Oleh Nur Fitriyah Asri
Kabupaten Jember, Penulis Opini Akademi Menulis Kreatif
Tidak hanya orang beriman saja yang memercayai khilafah akan tegak kembali. Karena merupakan janji Allah Swt. dalam Qur'an surah an-Nur ayat 55 dan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah saw. Beliau bersabda:
"Kemudian akan muncul kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dan al-Bazzar)
Namun, orang-orang kafir pun juga memercayainya.
Dalam dokumen berjudul Mapping The Global Future yang dilaporkan oleh National Intelligent Council (NIC) pada Desember 2004, menyebutkan: "Kebangkitan kembali khilafah Islam, yakni Pemerintahan Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai-nilai Barat. (Report of the National Intelligence Council 2020 Project)
Karena itu, kafir penjajah ketakutan bahwa khilafahlah yang akan menguburkan kezaliman dan penjajahan mereka di negeri-negeri muslim. Oleh sebab itu, mereka dengan sekuat tenaga berusaha membendung tegaknya kembali khilafah dengan berbagai macam cara. Di antaranya adalah monsterisasi khilafah, yakni memberikan label ajaran khilafah berbahaya dan menakutkan.
Beberapa di antaranya, adalah menuding khilafah terorisme, khilafahnya ISIS, dalil khilafah tidak ada dalam Al-Qur'an dan Sunah, khilafah ditolak di dua puluh negara. Termasuk di Indonesia dengan isu, "Jangan Suriahkan Indonesia, dan lainnya." Dalam perjalanan waktu, dengan bukti-bukti ilmiah dan fakta akurat, semua itu terbantahkan. Sejatinya Amerika Serikat dan Yahudilah pelaku ulung teroris. Begitu juga ISIS, ternyata bentukan Amerika Serikat dan Yahudi.
Sungguh, makar (tipu daya) mereka dibongkar oleh Allah Swt. sebagaimana firman-Nya:
"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran [3]: 54)
Mengapa khilafah tertolak di dua puluh negara termasuk di Indonesia? Sudah tentu, karena negara-negara yang dimaksud, asasnya sekularisme, paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Mereka membebek pada negara Barat. Melalui mulut-mulut bonekanya disemburkanlah bisa racun yang memabukkan, yakni sekularisme, pluralisme, liberalisme, HAM, kesetaraan jender, nasionalisme, dan isme-isme yang lain.
Semua itu bertujuan untuk meracuni pemikiran umat Islam, menjauhkan dari agamanya yang akhirnya tidak peduli atau masa bodoh dengan agamanya. Alih-alih memperjuangkan khilafah. Inilah yang dikehendaki kafir penjajah.
Sementara yang menyebabkan Timur Tengah bergolak dan terjadi perang saudara disebabkan adanya skenario Barat, devide et impera. Negeri-negeri muslim diadu domba agar tidak bersatu dalam rangka menghadang tegaknya khilafah dan untuk mempertahankan jajahannya.
Para pemimpin negara-negara Barat tampak kebakaran jenggot, ketika mengetahui hasil survei di negeri-negeri muslim. Rata-rata tiga perempat responden menyatakan persetujuannya atas penerapan syariat Islam dan penyatuan dunia Islam (khilafah).
Apalagi setelah Arab Spring, menunjukkan peningkatan persetujuannya pada khilafah. Menurut survei PEW Research Center tahun 2011. Di antaranya 98% penduduk Pakistan, 95% penduduk Yordania, 89% penduduk Mesir, dan 66% penduduk Palestina. Adapun
jajak pendapat Alvara pada tahun yang sama menunjukkan sekitar dua puluh persen mahasiswa dan pelajar Indonesia mendukung kekhilafahan Islam.
Hal tersebut menunjukkan keberhasilan dakwah ideologis, bahwa umat Islam sudah memiliki pemahaman sempurna tentang khilafah. Oleh sebab itu, umat Islam menuntut khilafah segera ditegakkan. Karena meyakini khilafah sebagai taj-al furudl (mahkota kewajiban). Artinya, tanpa khilafah, syariat Islam tidak bisa diterapkan secara kafah (total).
Fakta itulah yang menyebabkan antek-antek penjajah di negeri-negeri muslim meradang. Mereka begitu membenci dan menolak khilafah. Berbagai cara dilakukan untuk menghentikan laju dakwah khilafah. Di antaranya pencabutan BHP partai pengusung khilafah, tudingan radikalisme, ulamanya dikriminalisasikan, dipersekusi, dan tuduhan-tuduhan busuk terus diopinikan untuk menciptakan stempel buruk pada khilafah. Semua itu bertujuan supaya umat Islam membenci, menjauhi, dan memusuhi khilafah. Bahkan, khilafah disejajarkan dengan komunis agar bisa dihabisi.
Sungguh, Allah telah mengabarkan kepada kita seperti apa sepak terjang para penentang dan yang menolak kebenaran. Allah Swt. berfirman:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci." (QS. as- Saff [61]: 7-8)
Allah akan mengazab mereka yang berani lancang menantang Allah Swt. dan Rasulullah saw. Kini, umat semakin sadar, seperti apakah rezim yang sudah berani menolak kebenaran bahwa khilafah adalah warisan Rasulullah saw. dan berani melegalkan yang diharamkan, contohnya miras. Moderasi agama digencarkan, merupakan bukti nyata penghinaan dan melecehkan kesempurnaan Allah, jelas bertentangan dengan firman-Nya:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama bagimu." (QS. al-Maidah [5]: 3)
Semuanya membuktikan bahwa rezim gelap mata, mati akal, dan mati hatinya. Allah Swt. memberi stempel pada mereka, termasuk golongan orang-orang kafir. Sebagaimana firman-Nya:
"Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir." (QS. al- Maidah [5]: 44)
Monsterisasi terhadap khilafah tidak boleh dibiarkan. Umat harus disadarkan bahwa ada rencana jahat secara sistimatis, masif, dan terstruktur yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk menjegal dan menghadang tegaknya kembali khilafah. Di sinilah pentingnya dakwah, harus dibongkar sampai seakar-akarnya, hingga tampak racun-racun yang menyerang pemahaman umat. Umat harus dicerdaskan dan disadarkan tentang kewajiban berislam secara kafah.
Maha benar firman Allah Swt. dan bisyarah Rasulullah saw. bahwa khilafah pasti tegak kembali.
Namun, wajib bagi umat Islam untuk memperjuangkannya, yakni mencari jalan sesuai panduan metode dakwah Rasulullah saw. Sebab, kemenangan mensyaratkan adanya aktivitas dakwah dan amar makruf nahi mungkar.
Rasulullah saw. telah memberikan uswah (teladan), ketika pertama kali mendirikan negara Islam adalah mempersaudarakan kaum Anshar (umat Islam yang asli penduduk Madinah) dan kaum Muhajirin (umat Islam Makkah yang hijrah ke Madinah). Rasulullah saw. juga menegaskan bahwa: "Orang-orang beriman itu bersaudara," (QS. al-Hujurat [49 ]: 10)
Rasulullah saw. menjadikan persaudaraan (ukhuwah islamiyah) sebagai ikatan yang kokoh, yang menghadirkan kasih sayang yang tulus, saling berbagi dan berkorban, serta membela untuk saudaranya. Sehingga tidak mudah dihasut untuk bertikai atau berperang, sebagaimana watak jahiliah.
Jadi, ukhuwah islamiyah adalah pondasi dasar untuk menegakkan kembali khilafah. Wahai kaum muslim, sudah seabad lamanya kita hidup tanpa khilafah, kita dijajah, hidup menderita, susah, dan nestapa. Saatnya kita rapatkan barisan, bersatu padu, bersama-sama kita perjuangkan tegaknya kembali khilafah. Seharusnya kita harus lebih giat memperjuangkannya. Allah Swt. berfirman:
"Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad [47]: 7)
Bagi penghadang dan pembenci khilafah tidak akan mampu menghentikan khilafah. Mereka menolak perkara yang hak dengan perkara yang batil. Perumpamaan, mereka seperti seseorang yang ingin memadamkan sinar mentari dengan mulutnya.
Allah sungguh mengancam mereka sebagaimana firmannya:
"Dan barang siapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS. an-Nisa [4]: 115)
Orang kafir musuh Islam saja percaya kalau khilafah akan tegak kembali. Ironis, sebagai umat Muhammad saw. justru menghalangi dan menentang khilafah. Kembalilah wahai saudaraku, belum terlambat. Songsong dan sambutlah janji Allah dan bisyarah Rasulullah, khilafah sebentar lagi tegak. Allahu Akbar.
Wallahu a'lam bishshawab.
Post a Comment