Oleh : Marsitin Rusdi
(Praktisi Kesehatan)
Opini Islamobia yang diciptakan dunia Barat telah berhasil mempengaruhi berbagai negeri. Isu ini yang sekarang masih hangat diperbincangkan. Hal Ini adalah politik lama yang dijalankan oleh PBB sebagai polisi dunia. Mereka menjerumuskan negeri-negeri yang berpenduduk muslim terbesar untuk dimanfaatkan. Mengambil segala kekayaan dengan dalih kerjasama.
Selama ini kita belum pernah menemukan kebijakan PBB yang berpihak kepada kaum muslimin setiap ada konflik. Sejak beberapa tahun konflik suriah, konflik Palestina, konflik di turki, belum pernah PBB memihak pada salah satu negeri yang mempunyai kekuatan Islam yang kuat.
Saat ini Perancis seolah memukul genderang perang dengan Islam dengan kebijakan yang sungguh merendahkan agama Islam yang hanya diakui sebagai agama saja. Membatasi bahkan melarang apa yang menjadi kewajiban dan hak yang harus dijalankan oleh kaum muslimin.
Dilansir dari Republika,( 18/11/2020) presiden Perancis meminta para pemimpin muslim menerima 'piagam nilai-nilai republik, sebagai bagian dari tindakan keras terhadap Islam radikal. Macron memberikan ultimatum 15 hari kepada Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM) untuk menerima piagam tersebut. Langkah ini baginya adalah kunci untuk menghentikan gerakan dakwah kaum muslim di Perancis, dan ini akan pasti diikuti oleh negara-negara pengekor PBB yang lain.
Macron juga telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengatasi apa yang disebutnya "separatisme Islam" di Prancis. Langkah-langkah tersebut termasuk RUU yang luas yang berupaya mencegah radikalisasi. RUU itu diresmikan pada Rabu. Menurutnya rancangan undang-undang yang akan dibahas bulan depan, disebutkan bahwa pemerintah akan membubarkan LSM Muslim jika "tindakan mereka mengancam martabat manusia" atau jika mereka "melakukan tekanan psikologis atau fisik pada orang lain." Sebenarnya sistem merekalah yang mengancam martabat manusia karena kezalimannya terhadap kaum muslimin.
Selain itu, dia juga ingin menghentikan negara-negara muslim lain untuk membantu komunitas muslim Perancis yang terkepung dalam apa yang dipandang Paris sebagai campur tangan asing. Ultimatum ini terjadi di tengah tuduhan bahwa Macron menstigmatisasi muslim menyusul tiga serangan teroris terpisah, yang dikutuk oleh masyarakat. Marcon menginginkan agar CFCM menyatakan secara terbuka bahwa Islam hanya lah sebuah agama dan bukan gerakan politik. "Ini juga menegaskan kembali gagasan bahwa ada hubungan antara terorisme dan pengawasan terhadap minoritas Muslim," tambah Louati, (TRT World, 22/11/2020).
Undang-undang yang baru dibuat, menurut Perolini, tidak hanya akan memberikan lebih banyak alasan kepada negara untuk membubarkan LSM, tetapi juga, misalnya, "organisasi akan bisa dibubarkan jika kegiatannya mengancam 'martabat manusia' yang sangat samar," paparnya. Inti dari kebijakan Macron adalah menolak Islam Ideologis.
Langkah seperti presiden Macron senantiasa diikuti pula oleh negeri-negeri lainnya termasuk Indonesia. Kebijakan pemerintah Indonesia yang mereka gulirkan baru-baru ini, mengintimidasi kaum muslimin di tanah air, dari ulamanya hingga santri, kegiatan pendidikan hingga cara berpakaian dijadikan ancaman bagi pemerintah saat ini. Bahkan dana umat yang seharusnya disampaikan kepada delapan asnaf tidak disampaikan justru digunakan untuk membangun infrastruktur yang tidak dirasakan manfaatnya bagi semua rakyat.
Memang aneh nsampai hal yang tidak masuk akal diadopsi untuk mengambil kebijakan, kasus yang remeh temeh bisa hingga pencopotan kepala KUA Tanah Abang karena kerumunan pada pernikahan anak sang ulama. ( Jawa Pos, 24/11/2020. Sebelumnya Kapolda Metrojaya serta Kapolres Jakarta Pusat mengalami hal yang sama. Alasannya karena melanggar protokol kesehata, kerumunan penjemputan HRS. Namun pada kasus-kasus yang lain seperti kegiatan kampanye pilkada dan konser tidak diberikan sanksi seperti kegiatan umat Islam.
Begitulah kebijakan pemimpin kapitalis, selalu mengedepankan siapa yang memberi modal untuk mereka, walaupun kebijakannya sangat merugikan bahkan menyengsarakan rakyat.
Semua kejadian itu menunjukkan permusuhan sistem kapitalisme yang sekaligus merepresentasikan permusuhan dunia Barat terhadap Islam. Barat melakukan semua itu agar kaum muslim mengikuti cara pikir mereka dan meningggalkan cara berpikir Islam yang mampu menjawab dari seluruh permasalahan yang terjadi. Dengan begitu umat muslim akan menderita dan dibawah kendali mereka.
Sungguh tidak ada sistem yang akan menghentikan keterpurukan dunia dengan segala problematika kecuali sistem Islam. Karena sistem ini memiliki seperangkat aturan yang akan mengatur seluruh kehidupan dalam segala aspek dengan hukum yang hakiki. Mampu menjadi solusi bagi setiap permasalahan secara tuntas. Sistem yang telah teruji berabad silam mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Membebaskan dari segala cengkraman dan serangan Barat terhadap Islam.
Wallahu a'lam bishshawab
Post a Comment