Cahaya diufuk bersinar
Seluruh bumi merasakan kehangatannya
Membawa diri pada kenikmatan
Kesyahduan dalam nada - nada kehidupan
Bersenandung riang hingga serigala dan domba ikut merasakan
Cinta dalam asa menjunjung marwah
Kehormatan terjaga apik tanpa henti
Balada kemiskinan tertutup jiwa- jiwa sang dermawan
Tak terdengar rintih anak kelaparan
Tak terdengar puisi kehinaan
Denganmu mampu satukan rasa
Denganmu bangkit wujudkan cita
Indahnya jihad gelorakan jiwa
Harum syuhada rindukan surga
Tak henti dalam langkah
Dengan sinarmu semua terang
Cahayamu kemilau di negri Balkan
Semua memujamu
Hadirmu taklukkan hati sang munafik
Menggoda hasrat untuk mengenalmu
Kini......
Mendung menyelimuti diri
Tertutup awan kebatilan
Membuat hati penuh keresahan
Rasa mencekam hadir hingga sudut yang tak terjangkau
Tertatih dalam langkah tak menentu
Terseok dengan kesusahan tak bertepi
Terpuruk diri dalam kehinaan nisbi
Tertunduk hingga tak mampu untuk membalas tatapannya
Tersungkur.... terperosok dalam kesesatan
Cahaya itu telah ditutupi tirai
Dengan tanganmu kau ganti dengan kesemuan
Berharap bahagia dengan kepalsuan
Suguhan kemunafikan hantarkan nafsu keserakahan
Terlena dalam buaian sang pendusta
Hancur.....
Dalam keruntuhan mencoba bangkit
Mengumpulkan rasa yang berserak tak tertata
Berharap jundah datang menata asa
Agar cahaya berkilau diujung senja
Post a Comment