Kata ilmu berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman ((عَÙ„ِÙ…َ- ÙŠَعْÙ„َÙ…ُ – عِÙ„ْماً) yang artinya mengetahui, dan kata ilmu juga ada kaitannya dengan alam dimana di situ banyak ilmu dari keberadaannya. Alam menunjukkan bahwa mengandung makna alamat ( petunjuk ) kata alam dan ilmu memiliki keterkaitan yang saling melengkapi. Maka dengan kita memperhatikan alam maka di dalamnya terdapat banyak ilmu yang bisa menjadi petunjuk untuk mencapai tujuan kita untuk mengenal Sang Pencipta yang kesemuanya menunjukan adanya sang pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan seimbang.
Tentunya alam tidak ada dengan sendirinya dan tanpa akhir , semua akan berakhir dan ada batasnya. Lalu kenapa alam ini ada dan untuk siapa alam ini diciptakan ?
Ternyata alam di ciptakan oleh Allah untuk membantu manusia agar bisa beribadah kepada penciptanya yaitu Sang Kholiq Allah SWT agar manusia terpenuhi kebutuhannya, agar manusia saling memberikan manfaat dengan makhluk-Nya yang lain sehingga terjadinya keseimbangan.
Kedudukan ilmu dibandingkan dengan yang lain lebih utama. Karena dari ilmu itulah manusia menjadi makhluk yang mulia. Jika kita ingat kembali bagaimana Nabi Adam ditinggikan derajatnya dibandingkan dengan makhluk yang lainnya karena ilmunya yang Allah karuniakan kepadanya.
Namun seiring berjalannya waktu ilmu mengalami pergeseran nilai, dimana seharusnya ilmu itu menjadikan manusia semakin mulia, semakin takut, tetapi kita saksikan bagaimana kondisi saat ini banyak yang menuntut ilmu hanya sebagai cara untuk mendapatkan gelar atau ijazah atau penghargaan dari makhluk dan hanya agar mendapatkan pekerjaan yang enak yang dapat menghasilkan uang dan dapat terpenuhi nya kebutuhan jasmani sungguh pandangan yang sangat sempit jika kita mencari ilmu hanya sebatas tujuan duniawi saja.
Sedangkan Allah mengangkat derajat orang yang berilmu itu beberapa derajat dari yang tidak berilmu, dan menurut salah satu ulama mengatakan bahwa satu derajat itu jaraknya antara langit dan bumi, bayangkan ini beberapa derajat, betapa kedudukan ilmu di dalam islam sangat agung dan merupakan aktifitas yang bergengsi.
Namun pemikiran Barat saat ini telah merusak esensi dari menuntut ilmu, para pemikir barat tidak suka jika Islam bangkit dengan ilmu dan pemikirannya yang akhirnya mereka berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kan antara ilmu dengan agama , sehingga banyak yang menuntut ilmu namun jauh dari keimanannya kepada Allah SWT.
Maka sudah saatnya umat Islam harus bangkit dari pemikiran dan pemahaman ilmu yang salah, dengan kembali kepada tujuan awal bahwa menuntut ilmu itu agar kita mampu menegakkan kemuliaan Islam di muka bumi .
Wallahu'alam bishowab.
Post a Comment