Inspirator Terbaik Generasi Muda


Oleh: Anggraeni, S.E

Tanggal 20 September 2020 kemarin dilakukan peringatan 100 tahun kedatangan orang Korea di Indonesia. Pada kesempatan itu Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan, "Maraknya budaya K-pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri," ucapnya kala memberikan sambutan secara virtual. (https://republika.co.id/berita/qgxzrl428)

Menurutnya, budaya Korea yang didiseminasi di Indonesia melalui K-Pop (musik pop Korea) dan K-Drama (film drama Korea) memiliki potensi untuk meningkatkan kreativitas generasi muda Indonesia dalam membawa budaya Indonesia untuk go international.

Pernyataan Wapres ini tentu harus kita cermati lebih mendalam. Hal itu wajar disampaikan mengingat maksud sebenarnya berujung pada pendapatan negara. Sebagaimana banyak diberitakan, BTS merupakan boyband Korea yang tengah naik daun dikabarkan menyumbang USD 3,6 miliar per tahun bagi ekonomi Korea Selatan. Nominal itu setara Rp 50,1 triliun. Itu hanya dari satu boyband saja, sedangkan di Korea terdapat banyak industri K-pop dan K-drama.(https://www.liputan6.com/bisnis/read/4014112)

Tentu pemerintah Indonesia tak menutup mata atas hal tersebut, terlebih ditengah kondisi ekonomi yang semakin terpuruk. Akan tetapi, merupakan hal yang sembrono jika hal tersebut di sampaikan oleh pemerintah tanpa mempertimbangkan sisi negatif yang muncul. Menjadikan K-pop dan K-drama sebagai inspirasi yang notabene hanya terlihat indah dilayar kaca ataupun panggung konser.

Tentu ini bukan sekedar isapan jempol belaka. Pada 2019 saja sudah tercatat 3 artis korea yang bunuh diri akibat depresi. Kematian artis ini ternyata turut meningkatkan prosentase angka bunuh diri. Sedangkan Korea Selatan telah menempati urutan ke 10 tertinggi angka bunuh diri di dunia berdasar data WHO. Dan no 4 di Asia angka bunuh diri tiap tahunnya. (https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01291093)

Merupakan hal yang aneh dan lucu, negara yang tengah menghadapi krisis mentalitas pada rakyatnya justru dijadikan sebagai inspirasi. Lebih dari itu Indonesia membutuhkan orang-orang cerdas untuk membangun negeri. Bukan sekedar generasi yang hanya mampu memberikan hiburan dengan lagu dan tarian saja.

Sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali orang-orang cerdas di bidangnya untuk memajukan negeri ini. Hanya saja sering kali terkendala faktor pendanaan riset dan penelitian. Semestinya hal ini yang menjadi fokus oleh pemerintah dan berusaha didukung secara maksimal.

Jika dilihat dari kacamata islam, sangat miris hal tersebut di sampaikan oleh orang yang cukup dipandang dalam urusan agama. Islam adalah agama yang memahami fitrah manusia. Manusia secara alami akan membutuhkan role model atau contoh dalam hidupnya. Alloh SWT telah menjadikan Muhammad SAW sebagai suri tauladan terbaik bagi manusia.

Beliau adalah contoh terbaik bagi generasi muda untuk memaksimalkan potensi diri. Sosok pekerja keras, terlihat pada diri Nabi Muhammad yang sejak kecil menjadi pengembala kambing. Hingga menjadi seorang saudagar sekses dan jujur di usia muda. Tentu berlandaskan keimanan dan mentalitas yang tinggi. Jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mulia, tanpa depresi saat menghadapi masalah kehidupan.

Sosok para sahabat nabi pun layak untuk menjadi contoh terbaik generasi saat ini. Mencontoh Mush'ab bin Umair sebagai duta pertama islam, kecakapan dalam diplomasi dan negosiasi. Abdurrahman bin Auf sebagai milyader pengusaha sukses dan dermawan. Ataupun Muhammad Al Fatih dengan sikap kepemimpinan dan ketangguhan yang luar biasa.

Nabi dan para sahabat inilah yang semestinya menjadi inspirasi bagi generasi muda. Orang-orang hebat yang memberikan konstribusi besar kepada negara dan juga agama. Terlebih kita sebagai muslim harus bangga dan menjadikan mereka sebagai panutan utama baik dalam urusan negara, kehidupan ataupun agama.

Post a Comment

Previous Post Next Post