Baru- baru ini dijagad permedsosan dikabarkan bahwa Kepala Dinas Pendidikan telah diinstrukkan untuk membaca buku Muhammad Al Fatih 1453. Namun sayangnya sehari setelahnya hal tersebut mendapat kecaman dari anggota DPR RI.
Sebagaimana dilansir portal-islam.id, 4/10/2020 bahwa anggota DPR RI dari PDIP Ahmad Basarah mengkritik keluarnya instruksi dari Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung Muhammad Soleh kepada para siswa SMA /SMK di Bangka Belitung untuk membaca buku ''Muhammad Al Fatih 1453."
Ada apakah dengan buku ''Muhammad Al Fatih 1453"? Kenapa anggota DPR RI sampai mengecamnya. Ternyata semakin kesini memang para pemimpin semakin gerah dengan Islam. Islam dianggap musuh bahaya bagi rezim ini. Dimana Islamphobia mulai menjangkiti para penguasa dan sebagian orang baik Muslim maupun non Muslim. Sehingga Islam dianggap momok yang mengerikan, bahkan mengacam. Orang Islam sendiri dibuat takut dengan agamanya sendiri. Ini menjadi penyebab muslim enggan untuk belajar islam. Takut dibilang teroris, pengkhianat, atau penghancur negara. Padahal Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Karena disadari umat telah jauh dengan Islam. Ajaran-ajaran Islam banyak yang dikaburkan bahkan dikubur jauh-jauh oleh para pembenci Islam. Supaya generasi jaman now tidak mengetahui sejarah Islam yang penuh kegemilangan di masa Nabi Saw ke khulafarasyidin, bahkan pada Masa bani Umayyah, bani Abbasiyah, hingga ke khilafahan terakhir Turki Utsmani.
Begitu pula dilarangnya buku Muhammad Al Fatih 1453 sebagai literasi bagi anak-anak sekolah dikarenakan membahas sosok pemimpin muda berumur 22 yang pemberani, pintar cerdas, dan wajib dijadikan suritauladan untuk generasi milenial. Diumur belia inilah ia sudah dapat memimpin Turki Utsmani sepeninggal wafat ayahnya.
Kekhilafahan Turki Utsmani tercatat mengalami kejayaannya di bawah pimpinan Sultan Mehmet II yang dikenal dengan sebutan al-Fatih (sang penakluk). Sebab di masanya, pemerintahan Islam berhasil menguasai Konstantinopel, kota yang paling tak tertembus di dunia kala itu. (Republika.co.id, 4/3/2020)
Terbuktinya Daulah Khilafah sebagai negara yang mampu mensejahterakan rakyatnya baik yang muslim maupun yang non muslim. Kita tidak bisa menafikan lagi memang Daulah dahulu pernah berjaya dan mampu menyatukan 3/4 dunia.
Waaahu a'lam bish shawab
Post a Comment