REVOLUSI AKHLAK DAN PERLAWANAN TERHADAP KEZALIMAN REZIM DEMOKRASI



Oleh: Nuraminah, S.K.M

Sambutan umat yang begitu luar biasa terhadap kembalinya Habib Rizieq Syihab (HRS) ke tanah air dinilai Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI) Munarman merupakan representasi simbol kerinduan umat akan keadilan. Menurutnya, inilah yang menjadi alasan umat begitu antusias menyambut HRS. “Itu yang selama ini dirasakan oleh umat bahwa mereka sedang mengalami ketidakadilan dan mereka sedang mengalami kezaliman,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, ia menganggap ada pihak-pihak yang khawatir atas kehadiran HRS di Tanah Air. Tentu saja pihak-pihak yang khawatir ini adalah pihak-pihak yang selama ini sebagai pelaku kezaliman itu sendiri.
“Pihak-pihak ini khawatir kalau ada HRS di tengah-tengah umat yang saat ini merasa resah dengan ketidakadilan yang terjadi. Mereka mengkhawatirkan HRS bisa memimpin arah perjuangan umat ini untuk mendobrak kezaliman itu. Untuk menegakkan keadilan itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Munarman menuturkan bahwa pihak-pihak yang khawatir saat ini sedang menikmati sistem atau peradaban dan takut posisinya tergantikan. “Dan ini tidak mereka inginkan. Karena posisi mereka yang khawatir sekarang itu sedang menikmati sistem atau peradaban yang berlaku saat ini,” ujarnya.
Ia menilai ada faktor-faktor keuntungan materi, keuntungan duniawi, yang didapatkan oleh pihak-pihak yang sedang resah dengan kehadiran HRS sehingga mereka berusaha mati-matian untuk mengecilkan dan untuk memotong akar rumput ini agar tidak memiliki kepemimpinan. “Karena dengan tidak adanya kepemimpinan di tengah-tengah umat maka mereka akan gampang mengendalikan umat Islam”.

Dalam hal ini, umat semestinya faham bahwa kezaliman bukan hanya hasil buruk individu atau rezim, tapi hasil sistem demokrasi yang buruk dan merusak, demikian pula dengan  para Ulama yang di tuding radikal, tak satu pun bisa dibuktikan.

Tak seorang pun diantara mereka yang melakukan kekerasan, apalagi terorisme, dan ini yang di takutkan oleh pemerintah banyaknya Ulama yang bersikap kritis terhadap pemerintah, ini tentu karena para Ulama adalah sebagai penyambung lidah Umat yang merasakan kezaliman yang di alami rakyat di bawah rezim sekuler saat ini, baik dalam bentuk kemiskinan, pengangguran, mahalnya biaya kesehatan  pendidikan  dll.

Mestinya, pemerintah jujur dan menyadari bahwa berbagai keterpurukan yang melanda negri ini adalah akibat syariah Islam tidak di terapkan dalam seluruh aspek kehidupan, karena itu makin terpuruk diberbagai lini kehidupan, akibat diterapkannya ideologi kafir kapitalisme liberalis.

Untuk itu tentu aturan yang bersumber dari manusia tidak akan mampu memenuhi urusan rakyat/umat seluruhnya. Maka dari itu sudah sepatutnya kita menyadari bahwa hanya aturan yang bersumber dari Allah yang mampu memberi rahmat kepada umat manusia dan alam seluruhnya.

Fakta bahwa seringnya rezim berganti tidak menghapuskan kezaliman. Menjadi bukti bahwa sistem demokrasi yang merusak tersebut seharusnya diganti dengan sistem kepemimpinan Islam (khilafah). Aturan Allah tidak akan diterapkan secara sempurna kecuali dalam sistem khilafah.

Umat membutuhkan sosok pemimpin yang berlaku adil, yang segala kebijakan nya sesuai dengan syariat Islam sehingga menyelamatkan umat tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Sosok pemimpin seperti ini hanya akan lahir dari sistem kepemimpinan Islam yang berdasarkan syariat yaitu khilafah, bersama kita mewujudkan Daulah khilafah, karena Khilafah itu, pasti mampu menyelesaikan semua problem yang melanda negri ini. Wallahu’Allam

Post a Comment

Previous Post Next Post