Ibu rumah tangga di
Kab. Bandung
Hari kebangkitan Nasional setiap tahun tak ketinggalan selalu diperingati, tetapi tidak memberikan pengaruh apapun bagi bangsa ini.
Para pemuda yang hakiki nya mereka menjadi Generasi yang akan menggantikan kita kelak tak juga memberikan kesan Pemuda Harapan Bangsa, justru sebaliknya tak sedikit diantara mereka malah merusak tatanan kehidupan negeri ini. Narkoba, gaya hidup bebas, tawuran dll menjadi teman setia mereka tetapi ada juga diantara mereka yang sukses dalam dunia pendidikan hanya saja karena tak dibarengi dengan keimanan yang tinggi dan orientasinya dunia maka ujung ujungnya menjadi koruptor.
Lalu apa arti sebuah peringatan hari Kebangkitan Nasional jika ternyata negeri ini belum bangkit secara hakiki?
Tak dipungkiri memang ada banyak pemuda yang memiliki prestasi yang patut kita apresiasi baik di bidang olah raga seni atau pendidikan, artinya mereka bukan sosok pemuda rebahan ( malas).
Tentu tidak salah apa yang disampaikan oleh bapak wakil bupati Bandung syahrul Gunawan, dalam acara peringatan hari kebangkitan Nasional beliau meminta para pemuda di Kabupaten Bandung tidak menjadi pemuda Rebahan atau pemalas, tapi mereka harus kreatif dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi saat ini agar mereka bisa turut mengawasi program Pemerintah. ( iNewsJabar.id)
Sosok pemuda cekatan, gercep( gerak cepat) semangat membangun, yang melek teknologi tentu itu menjadi pemuda yang diharapkan oleh Bangsa dan Negara ini, mengapa? Karena Bangsa ini butuh perubahan yaitu melalui bangkitnya para pemuda pemudi menuju sebuah Kebangkitan yang Hakiki.
Tetapi tentu harus difahami tentang makna kebangkitan yang hakiki bahwa kebangkitan yang hakiki itu bukan hanya melek teknologi dengan memanfaatkan kemampuan teknologi saja tetapi bagaimana para pemuda mampu memaknai kebangkitan yang hakiki yang menghantarkan pada perubahan yang sahih, yaitu dengan bangkitnya pemikiran. Karena Teknologi adalah hasil dari sebuah Pemikiran, maka hanya dengan bangkitnya pemikiranlah akan tercapai kebangkitan yang hakiki.
Wallahu a' lam bis shawwab
Post a Comment