Kegemilangan Islam, Jangan Takut untuk Mengangkat Sejarahnya



Tria Putri (Mahasiswi, Komunitas Annisaa Ganesha)

Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru-baru ini membuah heboh jagat maya dengan mengeluarkan surat tentang instruksi kepada siswa SMA/SMK se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membaca dan merangkum buku Muhammad Al Fatih 1453 karya Ustadz Felix Siauw. Namun intruksi tersebut dibatalkan melalui akun Twitter Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehari setelah viral di media sosial.

Muhammad Soleh selaku kepada Dinas Pendidikan Babel, mengakui keteledorannya dalam membuat surat edaran tersebut. Pada mulanya tugas membaca dan merangkum itu diberikan guna meningkatkan kemampuan literasi para siswa SMA/SMK. Beliau menyampaikan alasan memilih buku tersebut dikarenakan melihat perjuangan Muhammad Al Fatih yang sejak kecil sudah hafiz dan perjuangannya dalam merebut Konstatinopel. Namun edaran atau tugas itu dibatalkan karena mendapatkan informasi bahwa penulis buku tersebut yaitu Ustadz Felix Siauw merupakan pentolan HTI. Kebijakan Disdik Babel mewajibkan siswa SMA membaca buku Felix Siauw tersebut langsung diprotes PWNU Babel. Protes itu dilayangkan melalui surat teguran ke Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan. Anggota DPR RI dari PDIP Ahmad Basarah juga ikut mengkritik mengenai intruksi ini.

Padahal, salah satu problem besar generasi milenial hari ini adalah tidak adanya gambaran sosok teladan pemuda yang layak jadi panutan. Alih-alih, justru buku yang menggambarkan sosok teladan bagi generasi milenial itu malah dipersekusi. Akibatnya sulit bagi generasi sekarang membayangkan tokoh-tokoh, sosok teladan, dan generasi terbaik dalam sejarah Islam. Bahkan mungkin mengganggap kisah dari sosok-sosok teladan itu hanya sebuah sejarah atau bahkan dongeng belaka. Bagaimana mungkin generasi menjadi baik jika tidak mempunyai teladan yang baik yang layak diikuti.

Ironisnya, wakil presiden negeri ini malah merekomendasikan budaya korea K-Pop (musik pop Korea) dan K-Drama (film drama Korea) lah yang menjadi inspirasi kreativitas generasi muda negeri ini. Mau dibawa kemana kualitas generasi Muslim kedepan? Apalagi ditambah dengan sistem informasi saat ini yang dibanjiri dengan berbagai platform agar dapat menjadi seperti artis-artis tersebut. Sehingga tidak terbayang bagi generasi Muslim sekarang, bagaimana untuk menjadi seorang sosok Muslim sejati, menjadi Mujahid atau Mujtahid.

Belajar dari kisah Muhammad Al-Fatih, bagaimana kerja keras beliau untuk membuktikan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah yang belum terwujud pada saat itu yaitu  akan ditaklukannya Konstatinopel, satu dari dua kota terkuat pada masa itu selain Romawi.  Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik prajurit adalah prajuritnya. Dan predikat tersebut dapat diraih oleh Muhammad Al-Fatih dan prajuritnya. Inilah mentalitas generasi yang harus dibangun bangsa ini agar menjadi bangsa yang unggul. Kisah Muhammad Al-Fatih merupakan bukti kegemilangan Islam, sejarahnya sangat patut menjadi contoh dan pelajaran untuk kita semua.

            Namun, Muhammad Al-Fatih tidaklah lahir dari sistem hari ini. Sistem yang mampu mencetak generasi seperti Muhammad Al-Fatih dan prajuritnya adalah sistem Khilafah. Yaitu sistem dimana aturan Islam diterapkan didalamnya. Aturan yang berasal dari Allah, Tuhan semesta alam yang menciptakan bumi beserta isinya. Hanya di sistem khilafah yang mampu menghasilkan generasi al-Fatih dan penakluk Roma. Sistem yang mampu melahirkan generasi yang mempunyai mental para pejuang dalam mewujudkan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah. Dengan sistem inilah generasi-generasi para pejuang disuguhkan dengan kisah-kisah para pejuang. Disuguhkan dan disemangati dengan bisyarah (kabar gembira) Rasulullah yang belum diwujudkan. Dengan begitu akan muncul mental para pejuang dan dapat mengangkat mentalitas generasi agar menjadi bangsa unggul. Jangan pernah takut untuk mengangkat sejarah Islam, untuk menjadi pengingat bagi kita agar sistem yang melahirkan generasi Muhammad Al-Fatih pun segera terwujud. Dan kelak akan lahir generasi seperti Muhammad Al-Fatih dan prajuritnya di abad 21 yang akan menaklukan Roma, Insyaa Allah.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post