Oleh: Muhammad Helmi Hidayat
(Guru Sosiologi SMA N 1 Karang Bintang, Tanah Bumbu)
Pada akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan adanya penemuan kasus penyakit yang disebabkan oleh virus yang diberi nama Corona (Coronavirus). Penyakit ini menyerang hewan dan manusia, menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina ini telah banyak menelan korban jiwa. Sejak kemunculan virus Corona semua tatanan kehidupan berubah total tidak terkecuali pada bidang pendidikan.
Dilansir dari kompas.com (3/9/3030) Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran untuk mencegah penyebaran virus Corona pada semua satuan pendidikan. Pertama surat Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud. Kedua Surat Nomor3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Nadiem mengajak semua pihak untuk bergerak bersama menghadapi virus Corona yang telah di tetapkan menjadi pandemi global oleh WHO.
Daring dalam Prespektif Sosiologi
Untuk mencegah penularan Covid-19, kebijakan sektor pendidikan ikut berubah.
Dalam situasi pandemi interaksi antara siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa sangat terbatas. Proses kegiatan belajar mengajar yang semula berjalan interaktif dan komunikatif melalui tatap muka berubah menjadi pasif melalui aplikasi/ daring (dalam jaringan). Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pendidik dan peserta didik. Kurikulum yang di terapkan pun fleksibel sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
Kegiatan belajar dari rumah (BDR) dinilai efektif dalam situasi pandemi. Dalam sudut pandang sosiologi interaksi tidak harus dengan cara tatap muka, namun bisa mengunakan media teknologi atau yang di kenal dengan istilah kontak sekunder. Interaksi seperti ini bisa mencegah dan mengurangi penyebaran virus di kalangan peerta didik, guru, dan warga sekolah. Hal ini diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Namun kebijakan ini mendapatkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak kendala yang di hadapi mulai dari tidak lancarnya jaringan internet, ketebatasan biaya untuk membeli paket data, maupun menyediakan gadget yang digunakan untuk proses belajar. Keterbatasan waktu orang tua untuk mendampingi proses belajar putra-putrinya. Bahkan keterbatasan dalam penguasaan teknologi, baik dari kalangan orang tua maupun guru yang sudah berusia lanjut.
Banyak juga siswa yang menyalahgunakan program belajar dari rumah dengan bermain game online. Hal ini tentu saja menghambat kesuksesan program belaajar dari rumah dengan sistem daring. Tugas sekolah akan menumpuk, hal ini memicu munculnta stress di kalangan siswa.
Orang tua banyak yang mengalami cultural shock dan cultural lag. Apalagi orang tua yang tinggal di daerah yang jauh dari pusat kota. Mereka mengalami kesulitan dalam membimbing anak-anak untuk memahami materi-materi yang diberikan pada pembelajaran daring. Hal ini tentu saja mengurangi efektivitas kegiatan belajar mengajar.
Hikmah di Balik Musibah
Adanya berbagai hambatan dalam proses pembelajaran dengan sistem daring, bisa memicu kreativitas dari guru, siswa, dan orang tua. Semua pihak di tuntut untuk melek dan belajar teknologi. Hal ini diharapkan mampu membawa dampak positif dalam bidang pendidikan.
Perlu ada kerjasama yang baik antara siswa, guru, dan orang tua. Komunikasi yang lancar dan efektif antara guru dan orang tua bisa membantu mempermudah proses belajar dari rumah. Orang tua yang awalnya hanya memantau kegiatan belajar anak harus mampu bertukar peran menjadi pembimbing. Supaya tugas ini berjalan lancar maka orang tua perlu memahami gaya belajar anak, hal ini bisa di komunikasikan dengan guru yang mengajar anak di sekolah.
Pandemi bisa dijadikan momen untuk merekatkan silaturahim antara guru dan orang tua. Selama ini orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada pihak sekolah. Namun dengan adanya pandemi diharapkan mengembalikan peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama, bersinergi dengan para pendidik di sekolah untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Post a Comment