Saat ini, generasi
yang diharapkan mampu merubah masa depan, malah justru ikut
terjebak dengan aplikasi yang merusak. Mirisnya, dengan diberlakukan
sistem daring di tengah wabah yang terjadi, tidak sedikit mereka menghabiskan
kuota internet untuk TikTok an.
Alasannya dari
mencari hiburan sebagai penghilang rasa jenuh, sampai karena ingin eksis dan
terkenal. Aplikasi TikTok diluncurkan yang pada September 2016 oleh Zang
Yiming yang merupakan lulusan software enggineer dari Universitas Nankai.
Kemudia ia mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012.
Pada 3 Juli 2018
TikTok mulai diblokir di Indonesia. Namun, hal ini hanya berlaku satu minggu
pemblokiran dilepas setelah TikTok bernegosiasi. Muncullah Artis TikTok viral
yang mengejar popularitas di media sosial. Chalange TikTok menyebabkan pria
dari India tenggelam di danau. Tidak hanya para milenial, emak-emak tak mau
kalah. Sampai kebablasan, para Muslimah melecehkan shalat dan pemuda melecehkan
masjid. Sangat miris bukan?
Agar generasi
Muslim, terutama para Muslimahnya tidak terjebak dengan aplikasi yang merusak
itu, setidaknya ada empat cara untuk menjadi Muslimah yang baik, yakni: Pertama, berpikir. Sebelum melakukan
sesuatu harus dipikirkan dahulu baik-buruk dan halal-haramnya.
Kedua, memilih. Untuk memilih mana yang baik mana yang buruk dan
mana yang halal, mana yang haram, tanyakan kepada yang lebih tahu. Ketiga, memutuskan. Harus percaya diri
ketika memutuskan untuk mengambil yang baik dan meninggalkan yang buruk. Keempat, bertahan. Yaitu istiqamah dalam kebaikan.
Muslimah pun akan menjadi cantik ketika ia bisa menjaga
izzah dan iffahnya. Izzah adalah kesucian atau kemuliaan, sebuah
harga diri dan kehormatan perempuan sebagai seorang Muslimah. Sedangkan iffah adalah
menahan atau cara menjaga kesucian dan kemuliaan tersebut.
Sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari,
“Malu itu sebagian dari iman.” Dan dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 31 yang
artinya: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan
kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan
menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.”
Sesungguhnya
yang diinginkan oleh Islam adalah segarnya masa mudamu, demi kebangkaitan Islam
bukan untuk yang lain, seperti halnya TikTok. Nabi ï·º
bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan. Siapa yang
mentaatiku, maka ia akan masuk surga dan barang siapa yang durhaka padaku, berarti
ia enggan.” (H.R. Bukhari).
Dalam Islam pun
dilarang mengikuti gaya orang kafir (Tasyabbuh bil kuffar), “Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian mereka.” (H.R. Ahmad).
Pada akhir
zaman, hati kaum Muslimin (salah satunya para Muslimah) saat itu serupa
dengan hati orang-orang kafir. Mereka tidak lagi mengenal agamanya,
kebodohan terhadap agama itu tersebar luas dan cenderung untuk menyerupai dan
membebek dengan orang-orang kafir dalam masalah hari-hari perayaan, adat
istiadat, pakaian dan semua hal yang identik dengan orang kafir.
Bahkan para Muslimah pun berpakaian terlihat tabaruj,
yakni berhias diri secara berlebihan agar dilihat orang lain, memakai parfum
wangi-wangian ketika keluar rumah, sehingga membangkitkan syahwat kaum laki-laki
dan berpakaian dengan menampakkan lekukan tubuh.
Menurut Ewart
Gladstone (1809-1898), mantan Perdana Menteri Inggris mengatakan, “Percuma kita
memerangi Islam, kita tidak akan menguasainya. Selama di dalam dada
pemuda-pemudi Islam masih tertanam Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah
mencabut Al-Qur’an dari hari mereka. Baru kita akan menang dan menguasai mereka.
Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat nabi Muhammad ï·º
daripada seribu meriam. Oleh karena itu, tanamkanlah di dalam hati mereka rasa
cinta kepada materi dan seks."
Imam Syafii
mengatakan, “Demi Allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan takwa. Jika
keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada.” Dan pemuda sejati menurut
Muhammad Akbar adalah pemuda yang sejati adalah terus menerus
bermuhasabah dan memperbaiki dirinya dalam ketaatan kepada Allah.[]
Post a Comment