Ledakan yang diduga bom bunuh diri kembali terjadi. Kali ini berlokasi di depan Gereja Katedral Makasar. Kapolri menyebutkan bahwa pelaku adalah bagian dari kelompok JAD. (CNN Indonesia, 28/03/2021)
Islam pun akhirnya menjadi sorotan. Ada yang menyebut Islam radikal, Islam teroris, Islam fundamentalis dan lain sebagainya. Hingga PP Muhammadiyah menghimbau untuk tidak mengaitkan tindakan bom tersebut dengan agama dan golongan umat beragama tertentu. Karena bisa jadi aksi bom Makassar ini merupakan adu domba kepada rakyat Indonesia. (Liputan6, 29/03/2021)
Sebagai seorang Muslim tentu kita sedih jika mendengar agama Islam dituduh sebagai agama teroris. Sungguh ini adalah fitnah keji yang sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, baginda Rasulullah SAW Sang Pembawa risalah Islam tidak pernah sedikit pun mengajarkan keburukan.
Ketika berdakwah pun beliau mengedepankan akhlaqul karimah dan melarang dakwah dengan pemaksaan, apalagi kekerasan. Bahkan, dalam kondisi perang pun, Rasulullah melarang keras membunuh wanita, anak-anak, dan orang tua serta melarang merusak lingkungan, fasilitas umum, termasuk tempat ibadah non-muslim.
Tak dipungkiri sejak terjadinya tragedi pengeboman menara WTC di Amerika Serikat pada 11 September 2001 silam, juga disusul aksi bom Bali, bom JW Marriot, dan terbaru bom Makasar, telah berhasil menciptakan propaganda bahwa teroris adalah muslim serta memunculkan islamofobia.
Pelaku terorisme yang selalu diidentikkan dengan simbol keislaman seperti cadar, keluarga aktivis, penggemar ajaran Islam fundamental, militan dan sejenisnya akhirnya membuat masyarakat saling mencurigai. Sehingga muncul keresahan di tengah-tengah umat.
Maka, sudah seharusnya kaum Muslim prihatin dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini, berharap aparat bersungguh-sungguh mengusut tuntas hingga ke akarnya agar kasus terorisme ini tidak terulang lagi.
Selain itu, kita pun harus terus berupaya meluruskan opini di tengah-tengah umat bahwa bom bunuh diri ini jahat bukan jihad. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa: 29)
Rasulullah SAW pun bersabda:
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga hendaknya kaum Muslim tetap semangat melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, menjadikan Islam kaffah, Islam yang rahmatan lil 'alamin sebagai solusi paripurna. Karena kondisi bangsa ini sudah terpuruk di bawah sistem kapitalisme yang bobrok ini. Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.
Kemiskinan, pengangguran, rendahnya mutu pendidikan, mahalnya biaya kesehatan, generasi yang rusak, korupsi, kriminalitas dan sebagainya. Masih banyak PR kita untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara agar mampu mewujudkan masyarakat yang aman, adil dan sejahtera.
Jangan biarkan sesama umat beragama terpecah belah dan mudah diadu domba dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Mari saling menjaga, hidup dengan rukun, saling tolong menolong dalam kebaikan. Dan senantiasa berdoa agar negeri yang kita cintai ini senantiasa dilindungi Allah SWT dan menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.
Wallahu a'lam.
Post a Comment