Islam dan Perbedaan

Oleh : Ghaziyah Zaahirah
(Anggota Komunitas Muslimah Cinta Quran)

Bukan untuk yang pertama kali, penodaan terhadap al Quran kembali terjadi. Dilansir dari derik.com Swedia dilanda kerusuhan usai politikus asal Denmark, Rasmus Paludan dilarang menghadiri aksi pembakaran Al-Qur'an. Paludan memang dikenal sebagai seorang anti-Islam.

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigran Denmark, melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara dalam aksi anti-Islam itu, yang diadakan pada hari yang sama dengan ibadah sholat Jumat.

Lalu dikutip dari republika.co.id bahwa Terjadi Ketegangan memuncak di Ibu kota Norwegia, Oslo ketika seorang pengunjuk rasa anti-Islam merobek-robek halaman-halaman Alquran. Kepolisian Norwegia sampai menembakkan gas air mata untuk memisahkan dua kelompok yang bentrok.

Sekuler pangkal masalah

Oknum yang benci terhadap Islam seolah semakin tumbuh subur di sistem saat ini. Baik di dalam maupun dari luar negeri, penghinaan terhadap islam bahkan aksi-aksi yg melecehkan Islam begitu kerap terjadi.

Apa mau dikata, sistem sekuler-kapitalisme inilah pangkal masalahnya. Bagaimana tidak, kebebasan berpendapat yang kebablasan membuat orang-orang yang ada didalam sistem ini ibarat mobil yang tidak ada rem nya, berbuat tanpa ada batasan.

Sistem sekuler-kapitalisme, sampai kapanpun akan selalu menimbulkan masalah yang sama. Karena memang sudah dari akidahnya yang memisahkan agama dari kehidupan. Maka selamanya tak akan cocok di sandingkan dengan Islam. Apalagi sesuai dengan fitrah manusia, jauh dari kata iya.

Bagaimana Islam memandang perbedaan

Perbedaan adalah sunatullah. Sesuatu yang memang tak bisa ditolak ataupun ditiadakan.
Yang menjadi permasalahan bukanlah perbedaan tersebut, tetapi bagaimana perbedaan tersebut disikapi.
Islam memandang bahwa perbedaan agama, suku, budaya, bahkan bahasa adalah hal yang wajar adanya.

Allah berfirman: 

‎لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".

Dan juga,

‎يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوباً وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 13)

Hitam kulit, keriting rambut tidak menjadi masalah didalam Islam. Perbedaan keyakinan pun demikian, bukanlah sebuah persoalan. 

Karena memang Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam.
Selama berabad-abad islam menaungi dua per tiga dunia, batas wilayah tidak membatasi menyebarnya rahmat islam, apalagi perihal keyakinan. Setiap orang bebas untuk memeluk keyakinannya masing-masing tanpa menggangu keyakinan orang lain. Apalagi sampai mengina, hingga menodai kitab suci agama. 

Maka sudah saatnya di muka bumi ini Islam di terapkan, bukan hanya solusi tapi Islam adalah pilihan paling tepat untuk kondisi saat ini.
Wallahu’alam.
Previous Post Next Post