JKDN, Film Keren Gini Kok di Banned


Oleh; Khusnul Khatimah 
(Aktivis dakwah remaja, KalSel)

Udah pada tau belum nih? Film yang lagi trending topik diantara masyarakat? Pastinya udah dong ya. Generasi milenial kan harus update terus, gak boleh ketinggalan berita, hehe. SepertiSeperti judul diatas, saya akan membahas tentang film yang berjudul “Jejak Khilafah di Nusantara”, gimana? Udah pada nonton belum? Kalo ga nonton rugi loh, pengetahuan penting nih, sebagai umat muslim kita wajib dong tau tentang sejarah-sejarah agama kita serta siapa saja yang menjadi pejuang-pejuangnya. Sebagaimanaebagaimana dilansir oleh Historia.id, Kemunculan film Jejak Khilafah di Nusantara menimbulkan perdebatan terkait keberadaan khilafah di Nusantara. Perbincangan mengenai khilafah di Nusantara kembali ramai. Benarkah ada khilafah di Nusantara? Apa itu khilafah dan apa hubungannya dengan Nusantara? 
     
Kata "Khilafah" seringkali dinilai negatif di negeri ini. Bahkan ada pihak tertentu yang berupaya keras menghilangkan kata tersebut dari benak kaum muslimin, dengan mengatakan bahwa para pengusung ide Khilafah adalah sesat atau radikal. Siapapun yang membahas, apalagi mengusung tentang khilafah, ia akan dianggap radikal, Padahal kenyataannya Khilafah adalah ajaran Islam, ajaran yang dibawa Rasulullah Saw. ajaran yang pasti akan membawa kebaikan dan rahmat bagi semesta alam. PengaruhPengaruh keberadaan Khilafah terhadap kehidupan politik sudah terasa sejak masa-masa awal berdirinya Daulah Islam. misalnya seperti keberhasilan umat Islam melakukan penaklukan terhadap Kerajaan Persia serta menduduki sebagian besar wilayah Romawi Timur, di bawah kepemimpinan Umar bin al-Khaththab. Sampai sini kira-kira gimana pendapat kalian? Keren banget kan sistem kekhilafan? Oh iya dong, pastinya! Bahkan ketika Kekhilafahan berada di tangan Bani Umayyah (660-749 M), penguasa di Nusantara yang masih beragama Hindu sekalipun mengakui kebesaran Khilafah, wihh!
     
Seperti yang dikutip dari laman web Muslimahnews.com, pengakuan terhadap kebesaran Khilafah dibuktikan dengan adanya dua pucuk surat yang dikirimkan Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah masa Bani Umayyah. Salah satu isi suratnya berbunyi “Dari Raja di Raja (Malik al-Amlak) yang adalah keturunan seribu raja; yang beristri juga cucu seribu raja; yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah; yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu nan harum, bumbu-bumbu wewangian, pala, dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil; kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda persahabatan. Dengan setulus hati, saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Itu adalah surat yang dikirim oleh Raja Sri Indrawarman kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang baru saja diangkat menggantikan Khalifah Sulaiman (715-717 M). Tatkala mengetahui segala hal tentang Islam, Raja Sriwijaya ini tertarik. Hatinya tersentuh hidayah. Pada tahun 718, Sri Indrawarman akhirnya mengucap dua kalimat syahadat.
     
MasyaAllah, dari yang awalnya mengirim surat dengan kerendahan hati, hingga akhirnya tersentuh hatinya, dan mengucap dua kalimat syahadat, keren banget ya! Sejak saat itu kerajaannya disebut orang sebagai “Kerajaan Sribuza yang Islam”. Padahal baru sedikit yang kita bahas, tapi kebesaran Khilafah rasanya sungguh luar biasa ya! Dari sejarah yang kita baca diatas tadi, kira-kira kenapa ya? Kata "Khilafah" justru dinilai negatif di negeri ini?
     
Kembali ke topik, kuy kita bahas tentang film Jejak Khilafah di Nusantara, film yang mengangkat kembali sejarah tentang masuknya Islam di Nusantara ini menguak histori yang selama ini selalu di kaburkan bahkan dikubur sejarah aslinya. Banyak masyarakat yang memberikan respon positif terhadap film ini, namun ada pula yang memberikan respon negatif. Meski demikian, film JKDN tercatat dengan jumlah viewers yang sangat banyak.
     
Pada penayangan perdananya, film JKDN beberapa kali mengalami gangguan, yaitu link yang tiba-tiba tidak bisa di akses. Penayangan film ini kabarnya diblokir oleh pemerintah. Wah Wah, kira-kira ada masalah apa ya sama film ini? Kok film bagus seperti ini malah diblokir? Sedangkan banyak film lainnya yang justru menayangkan maksiat malah diboleh-bolehkan saja, atau malah justru di dukung? Hmmm. Link tidak dapat diakses dengan keterangan ‘Konten ini tidak tersedia di domain negara ini karena ada keluhan hukum dari pemerintah’ namun hal itu tak lantas membuat pendukungnya berhenti menunggu dilanjutkannya film JKDN ini hingga selesai, bahkan ada beberapa yang mengunggah kembali di channel lainnya dengan berbagai durasi tertentu. Banyak warganet mengunggah kilas film yang mengisahkan kedatangan Islam di Nusantara melalui pedagang-pedagang kerajaan Islam Ottoman atau Ustmaniyah hingga agama tersebut membumi di Indonesia, namun sayang linknya kebanyakan telah tidak diberi akses. Banyak dari warga net yang bertanya-tanya tentang perihal diblokirnya akses link film yang mengandung banyak pelajaran ini.
     
Seperti yang dilansir oleh fin.co.id. Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain berharap Pemerintah berikan alasan pemblokiran film tersebut. Film itu, kata dia, tidak bertentangan dengan hukum. “Dengan ini saya meminta jawaban resmi dari pak @jokowi sebagai Presiden RI, Kyai Ma’ruf Amin dan pak @mohmahfudmd :”Apa alasan Keluhan Pemerintah atas Video Jejak Khilafah sebagai Sejarah?” Apakah ada hukum negara yg dilanggar? NKRI negara hukum, tidak boleh sewenang wenang,” tulis Tengku Zul di akun twitternya, Kamis (20/8). Tengku Zul mengatakan, bahwa pernah statemen KH Maruf Amien yang mengatakan khilafah tidak akan bisa dihilangkan dari sejarah Indonesia, bahkan dunia. Namun anehnya, kini pemerintah seolah mau menghilangkannya. “Kenapa sekarang jadi ada keluhan khilafah sebagai Sejarah? ” tanya Tengku Zul. Dia lantas meminta intelektual muslim untuk membuat film jejak komunis dan kebiadabannya di tanah air. “Ayo para Pemuda dan Intelektual muslim Indonesia. Mari kita buat lagi Film “JEJAK KOMUNIS dan KEBIADABANNYA..Kita mau tahu DIHAPUS atas KELUHAN HUKUM PEMERINTAH atau TIDAK,” Tulis Tengku Zul.
     
Wah wah! Kenapa sekarang jadi ada keluhan khilafah sebagai Sejarah ya? Jelas-jelas khilafah adalah ajaran yang dibawa oleh Rasulullah, yang seharusnya diperjuangkan oleh umat muslim seluruh dunia. Lantas ada apa sebenarnya dengan film JKDN ini? Bukankah Allah pernah berfirman, bahwa manusia adalah makhluk yang terbaik dari makhluk lainnya, yang diberikan kemampuan berupa akal untuk memikirkan mana yang benar dan mana yang salah. Hanya dengan Khilafah kita bisa kembali bangkit menjadi umat terbaik, karena dari khilafah itulah, sistem pemerintahan ala nabi akan diterapkan kembali, mengembalikan kegemilangan islam ke hadapan dunia, serta menerapkan sistem terbaik dan pengurusan umat dengan cara yang paling luar biasa. Lihatlah pada masa kegemilangan Islam dulu, ketika banyak orang-orang haus ilmu hidup didalamnya, yang tidak pernah memisahkan antara ilmu dengan aturan-aturan agama. Pada masa kejayaan Islam, masjid dijadikan tempat-tempat untuk mengkaji berbagai macam ilmu pengetahuan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Maka tidak heran apabila masa itu berhasil melahirkan ilmuwan muslim yang luar biasa. MasyaAllah, pokoknya kalo bahas tentang kegemilangan islam itu emang bawaannya pengen ngucap MasyaAllah terus, saking hebatnya! Emangnya siapa yang ga mau berada di zaman itu lagi? Kawan-kawan juga pasti mau kan?! Nah, makanya! Ayo terus berjuang memahamkan umat untuk Bangkit dari keterpurukan dan mewujudkan kembali sistem Islam yang Rahmatan Lilalamin.

Post a Comment

Previous Post Next Post