Upaya Membajak Jejak Sejarah Khilafah di Nusantara


Aara Tobio (Mahasiswi, Komunitas Annisaa Ganesha)

Sejarah adalah pengisahan kembali kejadian di masa lalu. Sejarah menjadi suatu aspek yang penting untuk diperhatikan karena ia dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga di masa setelahnya. Banyak peperangan telah diungkap sejarah. Tak terhitung jumlah kebajikan yang dapat kita kerjakan karena nasihat dari sejarah hidup orang lain. Lebih hebatnya lagi, sejarah dapat membuat perubahan di dunia karena ia mengandung suatu pemikiran.

Peninjauan kembali sejarah telah disebutkan-Nya dalam surah Yusuf ayat 111, yang artinya,

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. [Yusuf/12:111]

Sejarah sangat penting untuk kita kaji, apalagi dalam menjalankan suatu negara. Bagaimana mungkin kita mengaku sebagai orang paling mencintai negeri bila pengetahuan sejarah negeri sendiri saja kita kurang?

Belum lama, film Jejak Khilafah di Nusantara dirilis secara daring dan gratis. Film tersebut mengungkapkan sejarah bagaimana khilafah yang berjarak ribuan mil dari nusantara mengirim utusannya untuk berdakwah di sini. Negara kepulauan yang memiliki sumber daya melimpah ini mereka datangi tanpa adanya intensi menjajah sehingga buahnya kini dapat kita rasakan berupa nikmat iman dan Islam.

Islam datang ke nusantara dengan damai pada abad 7 masehi. Metode dakwah yang lembut pun menarik hati masyarakat dari berbagai golongan. Dakwah Islam pun tetap berlangsung hingga beberapa abad kemudian. Kemerdekaan Indonesia pun tak dapat dipisahkan dari kontribusi umat Islam. Ketua MUI, Muhyidin Junaidi, mengakui peran besar umat Islam dalam kemerdekaan Indonesia. "Yang jelas, Indonesia merdeka karena kontribusi umat Islam yang sangat besar. Itu tidak bisa dinafikan," ujarnya (Republika, 23/02/2016).

Sayangnya, film yang sangat baik untuk mengedukasi generasi bangsa ini berulang kali diblokir selama penayangan perdananya. Karena beberap alasan, pihak YouTube menghentikan siaran dengan adanya kabar larangan dari pemerintah. Sungguh mengherankan, kesempatan untuk mendapatkan ilmu sejarah yang berharga ini dihalang-halangi.

Pihak tersebut beranggapan bahwa menyembunyikan sejarah dapat menjadi pil penenang bagi sebuah kekuatan besar yang sedang menanti kebangkitannya. Namun, kita semua tahu bahwa Islam dijaga oleh Sang Pencipta, sehingga tak ada seorang pun yang dapat menghalangi keagungan Islam.

Dalam masa yang membingungkan ini, kita perlu untuk tetap berpegang pada kebenaran. Di sinilah urgensi pengetahuan tentang mana yang benar dan mana yang salah, sebab setiap hari segalanya terasa semakin kabur. Sebagai umat Islam, sistem kebenaran yang kita genggam tentulah hukum syara’ saja. Tak ada aturan yang benar selainnya.

Sejarah memang bisa ditutupi dengan pendapat subjektif, dapat pula dihapus bukti-bukti fisiknya. Namun, kebenaran akan selalu terungkap bila sudah menjadi ketetapan Allah. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang senantiasa dibimbing dalam jalan kebenaran. Aamiin.

Post a Comment

Previous Post Next Post