No title



KKB Meresahkan, Dimana Perlindungan Negara?

Oleh : Durrotul Hikmah (Aktivis Dakwah Remaja)

Kelompok Kriminal Bersenjata atau disingkat KKB kini kembali berulah. KKB melakukan penyanderaan dengan mengancam agar pesawat tidak membawa penumpang dari aparat TNI-Polri. Kini KKB tak segan untuk melukai warga sipil maupun aparat keamanan. 

Front bersenjata OPM (KKB) kembali melakukan teror dengan menyandera pesawat PT Asi Pudjiastuti Aviation (Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY) di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe Kabupaten Puncak, Papua," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa, melalui rilis, Sabtu (13/3/2021). Suriastawa mengatakan, dalam insiden tersebut diketahui ada 30 anggota KKB yang melakukan penyanderaan. Dua di antaranya membawa senjata laras panjang.

"Menurut pilot, dua di antara puluhan (anggota) KKB membawa senjata laras panjang. Beruntung selama disandera dua jam, pilot dan tiga penumpang tidak mengalami tindak kekerasan. Walaupun merasa khawatir akan keselamatannya karena sempat ditodong senjata," kata Suriastawa. (Kompas.com, Sabtu 13/03/2021).

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, menyandera pesawat perintis milik Susi Air jenis Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua. TNI mengatakan aksi KKB itu dipicu rasa kecewa lantaran tak diberi dana desa oleh kepala kampung setempat.

Usut punya usut ternyata dari penyelidikan polisi Ditemukan fakta mengejutkan terkait pemasukkan keuangan KKB. Sebab, salah satu sumber dana yang digunakan KKB untuk melakukan pembelian senjata api dan amunisi tersebut nyatanya berasal dari rampasan anggaran dana desa. 

Ketiadaan tindak tegas terhadap kelompok separatis ini yang menjadikannya semakin beringas. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan KKB tidak berhak mendapatkan dana desa. Dana Desa digunakan untuk pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan warga desa.

Pemanfaatan dana desa, lanjutnya, digunakan untuk tugas prioritas nasional, ketahanan pangan, penanggulangan COVID-19, serta infrastruktur desa. Ia membeberkan contoh penggunaan dana desa di Desa Ilambet, Ilaga, Kab Puncak, Papua antara lain untuk posyandu Rp 64 juta, pemeliharaan jalan Rp 50 juta, rehabilitasi rumah Rp 168 juta. (Indoglobenews.co.id, sabtu 13/03/2021).

Sebenarnya ini bukan kali pertama KKB meneror dan meresahkan warga papua, contohnya saja pada Februari 2021 lalu, KKB melesatkan pistolnya kearah warga sipil, beruntungnya korban yang tertembak dapat diselamatkan.

Nyatanya KKB ini sangat jelas meresahkan dan terus melakukan aksi teror, kini rasa aman pun telah hilang ditanah papua, pemerintah seolah membiarkan dan meanggap enteng perilaku KKB. Sehingga muncul desakan agar pemerintah secepatnya menentukan sikap untuk mengatasi teror yang terus dilakukan oleh KKB.

Peran Pemerintah semestinya bertindak lebih cepat agar benih-benih separatis tak terus berkembang, sayangnya pemerintah seolah kehilangan nyali jika sudah berhadapan dengan KKB. Jika saja ada niatan untuk membumi hanguskan KKB ini seharusnya pemerintah lebih serius lagi dalam menangani KKB.

Negara adalah penjaga sekaligus pelindung bagi Rakyatnya menumpaskan Kelompok separatis adalah kewajiban negara dalam menjaga keamanan rakyat. "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya".(Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 4789).

Didalam Islam menjaga persatuan dan kesatuan adalah sebuah kewajiban. Memisahkan diri dari negara merupakan keharaman. Setiap pelaku bughat atau makar diberi sanksi dengan cara diperangi. Maksudnya diperangi adalah men-tadib mereka atau memberi pelajaran tanpa merenggang nyawa agar mereka kembali bersatu. 

Ini semua tak akan terwujud kecuali dengan penerapan Islam secara menyeluruh, hanya Islam lah yang mampu memberikan solusi dalam berbagai masalah termasuk dalam menumpaskan kelompok separatis. 

Allah SWT berfirman :
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci; boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu: Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah: 216).

 Wallahu alam Bis showab[]

Post a Comment

Previous Post Next Post