Islam Solusi Atasi Krisis Multidimensional


Oleh: Susi Mariam Mulyasari, S.Pd.I. | Muslimah Pendidik Generasi


Sistem demokrasi yang lahir dari rahim ideologi kapitalisme telah nyata membawa keterpurukan di berbagai aspek kehidupan. Sekularisme yang menjadi asas ideologi ini telah mampu mendistorsikan prinsip hidup manusia yang hanya sebatas mengejar aspek duniawi saja, tak heran tingkah laku manusia tak ubahnya seperti binatang. 
Sangatlah wajar krisis multidimensional yang terjadi sekarang tidak bisa dihindari lagi, semuanya sudah terjadi secara otomatis tatkala keuntungan materi yang menjadi landasan dari ideologi kapitalisme ini, dimana sebuah kebijakan hanya diukur berdasarkan nilai materi semata yang dikendalikan oleh para pemilik modal. 

Krisis multidimensional ini bisa kita lihat dan rasakan dengan jelas di kehidupan sehari-hari. Aspek politik dan pemerintahan misalnya begitu jelas para politisi dan rezim ini hanya menjadi boneka atas para pemilik modal. Atas nama kemudahan dalam mengundang investor dibuatlah sebuah kebijakan yang bukan hanya merugikan tapi juga menyengsarakan rakyat, UU Cipta Kerja misalnya. Banyak pasal yang sangat jelas berpihak kepada para pemilik modal ketimbang rakyat Indonesia yang menjadi tanggungannya.

Di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, pendidikan dan lain-lain nampaknya tak ada yang harus dibanggakan melainkan keterpurakan yang bisa kita rasakan. Kemiskinan merajalela, tingkat kriminalisan kian hari kian mengerikan, penghinaan terhadap Islam, gerakan separatis semakin marak sebagai dampak dari penerapan sistem sekuler ini. Karena sekulerisme mengarahkan manusia untuk bertindak hanya sebatas materi dan kenikmatan duniawi saja (hedonisme).

Sampai kapan ini semua akan terjadi ?
Sampai kita sadar bahwa sistem sekuler demokrasi sebagai penyebab keterpurukan ini terjadi. Kita harus mulai bangkit dan sadar bahwa perubahan ke arah lebih baik tidak akan mungkin terjadi selama kita masih mempertahankan sistem demokrasi dan ideologi kapitalisme.

Kita memerlukan Islam sebagai sebuah ideologi dan sistem yang bukan hanya mampu sebagai problem solving melainkan juga sesuai denga fitrah manusia, selain itu penerapan Islam dalam sebuah sistem bukan hanya tuntutan zaman melainkan juga sebuah kewajiban atas seluruh kaum muslimin, sebagai konsekuensi dari aqidah yang kita pegang.

Namun perjuangan penerapan Islam dalam sebuah institusi politik (negara) tidaklah mudah, karena para penguasa dan politisi negeri ini contohnya merupakan orang-orang yang secara pemikiran sudah terbaratkan (penganut sistem dan politik ala barat) walaupun mereka beraqidahkan Islam. Mereka lebih nyaman dan yakin atas kebenaran sistem politik ala barat ketimbang sistem politik Islam, mereka akan beragumentasi supaya Islam tidak bisa diterapkan sebagai sistem, bahkan tak sungkan para aktivis dakwah dan ulama dikriminalisasikan atas nama radikalisme. 

Namun perlu diingat makar Allah swt jauh lebih dahsyat dibanding makar mereka yang hanya sebatas makhkuk yang terbatas, karena sesungguhnya Allah swt sang pembuat makar. Cahaya Islam kian hari kian benderang, umat perlahan namun pasti sudah mulai sadar kembali akan pentingnya sistem pemerintahan Islam, karena mereka menyakini bahwa hanya Islamlah satu-satu solusi dari krisis multidimensional ini. 
Waallahu’alam bishshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post