama yang telah disempurnakan Allah SWT (Qs. Al Maidah : 3), serta Islam harus difahami sebagai sebuah sistem kehidupan yang sempurna dan paripurna yang berasal dari wahyu Allah SWT “Islam Kaffah” sesuai Perintah-Nya pada Qs. Al Baqarah : 208. 
Mari kembalikan persatuan umat Islam dengan naungan sistem Islam, Khilafah Islamiyyah. Sebuah Institusi kepemimpinan umum bagi seluruh manusia, bukan hanya umat Islam tetapi juga umat yang lainnya. Islam telah sempurna sebagai sebuah aturan kehidupan dan tidak memerlukan tambahan atau perubahan apapun lagi. Karena Islam memang dihadirkan Allah swt sebagai sistem kehidupan yang akan menjadi rahmatan lil ‘alamin. Insya Allah. ®
 

Post a Comment

Previous Post Next Post