By : Naurah Ivana Zahara (Siswi SMP)
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk saling membantu antar sesama di tengah pandemi Covid-19 yang turut berdampak pada perekonomian.
Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa mengingat Allah SWT di tengah pandemi Covid-19. Salah satu caranya dengan berdzikir dan taubat.
"Kita juga tidak boleh melupakan zikir, istighfar, taubat kepada Allah Subhana Wa Ta'ala," kata Jokowi saat membuka Muktamar IV PP Parmusi tahun 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9).
Jokowi menyebut, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan ekonomi dunia.
Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Namun Kepala Negara mengajak masyarakat untuk tidak menyerah dengan keadaan.
"Dalam menghadapi cobaan ini kita tidak boleh menyerah, kita harus terus berikhtiar, berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan agar sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi," kata Jokowi.
Ia menegaskan pemerintah tak bisa menghadapi pandemi ini sendirian.
Menutup sambutannya, Jokowi mengajak seluruh masyarakat berdoa agar Covid-19 bisa segera hilang dan keadaan kembali normal.
"Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah Covid-19 dari bumi Indonesia, semoga Allah selalu melindungi dan memberikan keselamatan kepada rakyat bangsa dan negara kita," kata dia.
https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-semoga-allah-swt-segera-angkat-wabah-covid-dari-bumi-indonesia.html
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/26/11360811/jokowi-ajak-umat-islam-berbagi-saat-pandemi-perbanyak-infak-dan-sedekah
Seperti yang kita ketahui, perkembangan Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Wabah ini tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan mereda, justru penyebaran semakin meningkat.
Tak hanya pendidikan, keseimbangan negara pun ikut terganggu akibat wabah corona ini. Sebagai contoh, saat ini ekonomi negara sedang berada dalam status krisis. Banyak pengusaha yang mengalami kerugian akibat Covid-19.
Jokowi menegaskan tidak ada cara lain memutus rantai penularan corona kecuali seluruh masyarakat disipilin dalam menjalankan protokol kesehatan, mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan.
Namun faktanya, protokol kesehatan yang dijalankan tetap tidak mampu menghentikan penyebaran wabah. Bahkan, kasus penyebaran positif wabah corona mencapai empat ribu lebih perharinya.
Lantas, apakah taubat dan istighfar mampu membantu mengatasi wabah corona?
Mejalankan taubat tanpa diiringi dengan ketaatan pada syari'at secara kaffah adalah sia-sia, karena Allah SWT menolak keimanan yang tidak disertai dengan ketaatan pada perintah-Nya.
Jika pemerintah mengajak masyarakat untuk bertaubat dan beristighfar namun tidak kembali pada hukum-hukum syari'at-Nya dengan menyeluruh maka hanya akan berakhir sebagai omong kosong belaka.
_"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."_ (Qs. Al-Baqarah: 208)
Dengan adanya wabah corona ini, seharusnya dapat menyadarkan masyarakat dan para pejabat negara bahwa kita sudah lalai dan jauh dari keimanan pada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, _“Dan musibah apa saja yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.”_ (Qs. Asy-Syura: 30)
Dari sini bisa kita pahami dengan jelas bahwa mengabaikan dan meninggalkan aturan Allah hanya akan mendatangkan keburukan, menyebabkan kesengsaraan dan membawa azab kepada kita. Sistem Kapitalis Demokrasi yang saat ini negara terapkan hanyalah bersifat perusak, sumber petaka di negeri dan dunia karna kebijakan yang dibuat tak berpihak pada rakyat dan menjauhkan kita dari hukum Allah SWT.
_“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”_ (Qs. Az-Zumar: 53-54)
Kembali pada kepemimpinan Islam bukan sekedar kewajiban, tapi janji pasti dari Allah SWT. Bila kita hidup di bawah naungan Syari'at dan Khilafah niscaya akan menjadikan kemakmuran dan kesejahteraan di muka bumi. Ingatlah bahwa Allah tidak akan mendzholimi hamba-hamba-Nya tetapi merekalah yang mendzholimi diri merka sendiri. Wallahua'lam..
Post a Comment