Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung akan melakukan operasi pasar murah (OPM) pada tahun 2021 ini.
Kepala bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, Perdana mengatakan bahwa pada tahun sebelumnya, pelaksanaan operasi pasar murah itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. Tapi untuk tahun 2021 ini, pihaknya juga mengupayakan adanya penggunaan dana dari APBD Kabupaten Bandung.
Diharapkan dengan adanya kegiatan operasi pasar murah ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Apalagi saat ini tengah ada pandemi Covid 19 yang memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.
Biasanya, pelaksanaan operasi pasar murah tersebut dilakukan pada saat ramadhan. Adapun produk yang dijualnya yaitu beras, minyak dan gula. Nantinya, sasaran dari operasi pasar murah ini adalah masyarakat yang berpendapatan 40 persen kebawah.
“Jadi kalau misalnya ada orang yang pendapatannya sekitar Rp2 juta sampai Rp10 juta, nah masyarakat yang bergaji Rp4 juta kebawah lah yang diperbolehkan membeli barang di pasar murah. Jadi istilahnya tebus murah,” pungkas Perdana.
Apakah oprasi pasar murah merupakan solusi?
Oprasi pasar murah bukanlah solusi yang solutif Karena tidak menyelesaikan akar permasalahan terkait rendah nya daya beli masyarakat yang terus menurun, hal itu merupakan indikasi dari kondisi ekonomi yang tidak baik, bahkan sebelum pandemi ini melanda kondisi ekonomi masyarakat sudah dalam keadaan yang sangat lemah, apalagi di tambah dengan ada nya pandemi ini bukan hanya ekonomi dan daya beli masyarakat yang kurang tapi dari banyak faktor yang menyebabkan rendah nya daya beli.
Pemerintah selama ini hanya fokus menyelesaikan masalah ekonomi mikro yang menyentuh hanya pada pengadaan barang dan jasa, padahal sumber masalahnya ada pada ekonomi makro yang mengurusi ekonomi secara keseluruhan. Dan politik ekonomi yang pasti berimbas kepada ekonomi mikro.
Lalu bagaimana solusi ekonomi di dalam islam?
Sistem ekonomi islam memberikan solusi tuntas dan Komprehensif dengan ada asas: pertama kepemilikan , semua diatur dalam UU islam dengan sedemikian rupa, kepemilikan juga ada kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara sehingga semua diatur mana yang bisa di kelola oleh pribadi umum dan negara dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat nya.
Kedua:pengelolaan, dalam hal ini negara daulah akan mengelola dengan sebaik-baiknya kekayaan alam dan seisinya Untuk kesejahteraan rakyat tanpa melibatkan pihak asing yang tidak bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ketiga :distribusi kekayaan yang merata, sehingga tak ada yang merasa terdzolimi karena tdk mendapatkan haknya, dan untuk mencegah kelangkaan dan melonjaknya harga barang.
Untuk itu kita bergabung bersama para pejuang Islam yang tangguh .
Wallahu'alam.
Post a Comment